Ketiga, aku memperbanyak doa. Doa bukan sekadar permohonan, tetapi juga wujud kedekatan dengan Sang Pencipta. Setiap kali aku berdoa, ada rasa tenang yang muncul. Aku tahu Allah mendengar, dan aku tahu Allah akan menjawab pada waktu yang tepat. Â
Hasil Akhir yang Indah
Ketika pengumuman kelulusan itu datang, aku tak bisa menahan air mata. Bukan semata-mata karena suamiku lulus, tetapi lebih kepada rasa syukur atas perjalanan panjang yang telah kami lalui bersama. Perjalanan ini mengajarkanku banyak hal: bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya, bahwa setiap usaha pasti akan dibalas, dan bahwa waktu Allah selalu lebih sempurna daripada waktu kita. Â
Kini, aku semakin yakin bahwa apa pun yang datang dalam hidup ini adalah bagian dari rencana-Nya yang penuh hikmah. Jadi, ketika ada yang bertanya, "Apa rahasianya?" Aku hanya bisa menjawab, "Percaya pada Allah, ikhlas menjalani proses, dan jangan pernah menyerah."Â Â
Karena pada akhirnya, kebahagiaan sejati bukan tentang seberapa cepat kita mendapatkan sesuatu, melainkan tentang seberapa tulus kita menerima setiap ketetapan Allah. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H