Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sebagai Ibu Pekerja, Saya Berharap Tahun Ajaran Baru Diundur

15 Juni 2020   15:53 Diperbarui: 21 Desember 2021   11:51 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir empat bulan lamanya anak-anak Belajar Dari Rumah (BDR), sebagai Ibu Pekerja semula saya bahagia banget mendapati kenyataan ini kenapa? Karena berbarengan saya dan suami bisa bekerja dari rumah juga, WFH istilah bekennya. 

Selama menjalankan BDR tak pernah saya merasa keberatan, saya pikir Covid-19 membuat saya menjadi dekat dengan anak-anak, BDR membuat saya memahami kemampuan kedua anak saya, bahkan saya sangat berterima kasih kepada Ibu/Bapak guru yang luar biasa sabar menghadapi murid-murid di kelasnya.

Ketika ada wacana pengunduran Tahun Ajaran Baru ke Januari jujur saya bahagia banget, alasan saat itu lebih kepada keamanan kesehatan anak-anak saja, hal ini tentu melihat perkembangan penyelesaian pandemi di negara kita yang belum kunjung surut. 

Lalu faktanya dulu Indonesia juga memulai tahun ajaran baru juga di bulan Januari - Desember dan baru pada tahun 1978 ada perubahan Tahun Ajaran Baru menjadi Juli - Juni dan alasan saat itu kata atasan saya adalah "supaya pas libur lagi musim panas biar anak-anak bisa liburan". 

Atasan saya termasuk yang mengalami pertambahan usia 6 bulan lamanya untuk menyelesaikan SMA, jadi SMA 3,5 tahun dan menurut atasan saya ya ngak ada yang protes, tentunya juga pada tahun itu ada banyak kelulusan juga bukan?

Wacana itupun kini batal dan ternyata Mas Menteri tetap menjalankan UU 0211/U/1978 bahwa tahun ajaran baru tetap Juli, namun karena adanya Covid-19 maka anak-anak masuk sekolah nanti di awal tahun saja. 

Sementara itu saat ini hampir semua perusahaan sudah beraktivitas normal dan saya adalah salah satu ibu pekerja yang sudah harus bekerja kembali from monday to friday.

Kenapa Tidak Diundur Saja?

Akhirnya persoalannya muncul, sebagai Ibu Pekerja yang semuanya saya handle sendiri, bahkan kedua anak-anak juga stay di daycare membuat saya khawatir anak-anak saya tidak akan bisa belajar dari rumah secara optimal seperti saat saya masih WFH. 

Anak yang pertama akan naik kelas secara online, begitu juga yang TK tak akan paham bahwa kelasnya sudah berubah. Saya tak bisa lagi mendampingi kedua anak saya belajar pada jam belajar, sekolah bisa saja memberikan kebijakan untuk mengirimkan laporan sepulang saya bekerja.

Mas Menteri tau nggak saya sampai rumah jam berapa? Jam tujuh malam! Apakah efektif anak saya baru belajar di malam hari? Enam bulan ke depan si bocah ingusan ini akan memahami bahwa dia sekolahnya malam hari karena Ibunya bukan nyonya besar melainkan hanya seorang karyawan. 

Tak bisakah ambil kebijakan sekali lagi memutar sejarah bangsa?

Andai saja jadwal masuk sekolah bersamaan dengan kebijakan lain seperti masih ada WFH maka saya tak keberatan bila tahun ajaran baru tetap dilaksanakan seperti sebelumnya. 

So please atuh, undur saja tahun ajaran baru ke Januari, bukankah kemarin ada juga guru-guru yang menginginkannya? Masalah anak-anak yang sudah lulus mungkin juga gak sekeberatan yang dipikirkan. 

Andai anak saya salah satu yang lulus maka saya akan bekali dia dengan berbagai ketrampilan selama 6 bulan ke depan. Guru-guru juga bisa ditingkatkan pengetahuannya selama 6 bulan ke depan. 

Rasanya akan klop juga dengan tahun anggaran yang selalu dimulai dari Januari, lagian kalau selama ini anggaran baru turun bulan April bisa jadi juga karena tahun ajaran barunya juga berjalannya Juni. 

Sebagai Ibu pekerja saya berharap Tahun Ajaran Baru bisa di undur ke Januari, atau Mas Menteri bisa bantu kami mengeluarkan aturan menteri bagi Ibu Pekerja boleh hadir telat di kantor setelah memberikan pendampingan belajar kepada anak-anak? 

Pak Menteri dulu juga keluarkan aturan mengantar anak ke sekolah di hari pertama dan itu bisa menjadi alasan saya untuk tidak masuk kerja setiap tahun ajaran baru. 

Plis Mas Menteri bantu kami yang Ibu Pekerja ini untuk bisa memberikan hak pendidikan kepada anak-anak kami andai memang BDR diperpanjang sampai akhir Desember nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun