Sabtu kemarin, aku sedang ada event ngeblog, sepulangnya ngeblog anak pertamaku mengeluh pusing, muntah dan demam. Karena aku baru pulang maka aku minta tolong suami untuk mengantarkan anak kami ke klinik yang merupakan faskes BPJS Kesehatan langganan kami, betapa terkejut ketika suami ku menelepon "Mi, ditolak karena mami sudah pindah faskes".Â
Jeder! kaget dong aku, dan sasaranku adalah HRD kantorku, apesnya 3 orang HRD yang aku hubungi tak satupun merespon, sembari menunggu, aku arahkan suami membawa anak kami ke tempat lain.
Selama ini banyak orang mengenal aku sebagai blogger, buzzer berbagai produk dan aku termasuk yang suka sharing manfaat BPJS Kesehatan. Aku selalu arahkan teman-teman untuk menggunakan BPJS Kesehatan, dan hal-hal positif lainnya selalu aku share bukan karena aku seorang buzzer melainkan aku memang merasakan manfaat BPJS Kesehatan ini.Â
Bahkan owner kantorku pernah sampai bertanya "mengapa uli tak pernah ada klaim kesehatan?" jawabannya karena aku menggunakan BPJS, anak dirawat inap berkali-kali, aku medical checkup sampai mau dioperasi semua menggunakan BPJS Kesehatan, alhamdulillah enggak pernah mendapat perlakuan yang tidak baik, enggak pernah ribet menyiapkan ini itu untuk sebuah tindak lanjut karena faskes dan rumah sakit nya sangat BPJS friendly. Asuransi lain yang kumiliki nyaris tak terpakai karena aku sangat nyaman dengan BPJS Kesehatan. Satu tulisanku tentang BPJS Kesehatan bahkan sudah dibukukan dan aku bangga!
Namun semuanya terasa runtuh Sabtu kemarin, kok bisa ada pemindahan faskes dan aku enggak tahu? Sasaranku tentu HRD di kantorku, mengapa ? Karena aku adalah peserta corporate, tak perlu aku repot mengecek tagihan, enggak perlu repot urus pindah faskes karena cukup lapor HRD saja.Â
Maka sore itu ketika ketiga orang yang aku hubungi gak ada yang menyahut maka aku sudah panik memikirkan bagaimana kalau anak sampai harus dirawat? Dan tiba-tiba aku lihat pesanku sudah dibaca  oleh salah satu HRD dan aku langsung menelponnya trus jawabannya "gak tahu karena bukan dia picnya" fine! emosi naik 2x lipat ges.
30 menit kemudian pic bagian BPPJS Kesehatan kantorku centang biru dan aku langsung telepon sudah nada tinggi, jawabannya "mungkin mbak yang memindahkannya, karena sejak tahun lalu pemindahan faskes dilakukan  secara personal bukan dari web corporate lagi", well meledaklah aku "heiii lu pikir gue gila, mindahin faskes trus gue amnesia?"
Akhirnya aku coba hubungi call center, mirip HRD ku yang menduga aku melakukan pemindahan faskes, sama emosinya aku dan solusinya "coba ibu download aplikasi dan ajukan kembali pemindahan faskes tapi tunggu 3 bulan", amangooiiii tiga bulan? Jadi bisa kau jamin aku dalam 3 bulan ini sehat sekeluarga?", dia pun panik dan menghold telepon lama sekaliii, lagu penunggunya "sudahkah anda berbuat baik hari ini?" ah! terpaksa melembut aku walau kemudian meninggi karena dia tak bisa memberi solusi kecuali menyuruh datang ke kantor cabang BPJS Kesehatan terdekat.Â
Oh iya si call center ini juga menyuruh aku mengingat kapan log in terakhir di aplikasi yang tak pernah ku download itu, sampai aku bilang "pake logika ya mbak, rumah saya di Tangerang lalu demi apa saya pindah ke Sunter?'Â
CS : setelah kami cek, faskes ibu dipindah per 26 januari oleh user Kanda Yuliansyah Hamizan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!