Selamat berulang tahun yang ke-15 untuk Kompasiana tercinta! Artinya selama 14 tahun aku membersamai kompasiana, menghasilkan nyaris 800 tulisan dengan nyaris 100 artikel headline dan sebuah prestasi luar biasa untuk Kompasiana yang terus eksis ditengah bertumbangannya platform sejenis, mengapa Kompasiana terus bertumbuh? Banyak faktor mungkin tapi satu yang pasti keberadaan para Kompasianer tak bisa diabaikan.
Menjadi Kompasianer Sejak Tahun 2009
Dulu aku kerap berbagi kisah di friendster, facebook dan multiply, ada seorang teman dunia maya yang memberikan link Kompasiana, awalnya aku berpikir tulisan yang tayang di Kompasiana adalah tulisan politik, dan justru ini membuat aku berpikir bahwa kalau aku menulis hal receh pasti nggak akan ada yang baca dan aku merasa aman untuk menulis.
Oktober 2009 tepatnya aku menjadi kompasianer, saat itu domisiliku masih di Pontianak lalu akhir Oktober aku pindah kerja ke Jakarta dan mulai aktif hadir dibeberapa event offline Kompasiana seperti pelatihan dan MODIS (Monthly Discussion) yang diadakan setiap bulan dengan menghadirkan tokoh publik mengangkat tema yang sedang hot dibahas publik.
Menjadi Kompasianer kala itu jujurly membuatku bangga, bisa bertemu public figure, tokoh politik dan Kompasianer yang saat itu memang orang-orang hebat di bidangnya. Dengan bangga aku menunjukkan berbagai poto ku dengan tokoh publik dan hal ini membuat orang tuaku bangga!
November 2009 akupun hadir di perayaan Kompasiana yang kedua tahun. Sama seperti perayaan ulang tahun ke- 15 kemarin ada sosok penting yang membesarkan Kompasiana yaitu Kang Pepih Nugraha beserta Mas Iskandar Zulkarnain yang akrab kami sapa "Mas Isjet" sebuah momen langka yang terjadi belasan tahun kemudian!
Bertemu Jodoh di Kompasiana
Bagi Kompasianer "senior" pasti ada yang menjadi saksi bahwa aku menemukan jodohku lewat kolom komentar artikel Kompasiana, sebuah puisi patah hati ternyata menarik perhatian seorang pemuda yang sudah beberapa kali bertemu di beberapa acara Kompasiana. Bahkan ketika kami menikah Kompasianer Dokter Posma asal Palembang mengadakan event menulis di Kompasiana sebuah hadiah istimewa dari seseorang yang hanya ku kenal lewat tulisan. Ketika aku akan melahirkan anak pertama, aku dan suami sepakat memulai nama anak kami dengan huruf K bukan semata huruf K posisi tengah melainkan untuk mengingatkan kami bahwa berkat (K)ompasianalah kami bisa bertemuÂ
Bertemu Orang Istimewa Karena Kompasiana
Selama menjadi Kompasianer tak terhitung para public figure yang bisa aku temui, yang dahulu hanya bisa ditatap lewat layar kaca kini bisa berdampingan dalam satu frame bahkan rasanya pertama kalinya penulis receh bisa masuk istana ya berkat Kompasiana, perayaan ulang tahun Kompasiana ke 6 tahun 2015 Kompasiana memberi kejutan kepada 100 Kompasianer untuk berkunjung ke istana bertemu Presiden, aku sampai merelakan perayaan ulang tahun pertama anak keduaku untuk momen spesial ini
Menghasilkan Ratusan Tulisan
Semula aku menulis hal receh seperti patah hatiku, bahagiaku ketika dicintai suami orang haha berharap tak ada yang membaca eh ternyata justru mendapat sorotan. Alhasil aku mulai menulis hal serius, mengikuti pelatihan menulis bersama Kang Pepih dan mulai menulis reportase dan pertama kali mendapakan artikel Headline (HL) lewat reportase kebakaran di Bendungan Hilir Jakarta, ternyata Sindrome HL ini bikin candu. Sejak saat itu aku terpacu untuk membuat artikel reportase, ketika artikel di ganjar HL oleh admin Kompasiana rasa bahagianya tuh nggak ternilai, i feel famous! Artikelku di pajang lama di dashboard depan Kompasiana. Meski kini aku tak serutin dahulu menulis di Kompasiana tetapi tak pernah lupa, ada jenis artikel yang hanya layak tayang di Kompasiana menurutku, karena itu hingga Kompasiana berulang tahun ke-15 kemarin aku masih menitipkan jejak kata di sini.
Cuan Berkelanjutan di Kompasiana
Artikel ku tentang menghasilkan cuan di Kompasiana hingga kini kerap mendatangkan Kompasianer baru, mereka menyapaku dan bertanya bagaimana menghasilkan cuan di Kompasiana dan selalu aku jawab dengan "tulis saja dahulu, temukan ritme dan pembaca, buat admin melirikmu dan temukan cuan berkelanjutan di Kompasiana. Kita sering terpaku dengan pencapaian orang lain tanpa melihat proses yang dilakukannya. Aku bisa terus berkarya di Kompasiana karena sampai hari ini masih rutin menulis, bahkan berkat Danone Blogger Academy tahun 2018 hingga kini sudah 5 tahun menjadi alumni kami masih saja diajak bekerjasama untuk berkarya dan tentu saja ada cuan menyertainya.
Harapanku Untuk Kompasiana
Terima kasih Kompasiana,Â
bohong kalau aku bilang tak bermakna,Â
dusta bila kau tak dihati.
Sejauh berjalan Kompasiana terus bertumbuh dengan baik
Teruslah beradaptasi dengan beragam konten yang ada
Teruslah menjadi wadah bagi segala macam tulisan
Selamat ulang tahun ke lima belas
Kompasiana selalu teratas
Jadilah Platform untuk semua kelas
Sampai jumpa di tahun ke enam belas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H