Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Akankah Pernikahan Bahagia Tanpa Mertua?

21 Maret 2021   11:40 Diperbarui: 21 Maret 2021   11:50 3008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buat camerku sayang ...

Apakabar kalian di surga?

Maaf kita tak pernah bersua

Dulu aku bahagia ketika Allah kabulkan pintaku

Maafkan aku camerku sayang karena dulu aku tak pernah ingin punya mertua

namun ternyata hal baik ini tak juga baik

ketika aku memiliki anak-anak ternyata aku berharap memiliki mertua

andai punya mertu ada tentu anak-anakku akan merasakan kasih sayang dari akek nini nya

semoga hadirnya kami bisa kalian rasa

untaian doa menjadi jalan kebaikan buat kalian

-----------------------------------------------------

Dulu ketika semua teman-teman sudah menikah maka aku adalah tempat curhat mereka, dan dari semua teman yang menikah kerap curhat tentang mertua which is menimbulkan riak dalam rumah tangga mereka. Saking seringnya mereka curhat akhirnya aku berkesimpulan kelak kalau aku harus menikah lebih baik aku tak punya mertua. Keinginan ini bukan pertanda tak mampu menyayangi camer, hanya saja aku takut hatiku penuh dosa.

Mertua Bukan Orang Tua, Menantu Bukan Anak Kandung

Fun fact-nya kerap kita akan bilang menganggap mertua bak orang tua kandung sendiri namun nyatanya hubungan darah itu jauh lebih dalam 'cinta tanpa syarat' sebaliknya mertuapun akan berjanji menganggap menantu bak anak kandung sendiri, tapi jarang terjadi meski selalu ada pengecualian. Aku berkaca kepada diri dan keluargaku sendiri.

Aku nggak suka ketika saudaraku dijelekkan oleh ipar, orang tuapun begitu meski anaknya salah maka selalu ada ruang untuk memakluminya, makanya adegan drama ikan terbang banyak bangetkan menantu yang terpaksa elus dada karena mertua membela darah dagingnya sendiri? Jadi memang berat untuk menjadikannya seperti ucap janji dihari bahagia kala itu.

Dari sekian banyak teman tidak lebih dari 3 orang yang mengaku memiliki hubungan harmonis, selebihnya? Menahan diri, atau bahkan berujung perceraian dengan alasan daripada nambah dosa.

Persoalan Punya Mertua

Ada banyak, menurutku saja mamak ku tuh mertua yang cukup pengertian. Ketika menantu datang menginap tetap mamak bangun pagi, nggak ngarepin menantunya ngebantuin. Tapi pas ipar bisik-bisik tetap saja bagi mereka mertua alias mamakku tuh punya sesuatu yang tak sesuai mau mereka. Melihat ini tentu bingung ya gimana supaya hubungan mertua menantu tuh harmonis? 

Temanku dulu nangis karena mertuanya mengirim masakan dan suaminya ngucapin "duh enaknya masakan mama, belajar sama mama dong" hal ini dianggap menyindir padahal bagiku yang mendengar, ini hanya sebuah ungkapan, tapi kata temanku karena aku nggak lihat wajah suaminya haha

Temanku pernah ngedumel karena mertuanya mengirimi dia perabot masak, hal tersebut terus dilakukan mertuanya tanpa dia minta. Bagiku yang mendengar ya harusnya bersyukur trus masakin aneka masakan dan kasih mertua, tapi bagi temanku itu justru sumber masalah sang suami seolah menilai temanku sengaja nggak beli supaya dibeliin mertua haha. Duh ribet ya punya mertua eh suami haha

Ada lagi temanku bilang mertuanya selalu bermuka masam ketika dia mampir, ada yang laporan mertuanya kalo sama anaknya selalu nyalahin anaknya, pokoknya punya mertua itu nggak enak! Itulah kesimpulan bagiku saat itu.

Alhasil menurutku hidup akan aman kalau nggak punya mertua, gimana caranya? Minta aja sama tuhan temuin dengan jodoh yang udah nggak punya orang tua haha. Akhirnya ketika aku bertemu jodoh dan mengetahui dia nggak punya kedua orangtua disitu aku menemukan jawaban kenapa aku baru bertemu dengan jodoh diusia 33 tahun haha, yah kan elu maunya nggak punya mertua jadi sabar ya hihii #pantesin haha

Bahagia Nggak Punya Mertua?

Lantas gimana rasanya nggak punya mertua? Bahagia? jujur iya sih, nggak ada beban aja dan menurutku semua masalah yang dicurhatkan temanku beneran dong nggak ada dalam rumah tangga kami. Dan aku nggak pernah harus mikirin apa-apa tentang mertua. Gimana dengan Ipar? Alhamdulillahnya sih keluarga suami tuh nggak akrab satu sama lain , sepertinya efek mereka dibesarkan beda-beda rumah gitu jadi ipar juga bukan masalah. Malah karena aku biasanya akrab dengan saudara jadi akunya yang selalu ajak suami mampir ke rumah saudara dia, aneh kan satu kota tapi nggak saling mengunjungi? hihihi.

Nah perasaan pengen punya mertua justru hadir ketika aku punya anak, mikirnya andai aja ada mertua tentu mereka bisa punya kakek nenek, bukan seperti saat ini bertemu kakek nenek pas lebaran aja hehe

Tapi apapun itu semoga kalian bisa menjalin hubungan yang baik ya asama mertua..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun