Dari Sengketa ke Sejahtera : Badan Bank Tanah Sebagai Solusi Agraria?

Sebagai seorang pekerja yang akrab dengan permasalahan lahan, maka keberadaan Badan Bank Tanah menurutku saat ini memang tak sepenuhnya buruk, namun apakah benar bisa membawa kesejahteraan seerti judul artikelku? Sepertinya apapun niat baik di negara kita ini agak susah dicapai karena selalu ada oknum bukan?

Badan Bank Tanah : Pilar Kesejahteraan Rakyat dan Ekonomi Berkeadilan

Ketimpangan Kepemilikan dan Pemanfaatan Tanah di Indonesia  

Tanah merupakan salah satu aset paling berharga dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, di Indonesia, ketimpangan kepemilikan dan pemanfaatan tanah masih menjadi masalah besar. Banyak masyarakat kecil, terutama petani, nelayan, dan pekerja informal, yang tidak memiliki akses terhadap lahan produktif. Sementara itu, sebagian besar tanah dikuasai oleh segelintir kelompok atau korporasi besar.  

Dampak dari ketimpangan ini sangat luas

1. Meningkatnya konflik agraria -- Banyak kasus sengketa lahan antara masyarakat dan perusahaan akibat penguasaan tanah yang tidak merata.  Dan sampai hari ini setelah puluhan tahun bekerja di perkebunan maka sengketa lahan masyarakat versus peruahaan kami tak kunung usai.

2. Kesulitan akses terhadap hunian layak -- Harga tanah yang terus naik membuat masyarakat berpenghasilan rendah sulit memiliki rumah sendiri.  Bahkan ketika mendengar adikku membeli rumah senilai satu milyar lebih orang tuaku membayangkan adikku membeli rumah bak istana, kenyataannya? Hanya rumah biasa dengan luas tanah tak sampai 100 meter persegi, inilah fakta yang ada bahwa kedepannya generasi muda  akan semakin sulit memiliki hunian impian.

3. Pemanfaatan tanah yang tidak optimal -- Banyak lahan yang dikuasai tetapi tidak dimanfaatkan secara produktif, sementara masyarakat yang membutuhkan tanah untuk pertanian atau usaha tidak mendapat akses.  

Dengan semua maslah ketimpangan inlah pemerintah membentuk Badan Bank Tanah, sebuah institusi yang bertujuan untuk mengelola, mendistribusikan, dan mengoptimalkan pemanfaatan tanah bagi kepentingan masyarakat dan pembangunan nasional.  

Apa Itu Badan Bank Tanah (BBT)?  

Badan Bank Tanah adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Undang-Undang Cipta Kerja (UU No. 11 Tahun 2020). Bank Tanah bertugas untuk mengelola tanah negara, termasuk tanah terlantar atau tanah yang belum dimanfaatkan secara optimal, agar dapat digunakan untuk kepentingan publik dan pembangunan ekonomi yang lebih merata.  

Sejak resmi dibentuk dan disahkan oleh Presiden Joko Widodo pada April 2021, Badan Bank Tanah telah aktif menjalankan perannya. Sebagai lembaga khusus, Badan ini bertugas merencanakan serta mengelola berbagai aspek terkait tanah, mulai dari perolehan, pengadaan, hingga pendistribusiannya. Tujuannya jelas, yaitu memastikan ketersediaan lahan demi mendukung pemerataan ekonomi yang berkeadilan. Selain itu, Badan Bank Tanah juga berperan dalam kepentingan sosial, pembangunan nasional, konsolidasi lahan, hingga reforma agraria, sehingga pemanfaatan tanah bisa lebih optimal untuk kesejahteraan masyarakat.

Fungsi Utama Badan Bank Tanah

1. Menjaga ketersediaan tanah untuk kepentingan umum, seperti perumahan rakyat, infrastruktur, kawasan industri, dan pertanian produktif.  
2. Mendistribusikan tanah secara lebih adil, sehingga masyarakat yang membutuhkan, seperti petani dan pengusaha kecil, bisa mendapatkan akses terhadap lahan.  
3. Mengoptimalkan penggunaan tanah agar tidak terjadi spekulasi atau penimbunan lahan oleh pihak tertentu.  

Emang Bisa Badan Bank Tanah Mensejahterakan Masyarakat?

Badan Bank Tanah berpotensi membawa kesejahteraan bagi masyarakat dengan beberapa cara, misalnya : Penyediaan lahan untuk perumahan rakyat, dengan Badan Bank Tanah, pemerintah dapat menyediakan tanah dengan harga terjangkau untuk pembangunan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.  Banyak petani tidak memiliki tanah sendiri atau hanya memiliki lahan kecil yang kurang produktif semestinya Badan Bank Tanah dapat mendistribusikan lahan yang lebih luas bagi mereka.  BBT jelas bisa mendukung pembangunan infrastruktur dan industri dengan menyediakan lahan bagi proyek strategis yang menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.  Tentunya keberadaan BBT bisa mengurangi konflik agraria dengan pengelolaan tanah yang lebih transparan dan adil, potensi sengketa lahan antara masyarakat, pemerintah, dan perusahaan dapat diminimalkan.  

Namun, implementasi ini masih menghadapi tantangan seperti birokrasi, transparansi data lahan, serta pengawasan agar tanah benar-benar jatuh ke tangan yang membutuhkan.  Keberhasilan ada namun menurutku belum memuaskan sebagaimana tujuan awal dibentuknya BBT dengan nitan yang baik.

Perubahan Apa yang Terjadi Sejak Ada Badan Bank Tanah?  

Meskipun masih tergolong baru, Badan Bank Tanah mulai membawa beberapa perubahan dalam tata kelola tanah di Indonesia, keberadaan BBT membuat lebih banyak tanah yang dapat diakses masyarakat,  adanya peningkatan efisiensi dalam alokasi lahan, Pengurangan spekulasi tanah dan munculnya peluang ekonomi baru, dengan tanah yang lebih terjangkau, banyak usaha kecil dan menengah bisa berkembang di sektor pertanian, perdagangan, dan industri.  

Badan Bank Tanah memiliki peran penting dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat dan ekonomi berkeadilan. Dengan kebijakan yang tepat, transparansi, serta pengawasan yang ketat, Bank Tanah dapat menjadi instrumen yang efektif untuk mengatasi ketimpangan tanah di Indonesia.  Harapan ke depan, Badan Bank Tanah harus semakin responsif terhadap kebutuhan masyarakat, memastikan proses distribusi tanah berjalan adil dan transparan, serta mengoptimalkan pemanfaatan tanah untuk kesejahteraan bersama.