Kenyataannya :
1. Setelah pembayaran dan sampai sekarang tidak pernah berinisiatif datang melakukan kewajibannya.
2. Saya minta transaksi dibatalkan dan mereka setuju, namun uang tak kunjung kembali dengan banyak alasan.
3. Saya terbebani secara moral karena seorang dari yang saya refrensikan telah mengambil paket dan akhirnya setelah penuh ancaman mereka datang juga dan tak mau membersihkan seluruh ruangan sesuai jumlah voucer, alasannya voucer tidak bisa dihabiskan dalam satu kali kunjungan, padahal poin 4 diatas berkata lain.
Setelah kejadian itu baru terpikir untuk menghubungi teman yang mereview, bukan apa-apa hanya saja ada perasaan takut menimbulkan ketidaknyamanan dengan teman tersebut, khawatir dia merasa bersalah and it happens! Apalagi diapun sama sudah mengambil paket dan beberapa teman yang direfrensikanpun ada yang sudah membayar tapi tak kunjung didatangi.
Lalu saya mencoba menghubungi nomor telepon kantor yang tertera dislip pembayaran and guess what ? Yang menjawab telepon seorang bapak langsung marah-marah "ibuuu...ini rumah sayaaa, sudah ada ratusan kali orang telepon menanyakan hal yang sama" teleponpun ditutup. Kemudian ketika Bapak Andi berniat mengembalikan uang saya begini ketikan di WA nya "duitnya sudah saya titip Andi". Lah bukannya loe yang Andi ya ? Lalu dia jawab oh iya hehe.
Fix nama sendiripun lupa, orang yang dia tunjuk sebagai Frans bisa jadi bukan sebenarnya. Sebelumnya di postingan review teman itu ada komentar begini "loh kok namanya Leo, bukan Andi ya?" Dan dirumahku sibadan tambun ini mengaku namanya Andi Leo 😁
Saran saya buat teman-teman yang sudah mengambil paket, ada baiknya tidak usah dituntut lagi kedatangan mereka ke rumah, hal ini untuk berhati-hati saja.
Modus refrensiin teman memang membuat nyaman calon korban, seperti aku yang langsung nyaman karena merasa temanku saja sudah membuktikan, sebaliknya temanku pun pasti merasakan hal yang sama. Kalau dipikir-pikir kenapa sih mereka ngak seriusin saja ya ? Nyatanya banyak yang tertarik dengan jasa mereka. Capek sih ya...kalau kata nenek udah ga usah hidup ! Hehehe
Dengan kejadian ini saya memohon maaf kepada teman-teman yang saya refrensikan dan semoga tidak ada yang mengambil paket apapun. Bagi saya persoalan ini cukup menjadi pembelajaran dan saya berkeyakinan rezeki yang hilang akan tergantikan.
Berikut adalah beberapa bukti screenshot pembicaraan di WA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H