Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kayu Putih Aromatherapy Teman Sejati Saat Kemotherapy

5 November 2016   22:49 Diperbarui: 5 November 2016   23:27 1373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hmmm... sebenarnya strategi untuk menang lomba itu banyak, salah satunya posting diawal waktu, jangan mepet deadline. Ketika blogcompetition itu sponsored nya adalah sebuah brand apalagi brand itu adalah yang kami gunakan sekeluarga maka rasanya sayang tidak ikutan, namun entah mengapa aku merasa malas ikutan karena rasanya terlalu biasa bila isi tulisanku hanya berupa testimoni , lah namanya gue pake tentulah testimoninya positif, jadi ada aku merasa ahh nothing special.Lalu beberapa hari lalu, aku mendapat kabar bahwa istri teman semasa kuliah sedang dirawat di sebuah Rumah Sakit Kanker di Jakarta, akupun mengajak beberapa teman untuk menjenguk, di sinilah aku baru merasa perlu ikut blogcompetition ini, karena aku menyaksikan si sakit sangat terbantu dengan produk Cap Lang Kayu Putih Aromatherapy.

14961317-10209426534892814-695621649-n-581e0657ad7e615e3b0de728.jpg
14961317-10209426534892814-695621649-n-581e0657ad7e615e3b0de728.jpg
Kali ini Kayu Putih Aromatherapy (KPA) Cap Lang mengadakan lomba, sebelum trend dengan Aromatherapy nya maka keluarga besar sudah menggunakan hampir seluruh produknya, nenek ku dengan balsemnya, anak bayi ku dengan cream telonnya, mamak ku dengan Kayu Putih nya dan ketika anak-anak di usia toddler saat ini memakai Kayu Putih Aromatheraphy.
14997109-10209426570813712-1422133224-n-581e075b93fdfdf061237faf.png
14997109-10209426570813712-1422133224-n-581e075b93fdfdf061237faf.png
Ketika aku melangkahkan kaki ke lantai dua di kamar 7*5, menelusuri lorong yang panjang dan kakiku tiba didepan kamar yang dimaksud, berjalan perlahan dan mendapati sosok yang ingin kami besuk sedang kesakitan, nafasnya sesak sangat cepat, batuk pendek tak tertahan, kakak si pasien dengan sigap menaikkan aliran oksigen yang masuk, kami dengan perasaan tegang menahan rasa dan tenggorokan tercekat tanpa mampu mengeluarkan kata, 10 menit kemudian si pasien mulai tenang, rasa sakit perlahan pergi dan kami mengucapkan salam, assalamualaikum. Si pasien dengan senyuman menyambut kami "maaf mbak, aku sedang kesakitan dan sudah biasa begini ".

Kamipun melepas nafas panjang, huuff alhamdulillah, itu kenapa ? Tanyaku. Kakak pasien menjelaskan bahwa tadi adalah serangan nyeri dan selama dirawat pasien mendapat supply oksigen , karena sesak dan komplikasi jantung. Pasien bukan pertama kalinya dirawat, ternyata tahun 2014 menderita kanker payudara, operasi dan 8 bulan lalu sudah dinyatakan sehat namun entah mengapa sebulan terakhir pasien batuk dan tak kunjung sembuh sampailah pada saat kontrol dan didapati kanker sudah menyebar ke paru-paru, 3 minggu sudah pasien dirawat dan akan segera masuk fase kemotheraphy.

Akupun menanyakan awal mula pasien mengidap kanker, dan dia menceritakan gejala yang dirasa sampai melakukan operasi payudara. Dan salah satu yang harus dilalui pasien dalam proses penyembuhan adalah melakukan kemotherapy. Kemoteraphy kita ketahui sebagai salah satu cara untuk menyembuhkan kanker, kemotherapy akan menghambat pertumbuhan sel-sel kanker atau bisa langsung membunuh sel kanker sampai tuntas.

Efek samping kemotherapy pada kesehatan bisa dikatakan sangat minim, akan tetapi bagi pasien kemotheraphy ini cukup menyiksa karena membuatnya tak nafsu makan , bdan lelah dan lesu  dan disinilah pasien merasakan betapa jahatnya sel kanker menggerogoti tubuhnya bahkan nyeri yang dirasakannya sangat hebat, selama kemotherapy berlangsung maka hal yang paling tak nyaman setelah kerontokan rambut adalah rasa mual yang sangat menyiksa dan lelah, lemas sepanjang hari.

Dalam sehari rasa mual terus menyerang dan itu semua membuat dirinya lemas tak berdaya. Dan untuk mengatasi itu semua pasien harus bertahan dan berjuang untuk kuat sampai kemotherapy selesai dilakukan. Lamanya kemotheraphy tergantung kondisi kanker didalam tubuh, dan pada tahun 2014 si pasien menjalani kemotheraphy selama 6 bulan seminggu dua kali, kini untuk kanker yang menyebar ke paru-parunya akan dilakukan seminggu sekali dan belum diketahui berapa lamanya.

Disaat kunjunganku kemarin tanpa sengaja aku melihat Minyak Kayu putih cap lang kemasan  botol 210 ml (yang paling gede) berada didekatnya, otomatis spontan aku teringat akan blogcompetition yang diadakan Kompasiana, namun aku merasa sungkan untuk menanyakan detail alasannya memilih KPA karena rasanya tak pantas ditengah sakitnya aku malah mengejar blogcompetition.

Diawal aku ceritakan bahwa disaat kami melihatnya dia sedang dalam serangan nyeri, sesak nafas dan membuat kami tegang, setelah kakaknya membantunya dan dalam kondisi tenang, dan setelah menyapa kami , si pasien memintaku mengambilkan KPA yang ada diatas lemari, akupun mengambilnya dan kakak pasien langsung membuka tutup botol KPA kemudian menuangkan ke telapak tangannya, menggosok dan lalu meletakkan kedua telapak tangannya ke pinggang dan perut pasien, lalu terakhir ke bagian hidung pasien.

Tanpa kutanya pasien bilang , "-lumayan ini mbak, bisa buat perutku enakan, pinggangku nggak pegel dan hidungku suka banget dengan aromanya". Akupun  langsung menyahutnya iya ya aku juga suka sih tapi ya karena memang tahunya minyak kayu putih ya cap lang sahutku. Si pasien rupanya sebelumnya menggunakan minyak kayu putih lain dan tidak menemukan aroma yang sedap dihidungnya sampai ketika suaminya membelikan KPA, yah jadi sejak 2014 aku pake ini katanya.

Emang boleh ya sama dokter tanyaku. Bolehlah mbak yang pentingkan pasiennya bisa tenang, bisa nggak mual , apapun itu pasti disupport dokter, kemo ini yang menyiksanya ya mual ini, badanpun jadi capek banget, kalo pakai yang KPA ini lumayan lebih panas (hangat) jadi kerasa banget kalo dioles ke pinggangku dan buatku yang ini (sambil menunjukkan KPA Ekaliptus) mengurangi sesak nafasku mbak, kalo yang lain mah nggak mempan ujarnya.

Dan dua cara yang dipakainya untuk menikmati kehangatan dan aroma KPA ini cukup unik menurutku, cara pertama sama dengan yang kulakukan, tuang, gosok dan oleskan dibagian tubuh yang membutunkan, cara kedua di ruang rawatnya terdapat wadah aromatheraphy elektrik, nah setelah dicolok ke listrik maka dituangkannya 5 tetes KPA dicampur sedikit air, wiihhh ruangan kemarin wangii banget aku pikir itu pewangi ruangan dari Rumah Sakit ternyata itu aroma dari KPA Cap Lang, jadi terinspirasi deh pengen mengharumkan rumah dengan caranya.

Well, disitulah aku merasakan adanya testimoni dari seseorang yang memang merasa terbantu dengan keberadaan KPA, kalau aku tanya mamak ya jelas aja jawabnya "lah dari zaman nenekmu memang taunya ya cap lang". Kalau tanya suami "cuman cap lang yang gampang dicari, di warung kecilpun ada mi", kalau aku tanya diriku "cuman cap lang yang terus berinovasi untuk memberikan kepuasan bagi konsumennya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun