Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Nambah Adik Perlu Diskusi Dulu Nggak Sih? Parenting Modern Kok Ribet!

27 September 2024   10:58 Diperbarui: 30 September 2024   16:02 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluarga. (iStockphotos via parapuan.co)

Parenting modern mengajarkan pentingnya mempertimbangkan perasaan dan perspektif anak-anak, karena hal ini dianggap dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis.

Dalam konteks ini, beberapa orangtua merasa bahwa mendiskusikan rencana menambah anak dengan anak-anak yang sudah ada adalah penting. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan mereka secara emosional dan membantu mereka menghadapi perubahan yang akan terjadi dalam dinamika keluarga. Anak-anak bisa merasa lebih siap dan terlibat, serta merasa bahwa pendapat mereka dihargai.

Pro dan Kontra Diskusi dengan Anak

Mendiskusikan keputusan menambah anak tentu memiliki pro dan kontra. Di satu sisi, anak-anak yang lebih besar mungkin memiliki perasaan cemas atau takut kehilangan perhatian ketika adik baru lahir. Dengan melibatkan mereka dalam diskusi, orangtua dapat membantu meredakan kecemasan tersebut dan memberikan pemahaman bahwa menambah anak tidak akan mengurangi kasih sayang yang mereka terima. Ini juga bisa menjadi cara untuk memperkuat hubungan antara kakak-adik sejak dini.

Namun, ada juga pandangan yang menganggap hal ini terlalu rumit. Apakah anak-anak benar-benar perlu diberi ruang untuk menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dalam keputusan orangtua menambah anak? Apakah tidak lebih baik anak-anak belajar menerima bahwa beberapa keputusan memang menjadi tanggung jawab orangtua? Toh, orangtua pada akhirnya yang akan merawat dan membesarkan anak, jadi apakah diskusi ini tidak menambah beban yang sebenarnya tidak perlu?

Beberapa ahli berpendapat bahwa keputusan untuk menambah anak harus tetap berada di tangan orangtua. Anak-anak mungkin tidak memiliki pemahaman yang matang mengenai apa artinya memiliki adik baru, dan terlalu melibatkan mereka dalam keputusan semacam ini dapat memicu kebingungan. Selain itu, tidak semua anak dapat menerima atau memahami keputusan orangtua, sehingga diskusi ini bisa berujung pada konflik yang sebenarnya bisa dihindari.

Karena itu pula aku menjadi bagiannya, urusan nambah anak itu wilayah aku dan suami, let it flow apalagi aku juga udah merencanakan nambah anak setelah satu tahun anak pertama, bukan tak mau ikuti anjuran pemerintah tapi aku melihat kepada kondisi usiaku yang menikah juga sudah usia 33 tahun dan bukan sesuai anjuran pemerintah juga. Standard yang dibuat pemerintah adalah kondisi ideal tapi yang paling paham adalah diri kita yang tak berada dalam kondisi ideal tentu saja semua teori itu tak bisa dijalankan, right?

Keseimbangan dalam Parenting

Seperti dalam banyak hal lainnya dalam parenting, keseimbangan adalah kunci. Meskipun orangtua memiliki hak untuk mengambil keputusan mengenai keluarga mereka, melibatkan anak-anak dalam percakapan mengenai perubahan besar dalam keluarga bisa menjadi langkah yang baik, selama dilakukan dengan tepat. 

Anak-anak tidak perlu diberikan hak veto atas keputusan orangtua, tetapi mereka dapat diberi ruang untuk mengungkapkan perasaan mereka dan dipersiapkan secara emosional untuk menyambut anggota keluarga baru.

Orangtua bisa menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan anak-anak mengenai arti tanggung jawab, kasih sayang, dan pentingnya keluarga. Dengan cara ini, anak-anak bisa merasa dihargai, tetapi juga diajarkan bahwa tidak semua keputusan dalam keluarga ada di tangan mereka.

Aku pun demikian, ketika aku memberi anak pertama adik, seiring sejalan aku mengajarkan kepada si sulung bahwa dia memiliki adik, bagaimana aku juga berusaha adil dalam memberi perhatian. Lah aku juga ketika memutuskan akan menambah anak juga ragu kepada diriku "mampukah aku memberikan kasih sayang yang sama? Makanya menurutku ngapain diskusi sama si bocil? Hahaha

Dalam parenting modern, komunikasi memang menjadi salah satu elemen penting dalam hubungan keluarga. Namun, apakah setiap keputusan, termasuk menambah anak, perlu dibicarakan dengan anak-anak? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun