Tidak Semua Orang Bahagia Bersama Jokowi
Memang ya kita enggak bisa memaksa semua orang untuk menyukai kita, tapi kadang heran kenapa juga bisa sampai membenci apapun dari seseorang yang memang sudah tidak di sukai nya. Maksudku begini loh "kalau sudah enggak suka ya sudahlah", tapi ini lain sudahlah enggak suka tapi yang dibicarain, yang di bahas itu-itu saja, apa ini enggak melukai hati sendiri ? Dulu mamak pernah bilang "kalau kau enggak suka ya sudah abaikan, jangan pulak kau ajak orang untuk tak suka". Perkataan mamak itu selalu menjadi bekal bagi ku sampai saat ini untuk menghadapi ketaksukaan ku terhadap apapun.
Jokowi menikahkan anak perempuannya, lalu haters muncul dengan segala analisa nya. Kebahagiaan Jokowi tak mampu mengusir benci mereka. Di tengah tamu-tamu yang tampak bahagia ternyata tetap ada saja yang tersakiti, sendirian disana berteman gadget nya dan demi memuaskan sepi akhirnya berkoar-koar menjadi preman online (istilah dari bang Yos), membuat status dengan analisa yang menurutnya pasti meraup banyak like, ya jelas wong temannya semua sepemikiran, tapi berapa banyak orang sih yang seperti itu ? Hanya sedikit bahkan saking sedikitnya tetap tak mampu mengusik kebahagiaan Jokowi.
Di linimasaku paling tidak hanya ada tiga orang yang tak bisa bahagia bersama Jokowi, pertama teman di list facebook ku begini isi statusnya
 "Rabu depan, di TV katanya ada acara mantu2 si anu. Berarti satu harian itu, saya tidak bisa nonton TV. Bukan apa2 karena kalau nonton TV saya bisa mual2 dan muntah.
Note: yang tidak suka ga perlu comment di fb saya, karena sikap saya ini sepenuhnya hak saya. Saya sepenuhnya berhak untuk suka atau tidak dengan seseorang. Begitu juga orang lain, berHAK sepenuhnya untuk suka atau tidak dengan saya. Yang penting jangan anarkis. Tidak SAMA tapi tetap DAMAI.
Ketawa aja jadinya, segitu benci nya sampe enggak bisa mikir bahwa ada stasiun tipi lain yang enggak mampu ngadain live report hehe.
Kemudian ada teman yang share capture dari status seorang perempuan pendukung Pak Prabowo, isinya kira-kiranya mengajak orang beropini kalo Pak Jokowi itu enggak hormat sama Ibu nya, lah kalau sudah benci ya sudahlah, kalo enggak diundang bok ya nonton tipi, atau jangan-jangan emang dia enggak kenal mana yang Ibu Jokowi nenek nya Kahiyang ? Jelas-jelas dalam ceramah pernikahan Ibu nya Jokowi Bu Noto disapa kok, biasanya yang begini adalah Jomblo yang enggak bisa mengelola emosi dengan baik, jomblo yang enggak nge GYM, jomblo abadi atau memang dunianya hanya kebencian.
Diluar yang tiga itu semuanya adalah kabar bahagia, bisa melihat Papa Setnov datang dengan sehat, melihat Ibu Mega duduk sejajar dengan Pak SBY, melihat Pak Budiono, melihat menteri-menteri berpose bak blogger, melihat AHY dan istri yang selalu tersenyum seolah sedang menjadi perhatian semua orang, dan melihat istri alm. Gusdur berusaha berdiri tegak kala berpoto bareng pengantin, kebahagiaan itu semua menggambarkan bahwa semuanya bisa damai di masa ini.