Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama FEATURED

10 Cara Amankan Gawai Anak dari Konten Dewasa

16 Maret 2018   21:56 Diperbarui: 9 April 2022   13:20 2419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Pixabay/3dman_eu)

Era digital tak bisa dihindari, aku salah satu orang tua yang tak keberatan jika anak-anak memegang gadget. 

Bukan tak khawatir, melainkan belajar dari masa lalu dimana aku dibesarkan oleh orang tua yang memberi kami keleluasaan untuk mengikuti perkembangan zaman dan aku merasa kami baik-baik saja. 

Mungkin semua bisa karena mamak selalu ada bersama kami mengawasi segala aktivitas kami.

Anakku Kanda akrab dengan gadget, bisa kenal huruf, angka, warna, nyanyian dan beberpa lagu serta pengetahuan lainnya dari gadget. 

Youtube adalah salah satu aplikasi yang dia suka dari sekian banyak aplikasi yang tersedia di gadgetnya. Semula aku hanya memberinya akses offline dari youtube. 

Namun seiiring bertambahnya usia, Kanda mulai paham bahwa youtube yang seru itu tentu yang online. Kalau offline dia bosan karena aku tak bisa mengupdatenya secara harian. Lalu ketika dia memegang gadget dengan youtube online tak takutkah aku ?

Beberapa hari ini linimasa dihebohkan viralnya sebuah video anak perempuan yang menonton video bermuatan konten dewasa. Aku sendiri enggak mengikuti pemberitaannya, namun aku berasumsi itu bukan kesengajaan, atau pembiaran dari orangtua nya. 

Namun aku setuju bila orang tuanya dianggap lalai. Sewaktu Kanda berusia satu tahun lebih tanpa sengaja aku mendengar suara desahan dari handphone yang dia pegang, refleks aku menariknya dan betapa kaget nya aku mendapati konten dewasa lah yang sedang terputar.

Saat itu anak kami tidak memiliki gadget tersendiri, dia meminjam gadget suami, atau terkadang milikku. Saat kejadian kebetulan yang sedang dia pakai adalah handphone suami. Aku marah pada suami karena video itu rupanya dikirim temannya ke Whatsapp dengan tujuan becanda. 

Please deh! Aku marah besar, aku balas chattingan teman suami, bahwa sebagai orang tua dia tak sepantasnya begitu, "maaf bu, saya pikir yusep yang pegang handphone".

Dokpri
Dokpri
Sejak saat itu aku meminta suami untuk tegas ke teman-temanya, informasikan bahwa handphone nya sering dipegang anak jadi enggak usah kirim meme dewasa, enggak usah kirim video enggak karuan. 

Dan sekarang alhamdulillah meski Kanda masih setia dengan gadget namun semua masih dalam batas kewajaran . 

Dan aku pada akhirnya mencari cara supaya anak-anak bisa terhindar dari konten dewasa, dan ada 10 cara yang aku lakukan supaya anak-anak bisa terhindar dari konten dewasa, di antaranya adalah :

  1. Membelikan gadget khusus untuk anak, bukan memanjakan anak melainkan menghindari keisiengan teman-teman yang enggak bisa memahami keadaan kita, contohnya teman suami yang suka mengirim video lucu dewasa.
  2. Mematikan atau menonaktifkan fitur autodownload di whatsapp, sehingga bila ada kiriman video atau poto tidak langsung terbuka.
  3. Mematikan auto play video di Facebook, karena banyak iklan yang bukan untuk anak
  4. Aktifkan Mode Terbatas (Restricted Mode) pada youtube walau tak menjamin 100% tapi paling tidak kita sudah berusaha meminimalisir. Caranya klik akun youtube lalu masuk ke pengaturan umum dan aktifkan Mode Terbatas 
    Aktifkan Mode Terbatas (dokpri)
    Aktifkan Mode Terbatas (dokpri)
  5.  Subcribe channel anak-anak sebanyak mungkin, sehingga yang muncul di beranda nya adalah konten anak-anak
  6. Aktifkan fitur Kontrol Orang tua (Parental Controls) di Playstore, caranya masuk ke akun playstore klik pengaturan pilij Kontrol orang tua dan aktifkan, buat password dan tentukan batasan usia nya. 
    Aktifkan Parental Controls di Playstore (dokpri)
    Aktifkan Parental Controls di Playstore (dokpri)
  7. Dampingi anak-anak selama memegang gadget
  8. Buat ayah dan ibu enggak usah menyimpan apapun terkait konten dewasa, untuk apa? Jangan 
  9. Aku selalu melarang Kanda anakku untuk meminjam gadget temannya
  10. Ajarkan anak untuk bertanya apakah yang dia tonton itu boleh untuk usianya. Sejak awal memegang gadget aku selalu bilang hal ini pada anak, dan ini kebiasaan kami juga ketika membelikan mainan kami selalu menunjukkan umur yang tertera pada mainan sehingga sudah terbiasa bagi Kanda untuk bertanya, apakah yang dia tonton cocok untuk usianya. Seperti saat ini dia akan bilang bahwa itu tontonan baby sementara dia sudah umur lima tahun sehingga dia minta dicarikan tontonan lainnya.

Aku enggak menjamin 10 cara ini ampuh, tapi menurutku kita bisa menyikapi dengan bijak era sosial media, bahwa hanya butuh pengawasan dan pendampingan bagi anak-anak kita. 

Sejauh ini 10 cara diatas berjalan dengan baik pada kami dan semoga seterusnya anak-anak akan mematuhi aturan yang kami buat, amin...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun