Aku jadi kepikiran, apakah memang ada batasan waktu kita selaku orangtua untuk mencium anak? Pikiran ini hadir ketika anak sulungku yang berusia 6 tahun lebih menginformasikan bahwa "titi* nya geli" ketika aku mencium gemas dirinya.Â
Sejak itu aku sudah berusaha mencari tahu pakah ada bahayanya bila kita mencium anak terus menerus? Yup! aku sudah mencari di gugel aneka informasi terkait memberi ciuman pada anak. Kebanyakan membahas bahaya mencium anak di area bibir. Yup! kalau area bibir sih aku juga risih ges, itukan adegan sama bapake hehe masak sama ya ke anak bisa bingung nantinya.
Stop Kissing?
Ada juga pandangan Islam terhadap memeluk dan mencium anak, which is merupakan kegiatan baik karena bila orangtua lembut maka Allah pun akan menyayangi kita sebagai orangtua.Â
Namun rasanya belum memenuhi tanda tanya di kepalaku. Mungkin setelah tulisan ini tayang dan bila ada kesempatanya aku mau menemui dokter anak saja. Dalam status fesbuk juga semua teman-teman hanya sharing bahwa anak-anaknya memang ada yang risih dan ada yang masih mau dicium.
Kenapa aku berpikir untuk berhenti mencium anakku? Well, Kanda anakku bulan lalu sudah berusia 6 tahun 6 bulan. Kalau secara tumbuh kembang memang usia 6 tahun adalah keadaan di mana anak mulai menyadari fungsi tubuh dan seksualitas.
Bahkan Kanda saat usia balita pernah membuat aku panik ketika dia suka memainkan kelaminnya seolah ada kenikmatan di sana. Untunglah saat itu aku segera ke dokter dan alhamdulillah masalah itu sudah teratasi.
Siapa yang gak kaget ketika tiba-tiba anak yang menggemaskan itu berucap "Mami udah jangan cium aku, titit ku geli". Deg!
Spontan aku berhenti menghujani pipinya dengan ciuman. Aku tak pernah mencium dia di bibir, namun karena sering melihat aku dan suami berciuman di bibir sesekali dia curi cium bibirku "Aku kek papi kan?" ucap dia sambil tertawa.
Oh iya aku dan suami memang setiap berpamitan memberikan pelukan dan ciuman. Seringnya di pipi tapi ada saja suasana yang membawa kami berciuman ke bibir (not deep kissing sih) cuman sekilas aja mmuuahh gitu doang.
Alhasil setelah mendengar Kanda bilang gitu aku jadi kepikiran, ini sampai kapan sih sebenarnya boleh nyiumin anak? Aku pun akhirnya jadi khawatir bila mencium Kanda, sehingga saat ini yang aku lakukan adalah menciumnya dalam tidur dan saat dia bangun tidur. Saat ini ku berhenti mencium dia hanya sekedar untuk uwel-uwelan seperti sebelumnya.
Kadang aku menghujani Kanda ciuman karena gemas saja dan itupun di area pipi, kepala, dan jidat saja. Apakah kegelian yang dirasakannya ini efek dia mulai ngeh dengan seksualitas? Duh asli ini mah aku pusing haha, namun kalau berkaca dari kedua orang tua ku memang aku ingat SD tuh udah gak nyium anak kek bayi lagi.