Kisah Perjalanan Masuk Universitas

Kisah ini diawali saat saya SMA. Saat saya duduk di kelas 12 saya sudah berfikir dan membayangkan tentang Universitas yang saya idam-idamkan yaitu UPN Veteran Jawa Timur. Setiap saya belajar untuk persiapan SBMPTN saya selalu membayangkan saat-saat saya berkuliah disana. Hal itu membuat saya menjadi memiliki semangat lebih untuk belajar agar saya lolos SBMPTN dan diterima di Universitas impian saya. 

Singkat cerita hari pendaftaran SBMPTN pun dibuka, saya bersama dengan saudara sepupu saya mendaftar bersamaan di web LTMPT dengan waktu dan jam pembayaran yang sama. Akhirnya kami mendapatkan jadwal dan tempat SBMPTN yang sama yaitu di Universitas NU Surabaya pada 14 April 2021. Saat seleksi SBMPTN pun tiba, pagi sekali kami berangkat ke Universitas NU Surabaya dan melaksanakan tes seleksi SBMPTN. Saat seleksi berlangsung saya sangat yakin saya bisa lolos dan diterima di Universitas yang sangat saya idam-idamkan itu.

Beberapa bulan berlalu dan tibalah waktu pengumuman hasil SBMPTN. Namun keyakinan tersebut rupanya tidak menjadi kenyataan, saya dinyatakan tidak lolos SBMPTN. Disitu saya merasa cita-cita saya runtuh dan perjuangan saya belajar selama ini sia-sia. Selama dua hari saya menangis dan merasa kebingungan akan berkuliah dimana nantinya. Akhirnya banyak teman-teman saya membagi informasi seleksi masuk perguruan tinggi negeri mulai dari UNESA, UNAIR, UINSA dan kami berjuang bersama mengikuti seleksi tersebut. Hari pengumuman hasil seleksi di beberapa Universitas negeri tersebut pun kami dinyatakan gagal, tetapi semangat berjuang kami tidak pudar dan memutuskan mendaftar juga dibeberapa Universitas swasta salah satunya UNUSA.

Saat saya telah melakukan pendaftaran di UNUSA saya masih memiliki rasa khawatir jika saya tidak lolos pada seleksi UNUSA dan memutuskan mendaftar di Universitas swasta lain yaitu Universitas Sunan Giri, Universitas Hang Tuah Surabaya, Universitas Muhammadiyah Surabaya. Universitas swasta yang mengumumkan hasil seleksi paling awal adalah UNUSA, dan hasilnya seperti yang saya khawatirkan saya tidak lolos. Saya masih dengan rasa percaya diri menunggu hasil pengumuman Universitas sawasta lainnya. Hingga tiba suatu malam saya terkejut mendapat pesan dari pihak UNUSA bahwa saya dinyatakan dapat mengikuti seleksi administrasi berkas kembali berdasarkan data siswa cadangan, menerima pesan tersebut saya sangat berharap agar bisa lolos dan berkuliah disana.

Seleksi demi seleksi berkas saya lalui dan hasilnya saya lolos dan diterima di UNUSA. Saya sangat bersyukur Allah telah memberi saya jalan untuk bisa berkuliah. Disisi lain ternyata beberapa Universitas swasta yang lain juga menyatakan saya lolos dan diterima disana. Namun saya tetap memilih UNUSA dan menyatakan pengunduran diri kepada Universitas swasta lain. 

Alasan saya memilih UNUSA karena saat saya mengikuti tes seleksi SBMPTN di UNUSA banyak keunggulan UNUSA yang membuat saya kagum dan tertarik kepada UNUSA terutama di program studi kesehatannya. Karena saya kagum dan tertarik dengan keunggulan UNUSA dibidang kesehatannya maka saat saya mendaftar di UNUSA saya memutuskan memilih jurusan kesehatan yaitu ilmu kesehatan masyarakat.

Saya sangat bersyukur bisa berkuliah di UNUSA dengan fasilitas dan keunggulanya dan saat ini saya menikmati masa-masa berkuliah saya di UNUSA. Saya bersyukur perjuangan saya selama ini tidak sia-sia dan berbuah manis. Dari pengalaman saya tersebut saya belajar bahwa gagal SBMPTN bukan sebuah alasan untuk kita menyerah mewujudkan cita-cita, selama kita percaya, berusaha, dan ikhlas akan kegagalan-kegagalan kita maka kita harus percaya bahwa Allah sudah menyiapkan sesuatu yang indah.

Nama            : Ulik Fatmawati

NIM               : 2130021010

Prodi             : S1 Kesehatan Masyarakat 

Universitas : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya