Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Gusdur dan Kedamaiannya

27 Mei 2019   19:40 Diperbarui: 27 Mei 2019   20:06 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Uli, karikatur by NUOnline

Ketika challenge sudah memasuki hari ke-22 dan temanya adalah tentang Toko Islam maka ingatan ku langsung tertuju kepada Alm. Gusdur alias Kyai Haji Abdurrahman.

Bahkan saat 22 Mei kemarin aku berharap beliau ada, sepertinya kalau almarhum ada rasanya beliau bisa menyatukan Jokowi dan Prabowo, atau bahkan statement nya yang penuh kata kunci akan dibahas dimana-mana.

Aku tak mengenalnya, namun banyak leluconnya yang mampu membuat tawa. Bahkan ada teman yang selalu takjub mengira alm Gusdur sedang tidur padahal beliau menyimak apa yang terjadi. Gusdur sudah menuntut ilmu kemana saja namun beberapa kali harus gagal karena merasa tak sesuai dengan apa yang dia pikirkan.

Beliau juga yang mampu mengubah perayaan imlek menjadi libur nasional, apalagi beliau juga mengaku merupakan turunan tiongha. Makanya aku heran bila ada teman yang masih membahas mata sipit, padahal sejak dulu tiongha adalah bagian dari kita.

Kadang aku pikir Gusdur dan Istrinya sengaja dibuat Allah istimewa karena mereka luar biasa. Dengan tak melihat maka Gusdur tak perlu tahu bagaimana ekspresi orang yang menghina dan memujinya, inshaallah beliau tak pernah punya prasangka hanya karena melihat ekspresi seseorang.

Hari ini di beranda facebook ku hadir sebuah memori tentang Puisi putri bungsu Gusdur,

'Karena Ayahku'

Kalau aku orang dermawan karena Ayahku yang mengajarkan

Kalau aku jadi orang toleran, itu karena Ayahku yang menjadi panutan

Kalau aku jadi orang beriman, itu karena Ayahku yang menjadi imam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun