Mohon tunggu...
Ulil Absor_New
Ulil Absor_New Mohon Tunggu... Penulis - Bismillah Walkhamdulillah

Lakukanlah kebaikan dengan cinta dan sepenuh hati (@yusufmansurnew)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Edisi Kemerdekaan: Belajar Nasionalisme dari Seorang Douwes Dekker

16 Agustus 2020   08:08 Diperbarui: 8 Juni 2021   09:16 1663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Douwes Dekker merupakan salah pahlawan bangsa kita yang masih berdarah Belanda. Ia mempunyai nama lengkap Ernest Douwes Dekker dan mempunyai nama cita rasa Indonesia yaitu Danudirja Setiabudi .

Beliau adalah aktifis, penulis sekaligus politikus yang memperjuangkan hak-hak bangsa kita. Salah satu jasa terbesar beliau adalah mengajukan politik etis (balas budi) kepada pemerintah hindia Belanda masa itu. 

Baca juga: Eduard Douwes Dekker, Penulis Belanda yang Sudah Banyak Menderita

Sehingga berkat perjuanganya, bangsa kita yang tadinya terbelakang dalam berbagai hal mulai dibenahi. Utamanya adalah di bidang pendidikan,sehingga rakyat jelata pun ikut mengenyam manisnya pendidikan pada masa itu.

Bukan hanya itu,bersama teman-temannya yaitu Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat, Douwes Dekker membentuk gerakan tiga serangkai, yang mana gerakan tiga serangkai ini mempunyai tujuan yang sama dengan beberapa organisasi pergerakan yang lain,yaitu memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Baca juga: Mengenang Aksi Heroik Douwes Dekker di Polanharjo

Sungguh sangat menakjubkan,seseorang yang masih berdarah native (orang asing) tapi sangat berempati dan ikut memikirkan nasib bangsa Indonesia kala itu,bahkan keluarganya pun kurang diperhatikan,karena saking sibuknya beliau memperjuangakan hak-hak bangsa kita.

Beliau juga merupakan orang yang berjasa mengajukan istilah Nusantara untuk beberapa daerah yang dikuasai pemerintah Hindia Belanda,yang mana istilah ini sampai sekarang masih kita dengar,dan begitu tidak asing.

Baca juga: [Nyadran]-Bertemu (makam) istri Douwes Dekker di Utoro Loyo

Semoga sepenggal cerita perjuangan beliau ini bisa meingspirasi kita semua untuk berbakti kepada negeri tercinta kita.Amin !

Janganlah kau bertanya apa yang Indonesia berikan untuk kita,tapi bertanyalah apa yang telah kita perbuat untuk bangsa Indonesia !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun