Menu Berbuka
Sudah dua tahun belakangan aku menyerahkan urusan menu berbuka kepada jasa catering, lalau tahun sbeelumnya gimana li ? Sebelum punya anak yang rempong aku masih menyiapkan menu berbuka dengan sendiri.Â
Caranya aku masaka sejak dari sahur. So sahur itu aku masak untuk sahur lalu setelah sahur aku lanjut masak menu berbuka. Nanti setelah mateng aku freezer semuanya, and then ketika suami pulang sore hari semuanya di defroz dan siap dihangatkan. Tapi aku merasa itu melelahkan aku dan suamipun ikutan repot karena kadang malah jadi overcook ketika menghangatkan masakan.Â
Alhasil jasa catering adalah solusi tepat buat kami. Jadi kami hanya memesan lauk kalau soal nasinya nanti suami yang bantu buat masakain, soalnya aku sampai rumah biasanya barengan adzan maghrib.Â
Alhamdulillah pas diawal-awal dengan semangat kami membuka magic com dan nasinya masih bentuk beras. Dimana sih salah nya ? Suami bilang didalam instruksi yang ada buktinya di WA ternyata aku enggak ada nulis bagian "cetrekin ya". Alhasil kami manyun menunggu nasi mateng haha. Tapi sejak saat itu isi WA ku "jangan lupa cetrekin ya".
Dihitung-hitung dengan menggunakan jasa catering kami menjadi lebih hemat dibanding harus memasak sendiri, karena kalau masak sendiri pengen aja tuh ada 3 jenis lauk, kalau beli ? sama iya nya kalap mata. So itu cerita persiapan menyambut Ramadan, cuman nyiapin menu sahur dan berbuka, kalau kamu apa ?Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI