Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gelar S2 dan S3 Demi Apa?

18 Januari 2024   15:03 Diperbarui: 18 Januari 2024   15:14 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi by Ulihape

Pak Jokowi kaget katanya mendpati kenyataan angka lulusan S2 dan S3 di Indonesia rendah banget nggak sampai 0.5%. Kenapa Pakde kaget? Ya jelas karena circlenya beliau semuanya minimal S2 mungkin, kalo aku pribadi sih nggak kaget wong aku yang Sarjana saja udah dianggap keren sama circleku, artinya ya masih banyak yang nggak kuliah. Bahkan diantara kami yang enam bersaudara hanya ada dua orang saudaraku yang S2 (0.3%) dan 0.16 % lulusan S3 alias satu dari enam orang. Itulah fakta yang ada di Indonesia.

Aku pribadi punya keinginan untuk menlanjutkan kuliah S2, bahkan sampai saat ini bila ada yang mau membiayai aku pasti akan dengan semangat mengiyakan. Lantas mengapa aku nggak cari beasiswa saja kalau alasannya karena biaya? Hei Cassandr kalau kau rakyat jelata maka akan mengerti informasi beasiswa itu susah di dapat, kalopun ada masih ada ordal kata Pak Anies selain itu syarat beasiswa itu ternyata tidak hanya sekedar keinginan kan susah! Makanya kalau ada uang better daftar sendiri saja hihi.

Selain itu yang aku perhatikan mengapa negara lain bisa banyak sih lulusan S2 dan S3 nya? Seperti Drama Korea saja kita bisa lihat akting mereka bagus-bagus kan ya? Bukan sekedar punya bakat di Korea semua artis rerata S2 loh pendidikannya, coba artis kita? Yah nggak usah sebut nama deh tahu sama tahu aja kita, itulah ketika menonton tayanagn Indonesia apalagi sinetron wah kualitasnya jauh beud kata anak zaman now.

Ada lagi negera lain yang rerata Ibu Rumah Tangga minimal Sarjana, bahkan ada beasiswa buat IRT juga ketika IRT diberi beasiswa tanggungjawab dia seutuhnya diambil alih bukan berjuangan semakin mati-matian antara mengejar impian dan kewajiban sebagai istri dan ibu.

Di Indonesia? Yah bukan meremehkan mungkin ini juga karena adat budaya kita sendiri, ketika perempuan sudah dibatasi ruang geraknya hanya dapur, kasur dan sumur yah untuk apa coba sekolah sampai S3? Selain itu nasib orang yang lulusan S2 dan S3 juga nggak menjamin lebih baik dari yang sekedar lulusan SMA, lantas apa yang bikin gairah untuk melanjutkan pendidikan S2 dan S3? Nothing Pak Presiden!

Halangan Perempuan Melanjutkan Pendidikan S2

1. Peran Ganda Seorang Ibu

Seorang ibu seringkali memiliki peran ganda, yakni sebagai pendidik di dalam rumah tangga dan sebagai individu yang memiliki ambisi karir. Bagaimana seorang ibu dapat menyeimbangkan antara peran keluarga dan komitmennya terhadap pendidikan tinggi? Berat sih, jarang juga support sistem yang siap, kecuali ya kaya raya udah deh support sistemnya pasti mumpuni.

2.  Manajemen Waktu

Salah satu tantangan utama bagi seorang ibu yang mengejar gelar S2 adalah manajemen waktu.Kaitannya tentu saja dengan dukungan keluarga, namun begitu berat sih ini harus ada yang dikorbankan susah berjalan seimbang.

3.  Dampak pada Karir dan Pekerjaan Rumah

Karir juga nggak selaras dengan jenjang pendidikan, bahkan beberapa kali ada rekan kerja yang lulusan S2 dianggap remeh karena minim pengalaman "halah judulnya aja S2, gaji SMA" hal remeh seperti ini kadang membuat ragu untuk menyarankan orang lanjut S2. Meski lulusan S2 rasanya pekerjaan rumah tangga seperti mencuci dan menggosok juga nggak auto beres dengan ijazah lulusan S2 haha

Mengejar gelar S2 sebagai seorang ibu mungkin melibatkan tantangan, namun, dengan dukungan yang tepat dan manajemen waktu yang baik, ini dapat menjadi pencapaian luar biasa yang memberikan dampak positif tidak hanya pada diri sendiri, tetapi juga pada keluarga dan masyarakat sekitar. 

Dalam rangka meningkatkan jumlah lulusan S2 dan S3 di Indonesia, perlu ada upaya bersama dari pemerintah, lembaga pendidikan tinggi, dan sektor industri. Penyediaan fasilitas yang memadai, dukungan keuangan, peningkatan kualitas pendidikan dasar dan menengah, serta keterlibatan aktif industri dalam dunia pendidikan, dapat menjadi langkah-langkah kunci untuk mengatasi tantangan ini. Dengan demikian, Indonesia dapat memajukan sumber daya manusianya melalui peningkatan kualitas lulusan S2 dan S3 dalam berbagai bidang keilmuan, semoga asaja one day dengar artis kita semuanya lulusan S2, IRT yang di rumah minimal Sarjana, itu aja dulu bos!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun