Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada Apa dengan Perempuan dan Transisi Energi Terbarukan?

18 Juni 2024   07:09 Diperbarui: 18 Juni 2024   08:06 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai Generasi X!

Menyapa teman seangkatan hehe, bagi generasi X saat di sekolah pasti terbiasa dengan ungkapan "Perempuan adalah tiang negara" pokoknya kalau perempuan OK maka negara OK, sebaliknya gara-gara perempuan sebuah negara bisa hancur" , wow!

Sebagai seorang perempuan apalagi sudah menjadi seorang Istri dan Ibu kalian akan paham bahwa kekuatan kita tuh luar biasa memang haha! Semua hal kita urusi, semua tugas menteri pak Jokowi sudah biasa kita lakukan dalam satu waktu, percaya nggak? Dalam urusan rumah tangga seorang perempuan terlibat dalam perencanaan, pelaksana, pencari solusi bahkan memegang peranan melakukan plot twist . Makanya ada istilah perempuan adalah makhluk terkuat di muka bumi haha, lantas apa hubungannya sih dengan isu transisi energi terbarukan?

"Women are disproportionately affected by climate change, but they are also important actors of change and contributors to climate mitigation and adaptation." (UN Women, 2019). 

Merujuk hal di atas ini menunjukkan bahwa meskipun perempuan sering kali lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim, mereka juga memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada solusi, setuju?

Perempuan bukan hanya pengguna energi tetapi juga agen perubahan yang signifikan dalam transisi menuju energi terbarukan. Peran perempuan dalam konteks ini sangat penting dan relevan, terutama jika kita mengaitkannya dengan upaya organisasi seperti Oxfam dalam memperjuangkan keadilan sosial dan lingkungan.

Oxfam, sebuah organisasi global yang berfokus pada pengentasan kemiskinan dan ketidakadilan, telah lama mengadvokasi pemberdayaan perempuan sebagai bagian integral dari strategi pembangunan yang berkelanjutan. Dalam konteks transisi energi terbarukan, perempuan memainkan peran yang tidak tergantikan sebagai agen perubahan.

Ini dia beberapa alasan mengapa perempuan adalah kunci dalam transisi ini:

1. Pengelolaan Rumah Tangga yang Efisien : Perempuan, terutama di negara berkembang, sering kali bertanggung jawab atas pengelolaan rumah tangga., bener ya Bu Ibu? Kita terlibat langsung mengurus kebutuhan energi untuk memasak, penerangan, atau sekedar memberikan air hangat bagi keluarga, makanya sudah tepat emmang menjadikan perempuan sebagai agent of change!

2. Pendidikan dan Kesadaran : dalam sehari berapa kali merepet Bu? Kanda ayo matikan lampunya, Papi tolong nyalakan air, Kayama jangan buang sisa makanan! Begitulah aku menjalankan peranan dalam pendidikan dan pengasuhan anak. Seorang Ibu dapat mengajarkan generasi muda tentang pentingnya energi terbarukan dan praktik berkelanjutan, sehingga menciptakan kesadaran yang lebih besar tentang isu-isu lingkungan sejak dini.

3. Pengambilan Keputusan, suami meski kepala rumah tangga tapi mereka selalu menyerahkan keputusan pada istrinya, mengapa? Karena perempuan selalu ingin dimengerti haha, tapi nyatanya bukan dalam lingkup rumah tangga saja bahwa peranan perempuan dalam pengambilan keputusan di tingkat komunitas dan pemerintahan dapat mempercepat transisi energi terbarukan. Perempuan sering kali membawa perspektif yang berbeda dan lebih inklusif, yang penting untuk mengembangkan kebijakan energi yang adil dan efektif.

4. Inovasi dan Kewirausahaan : Banyak perempuan yang terlibat dalam inovasi dan kewirausahaan di sektor energi terbarukan. Mereka memimpin proyek-proyek komunitas yang memanfaatkan energi surya, angin, dan biomassa, yang tidak hanya menyediakan energi bersih tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal.

5. Pengurangan Kemiskinan Energi : Oxfam telah menunjukkan bahwa akses yang adil terhadap energi terbarukan dapat membantu mengurangi kemiskinan. Perempuan yang diberdayakan untuk mengakses dan memanfaatkan energi terbarukan dapat mengurangi beban kerja rumah tangga, meningkatkan produktivitas, dan membuka peluang ekonomi baru.

Melalui program-programnya, Oxfam telah bekerja untuk memastikan bahwa transisi energi terbarukan tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada pemberdayaan komunitas, khususnya perempuan. Misalnya, Oxfam mendukung inisiatif yang memberikan pelatihan teknis kepada perempuan tentang pemasangan dan pemeliharaan sistem energi terbarukan, serta program-program yang memfasilitasi akses pembiayaan untuk proyek-proyek energi terbarukan yang dipimpin oleh perempuan.

Oxfam telah lama dikenal sebagai organisasi yang memerangi kemiskinan dan ketidakadilan sosial di seluruh dunia. Salah satu fokus utama mereka adalah transisi energi terbarukan, di mana perempuan memainkan peran krusial. Gerakan Oxfam dalam hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa transisi energi terbarukan tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi karbon tetapi juga memberdayakan perempuan dan komunitas yang terpinggirkan.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun