Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Memberi Sedekah di Pinggir Jalan, "Yay or Nay"?

14 Mei 2019   03:53 Diperbarui: 14 Mei 2019   04:07 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber poto Tempo.co edited by me

Kalau aku ditanya jawabannya Nay. Buatku memberi sedekah di pinggir jalan adalah sebuah kesalahan. Terkadang kita merasa Iba melihat orang tua atau anak-anak berjalan dengan lemahnya menatap nanar pada kita untuk dikasihani. Namun ketika kalian mengasihani apakah kalian yakin mereka akan menjadi lebih baik? Tidak! yang kalian lakukan hanya sekedar melepaskan dari rasa kasihan which is justru membuat para pengemis di tepi jalan akan larut dalam ketidakbaikan, mengapa ?

Banyak kisah yang sudah terkuak bahwa peminta di pinggir jalan bukanlah orang yang tak mampu melainkan mereka justru lebih berpunya daripada yang menyisihkan uang koin bagi pengemis pinggir jalan. Mereka menjadikannya sebagai profesi untuk memenuhi kebutuhannya. 

Logikanya sederhana ges andai kalian menjadi orang tak berpunya, apakah kalian akan mengemis di pinggir jalan ? Atau jika orang tua kalian susah akankah kalian membiarkannya mengemis ke pinggir jalan ? Tidak! kita tentu akan berjuang, perjuangan paling ringan mungkin berhutang ke tetangga atau bahkan kita akan meminta pekerjaan kepada orang-orang sekitar kita. Karenanya memberi sedekah di pinggir jalan adalah sebuah kesalahan.

MUI bahkan mengeluarkan fatwa untuk segera memutus tradisi memberi sedekah kepada pengemis di pinggir jalan, hal ini dikarenakan memang tidak mendidik dan kurang tepat sasaran. Kebaikan para pemberi akan dijadikan momen makanya kalau puasa tiba dulu banget banyakkan pengemis yang mendadak ke Jakarta. 

Kalau kata mamak ku memberi itu harus jelas dan tepat sasaran. Kalau pengemis zaman now boro-boro lah hatinya bergetar karena merasa di beri sedekah yang ada hatinya ngedumel ketika hanya diberi koin. Hal ini tidak akan memberi berkah pada kita dan si penerima. Berkah berlipat itu diraih bila orang yang kita santuni berbunga hatinya, menangis hatinya karena mendapat sedekah dan itu hanya terjadi bila kita memberi sedekah pada orang yang tepat.

Peraturan Daerah juga sudha mengatur tentang memberi pengemis di pinggir jalan, so ? bila kita tetap memberi artinya kita sudah melanggar hukum yang ada, lantas masikah ada pahala disana ? Kalaupun ada aku pikir itu akan impas ya ges. Kenapa dilarang ? 

Karena keberadaan pengemis di pinggir jalan ini menimbulkan kemacetan, mereka berjalan diantara lampu lalulintas sehingga mengundang simpati para pengendera, belum lagi anak-anak yang sengaja dilepas untuk memeinta-minta riskan mengancam keselamatan mereka dijalanan. Kalau kita masih memberi maka mereka akan semakin ada karena itu STOP memebri pengemis di pinggir jalan maka mereka akan kembali menjadi individu seperti kita yang berusaha mencari nafkah dengan bekerja.

Jadi gimana li ? kemana dong kita sedekah ? Hari gini masih bingung mau kemana ? Banyak kok aplikasi untuk sedekah dan infaq, atau kalian bisa langsung datangi ke Yayasan panti asuhan, panti jompo atau cari orang-orang terdekat kalian. Bersedekah lewat lembaga justru jauh lebih tepat sasaran dan pastinya dana yang terkumpul juga mungkin akan jauh lebih bermanfaat karena merupakan kumpulan dari beberapa donatur.

Jadi bagaimana kamu menyikapinya ? Kalau aku si Nay !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun