Halo Kompasianer, duh Admin bisaan aja nih Topik Pilihannya bahas bubur! Masih ada war tim diaduk atau nggak? Yaela ini udah bahasa Gen Alpha masih ribut pekara makan bubur we haha. Yuklah kita bahas tentang bubur.
Bubur : Comfort Food yang Universal
Bubur adalah makanan yang identik dengan kesederhanaan. Dengan bahan dasar beras/nasi yang dimasak hingga lembut, ditambah dengan berbagai topping seperti ayam suwir, cakwe, bawang goreng, aneka kaldu dan kecap manis, bubur selalu bisa bikin kita merasa nyaman, terutama saat pagi hari atau ketika badan sedang kurang fit. Biasanya, bubur dijual oleh penjual gerobak di pinggir jalan atau pasar, dan ini memang bagian dari pesona bubur---murah, cepat, dan mudah didapat, setuju?
Namun, seiring perkembangan gaya hidup, makan bubur nggak harus selalu identik dengan gerobak di pinggir jalan. Sekarang, kamu bisa menikmati bubur di restoran atau mall dengan suasana yang lebih modern, bersih, dan nyaman. Plus, bubur di tempat-tempat ini seringkali hadir dengan variasi topping dan rasa yang lebih beragam. Bubur nggak cuma jadi pilihan sarapan cepat, tapi juga bisa jadi pilihan kuliner yang layak dinikmati kapan saja. Aku bahkan kangen loh menyantap bubur yang ada di dalam mall, bukan karena banyak uang tapi rela bayar lebih karena rasanya yang menawan.
Bubur Nggak Cuma Buat Sarapan Gerobak : Nikmatnya Bubur di Mall dan Restoran!
Jujurly sih ya sejak kecil, selain dimasakin Mamak akutuh terbiasa melihat bubur dijual di pinggir jalan, biasanya lewat gerobak dengan penjual yang lihai meracik berbagai topping di atas semangkuk bubur ayam. Tapi tahu nggak, bubur nggak cuma cocok dijual di gerobak pinggir jalan saja. Sekarang, ada banyak restoran dan mall yang juga menyajikan bubur dengan cita rasa yang nggak kalah istimewa! Dari suasana nyaman sampai pilihan topping yang premium, bubur kini bisa kamu nikmati dengan cara yang lebih modern, nanti aku akan rekomendasikan bubur enak yang ada dalam mal ya!
Apakah Bubur Selalu Terbuat dari Beras?
Pertanyaan yang sering muncul : apakah bubur selalu terbuat dari beras? Jawabannya, nggak selalu. Di Indonesia, bubur memang identik dengan beras, tapi sebenarnya ada banyak varian bubur yang terbuat dari bahan lain. Misalnya, bubur kacang hijau yang terbuat dari kacang hijau, bubur ketan hitam, atau bubur jagung yang manis dan lembut. Yang membedakan bubur dari makanan lain seperti kolak adalah tekstur lembut dan konsistensi creamy yang khas. Kalau kolak lebih identik dengan campuran santan dan gula sebagai hidangan penutup, bubur lebih fleksibel. Bisa disajikan manis atau gurih, tergantung bahan dasarnya. Bahkan, kolak dan bubur seringkali punya kesamaan dari segi tekstur, tapi cara penyajian dan isian jelas berbeda.
Bubur Khas Rumah Mamak
Bubur juga sering disajikan di rumahku, hampir setiap hari Mamak selalu menghadirkan desert dan aneka bubur jadi pilihannya. Bubur versi manis yang kerap dibuat Mamak adalah Bubur kacang ijo dan yang membuat khas Mamak merendamnya semalaman dan dimasak dengan tungku sampai lembut banget. Ada juga bubur sum-sum gurih dan manis berpadu dengan kuah gula merahnya. Nah yang unik adalah Bubur Putih Versi Mamak hanya dimasak bila ada anggota keluarga yang sedang kurang enak badan. Buburnya sederhana banget, cuma dimasak dari beras dengan sedikit campuran santan encer biar lebih gurih. Bila sudah lembut maka disajikan hangat dan aku paling suka menaburinya dengan gula putih  manis gurih dan meningkatkan nafsu makan. Kadang bisa disantap dengan ditambahkan lauk pauk sederhana seperti telur rebus, rendang atau sekedar bawang goreng. Bubur memang nggak hanya mengenyangkan, tapi juga makanan yang memberikan rasa nyaman dan mempercepat pemulihan.
Rekomendasi Bubur Enak di Mall/Restoran
Bubur ayam memang punya tempat istimewa di hati para pecinta bubur. Mulai dari versi gerobak dengan topping sederhana seperti ayam suwir dan cakwe, sampai yang versi resto dengan tambahan seperti telur pitan, bubur ayam selalu jadi pilihan yang pas. Bubur yang biasa kita kenal sebagai makanan sarapan pagi ternyata juga nikmat disantap di siang atau sore hari, apalagi kalau habis capek jalan-jalan di mall. Restoran-restoran di mall favoritku ada dua yaitu Imperial Kitchen dan Ta Wan. Keduanya memang jadi pilihan tepat buat kamu yang ingin menikmati bubur tanpa perlu terburu-buru. Ditambah lagi, suasana restoran yang nyaman dan bersih membuat pengalaman makan bubur jadi lebih menyenangkan.
Satu lagi kelebihan makan bubur di restoran atau mall adalah kebebasan memilih variasi menu. Kalau di gerobak biasanya topping-nya terbatas, di restoran kamu bisa mencoba berbagai varian bubur yang berbeda. Mulai dari bubur dengan topping seafood, ayam, hingga bubur dengan saus asam manis. Ini bikin makan bubur di restoran jadi lebih kaya rasa dan nggak monoton.
Imperial Kitchen : Bubur di Imperial Kitchen selalu bikin kangen. Mereka menyajikan bubur dengan konsistensi yang pas---nggak terlalu cair, tapi juga nggak terlalu kental. Yang bikin spesial adalah pilihan topping-nya, mulai dari ayam suwir, telur pitan, cakwe, hingga seafood. Bubur di sini terasa lebih 'kelas',biasanya aku memesan bubur sebagai ganti nasi rasanya tak terlalu kuat tapi enak banget.  Porsinya cukup buat seorang jadi pesan sesuai jumlah yes haha