Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bolehkah Anak Balita Diajak ke Masjid?

2 Juni 2017   11:16 Diperbarui: 2 Juni 2017   14:10 3413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang tak ada sih syarat masuk masjid anak harus usia sekian, tapi buatku pribadi bahwa Islam sudah memberikan tatanan nya, anak baru kita berikan hukuman bila tidak melaksanakan shalat disaat usia 7 tahun. So usia balita masih jauh dari pemahaman bahwa di dalam masjid tidak boleh ribut, bahwa masjid adalah rumah ibadah. Anak ku masih berusia 2 dan 4 tahun dan bagi mereka apapun iming-iming atau ancaman yang aku buat tampaknya tidak berpengaruh. Karenanya coba ajak anak ke mesjid ketika dia berusia lewat dari 5 tahun.

2. Komunikasi

Terkadang meski anak masih usia balita, selalu ada anak yang paham komunikasi dua arah, ada anak yang bisa paham bahwa orang tuanya marah bila dia melakukan hal yang tak disenanginya, bisa jadi boleh kita ajak. Karena selalu ada kok anak yang baik budi untuk duduk tenang selama orang tuanya shalat. Nah kalau moms and paps yakin anak nya bisa paham maka silahkan diajak ya.

3. Mengenalkan Masjid bisa kapan saja

Mungkin karena momen Ramadan, sehingga membawa kita mempunyai keinginan untuk melakukan shalat berjamaah sebab pahala yang berlipat ganda. Tapi jangan egois, meski suara gaduh anak-anak ada yang meyakini tidak merusak shalat kita namun yakinlah ada ketidaknyamanan dihati jamaah lain, mereka hanya bertoleransi saja. Kenalkan masjid kepada anak di waktu shalat lainnya, aku selalu memaksa suami ketika kami libur, di waktu zuhur dan ashar agar membawa anak-anak kami, karena biasanya isi mesjid sepi, sehingga diharapkan bila mereka gaduh maka yang terganggu hanya sedikit.

Faktanya tak jarang belum mulai shalat anak-anakku akhirnya dipulangkan papi nya, karena sudah bermain kesana kemari. Atleast mereka jadi bertanya "kenapa aku gak boleh ikut?". Disinilah moms menjelaskan bahwa masjid adalah rumah ibadah, kita wajib mencintainya dengan cara yang baik. Boleh ke mesjid tapi bukan untuk bermain, so kalau mau ikut harus sholat bukan bermain. Semoga semakin sering nasehat ini mereka dengar semakin mereka sadar bahwa masjid adalah rumah ibadah.

4. Orang Dewasa dan Berakal

Rasul pernah bilang bahwa orang yang berada dibelakangnya ketika shalat adalah orang dewasa dan berakal. Artinya selama masih anak-anak maka ketika mereka membuat gaduh itu bukan masalah, sekali lagi meski tak masalah, apakah kita boleh membuat orang lain menjadi tak nyaman ?

5. Carilah Masjid yang Ramah Anak

Nyatanya ada masjid-masjid yang peduli terhadap usaha moms and paps untuk mengajarkan anak-anak cinta masjid, masjid seperti ini biasanya memiliki remaja masjid yang mau mengurus anak-anak. Jadi ada masjid yang memisahkan wilayah sholat anak dan orang tua. Anak-anak akan diawasi para remaja masjid, sehingga ketika mereka shalat dan mulai bermain akan ada kakak-kakak yang mengawasi dan membuat mereka tertib, nah moms and paps juga bisa tenang selama melaksanakan shalat , ya kan ?

Ok moms and paps, itu dia 5 hal yang harus kita pelajari ya, bila semuanya OK maka anak sudah siap kita ajak ke masjid ya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun