Mohon tunggu...
Ulil Absor_New
Ulil Absor_New Mohon Tunggu... Penulis - Bismillah Walkhamdulillah

Lakukanlah kebaikan dengan cinta dan sepenuh hati (@yusufmansurnew)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Kembali H. Asmu'i Luwungragi (Part-4)

5 Juli 2021   17:18 Diperbarui: 8 April 2022   09:20 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERJALANAN HAJI MUDA

Seperti yang telah diceritakan pada bagian sebelumnya, bahwa Almaghfurlah H.Asmu'i Luwungragi adalah salah satu orang yang beruntung di dunia ini. Beliau beruntung mengenyam pendidikan pesantren sedari dini dan pernah pula tabarukan (ngalap berkah) belajar agama di tanah suci, semasa menunaikan ibadah haji. Alangkah beruntungnya beliau, karena agama dan dunia ada dalam genggaman tangannya.

Selain dirinya juga pecinta ilmu yang getol dan periode belajar agamanya pun terbilang sukses, satu hal keberuntungan yang dimiliki oleh H.Asmu'i muda adalah tidak mengalami hambatan yang berarti di bidang ekonomiTentu hal ini pun tidak bisa terlepas dari kesuksesan dan penataan ekonomi yang baik oleh abahnya, yaitu H.Abdurahim Ketangungan.

Sehingga sampailah cerita dimana H.Asmu'i muda menunaikan ibadah haji. Kala itu orang tuanya, yaitu H.Abdurahim bersama istri ingin pergi berhaji, akan tetapi beliau H.Asmu'i muda pengen sekali ikut. Ternyata santri Gedongan asal Ketanggungan ini pun telah lama rindu dengan tanah suci.

"Hajinya abahku itu klayu, pengen melu wong tua" jelas putra bungsunya, Kyai Fathoni Siwuluh.

Terlepas klayu atau tidak klayu bagai orang yang tengah dimabuk cinta, hehehe, penulis tetap menggarisbawahi bahwa beliau termasuk orang yang beruntung. Karena seperti yang kita ketahui, bahwa ibadah haji didominasi dengan rangkaian ritual ibadah yang membutuhkan fisik yang sehat. 

Lebih beruntung lagi ternyata beliau pun punya program pribadi kala sudah tiba di tanah suci, yaitu ingin belajar agama dengan Guru-Guru Besar Kota Hijaz itu. Sambil menyelam minum air, atau sekali dayung, dua, tiga pulau terlampaui, begitulah gambaran pribahasa yang pas.

Konon, ketika beliau mau mendaftar haji, ada kejadian yang unik. Yaitu beliau sempat diusir oleh petugas kantor haji, bahkan masih di depan kantornya. Mungkin kalau jaman sekarang  ya kejadian tersebut diusir oleh security lah.

Kejadian unik ini bermula karena abah dan ibunya berangkat lebih dulu ke kantor Haji, kemenag mungkin untuk jaman sekarang. H.Asmu'i muda yang merasa sudah gede pun berangkat menyusul sendirian.

" Pulang kamu, ganti pakaian yang rapi" larang seorang penjaga kantor haji kepadanya.

Cegahan dari seorang security / petugas haji ini didasari karena melihat pakaian yang dikenakan H.Asmu'i muda kurang rapi. Yah, H.Asmu'i muda kala itu hanya mengenakan pakaian santai kayak anak-anak muda pada umumnya. Hanya pakai kaos oblong dan celana dibawah dengkul, begitu informasi yang penulis terima dari berbagai sumber.

Sepenggal cerita ini menunjukan bahwa H.Asmui muda memang terbiasa tampil apa adanya, sederhana dan low profile. Beliau pun ternyata tidak begitu terpesona dengan bungkus semata, tapi lebih memilih penampilan apa adanya sebagaimana orang pada umumnya. Padahal kala itu ilmu agama beliau yang didapat dari Pesantren Gedongan sudah begitu matang dan dari sisi ekonomi tentu sudah pantas untuk dibanggakan lah, karena berasal dari keluarga yang berada.

Kesederhanaan, kesehajaan, dan sifat rendah hati ini lah yang kelak kemudian hari akan lebih mewarnai jalan cerita hidup H.Asmui dalam mengarungi kehidupan berumah tangga dan bermasyarakat.

Bersambung !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun