Sebegitunya saya mempersiapkan dan membekali diri saya untuk memberikan yang terbaik bagi anak didik saya diluaran sana. LANTAS, APA YANG SUDAH SAYA LAKUKAN UNTUK ANAK SENDIRI?Padahal itu adalah anak saya sendiri, yang tentunya bila sukses adalah merupakan KESUKSESAN TERBESAR saya sendiri, dan akan kembali lagi pada saya sendiri tentunya.
Apakah saya sudah menyiapkan diri saya sendiri dengan baik untuk mendampingi mereka (anak-anak saya sendiri)? Apakah saya sudah membekali diri saya sendiri dengan ilmu yang cukup untuk mendidik mereka? Apakah saya sudah memikirkan strategi - strategi yang pas untuk mereka, ketika saya mendampinginya dalam belajar?Â
Apakah saya sudah merelakan waktu saya untuk hanya sekedar memenuhi panggilan guru-gurunya, agar saya dapat memantau perkembangan anak saya sendiri? ATAUKAH, saya hanya melaluinya begitu saja, mendampingi dan mendidik mereka apa adanya? Dan lebih - lebih memasrahkan pendidikan anak saya ke sekolah begitu saja? Padahal waktu mereka dalam satu hari lebih banyak adalah dirumah. Akankah saya menyia-nyiakannya ataukah saya mampu mengisinya dan memanfaatkannya dengan baik?
Hal inilah yang kemudian merubah cara pandang saya, dan membuat saya kembali mengawali semuanya-belajar lagi untuk membekali diri saya dalam mendampingi anak saya, mensinkronkan visi-misi saya dan sekolah, dan membangun komunikasi positif dengan pihak-pihak sekolah yang turut serta mendidik anak saya. Dan, yang lebih penting lagi adalah semoga bisa istiqomah dan mampu benar-benar menjadikan rumah sebagai basis utama pendidikan bagi anak-anak saya. Aaamiin. :-)
Semoga bermanfaat,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H