24 Mei 2016, merupakan hari Pekan Kesadaran Tiroid Internasional yang ke delapan (8). Bagi saya pribadi ini merupakan sebuah pengetahuan baru , acara ini diadakan oleh Kementerian Kesehatan RI, kesimpulan saya setelah acara adalah "banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui tentang penyakit-penyakit yang disebabkan kelainan tiroid, termasuk saya !
Saya pribadi merasa sedih, kedua anak saya lahir tanpa melakukan skrining tiroid bukan karena biaya, tetapi karena ketidaktahuan saya dan tidak adanya informasi dari tenaga medis yang membantu saya saat melahirkan, padahal dari pemerintah sudah ada ketentuan dimana semua anak yang baru lahir wajib dilakukan SKH (Skrining Hipotiroid Kongenital) namun implementasi di lapangan tampaknya belum berjalan dengan baik. Dan saya cukup kaget beberapa ciri-ciri Down Syndrome berulang kali disebutkan dan akhirnya saya baru paham kondisi ini disebabkan oleh ketidaknormalan hormon tiroid pada anak. Lalu di antara peserta seminar ada seorang wanita yang tidak bisa memiliki anak pun disebabkan oleh kelainan hormon tiroid ! Hah ? Apa ini tiroid? Mengapa begitu banyak penyakit dan kendala dalam tumbuh kembang disebabkan oleh nya ? Tiroid bahkan menyerang semua usia dari bayi sampai yang tua, so guys cari tahu yuk apa itu tiroid ..
Hormon didalam tubuh berfungsi untuk mengatur metabolisme dan keseimbangan energi, mengatur kontraksi otot dan sekresi kelenjar serta terlibat dalam mengatur aktivitas sistem kekebalan. Lalu apa itu Hormon Tiroid ?
Hormon Tiroid adalah :
- Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, merupakan dua molekul yang terdiri dari thyroxin (T4) dan Triiodothyronin (T3).
- Tiroid bentuknya menyerupai kupu-kupu, terletak didepan bagian leher tepatnya dibawah jakun
- Hormon ini memerlukan yodium bagi aktivitas biologisnya, makanya kita sering dengar kalau orang yang memiliki penyakit gondok akan dibilang kurang yodium.
Hormon tiroid akan membantu tubuh mengatur keseimbangan energi sehingga tubuh akan tetap hangat, otak, jantung dan organ lainnya bekerja dalam keseimbangan.Tiroid merupakan kelenjar endokrin terbesar dalam tubuh manusia & merupakan satu-satunya organ yang membuat hormon tiroid,
Sampai disini kita jadi pahamkan betapa pentingnya tiroid ini, dan penyakit karena tiroid ini merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM), dan gejalanya sering kali terabaikan oleh kita karena gejalanya mirip dengan penyakit lainnya. Kelainan tiroid itu bisa dilihat dari ukuran dan fungsi , dan ada lima kondisi akibat gangguan fungsi tiroid meliputi kanker tiroid, auto-imun, gangguan kesuburan, depresi, dan defisiensi iodium. Karena itulah dunia begitu konsen terhadap tiroid ini, dan menjadikan alasan untuk melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital pada bayi.
GANGGUAN TIROID PADA ANAK
Menurut dr. Aman Pulungan "berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Unit Kordinasi Kerja Endokrinologi Anak Kemenkes RI, sejak tahun 2000-2013 di Indonesia terdapat kasus positif gangguan tiroid pada bayi baru lahir sebanyak 1: 2.736 kelahiran. Rasio ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan rasio global yang mencapai 1:3000 kelahiran."
Artinya dalam 5 juta kelahiran bayi per tahu di Indonesia maka akan ada 1.600bayi dengan hipotiroid kongenital per tahun dan jumlah ini bisa lebih tinggi bila implementasi permenkes No 78 tidak dilaksanakan dengan baik. dr Aman mengajak seluruh peserta seminar untuk lebih peduli, untuk membantu pemerintah mensosialisasikan betapa pentingnya SHK pada bayi baru lahir. Kekurangan hormon tiroid pada bayi sejak lahir bisa mengganggu tumbuh kembang anak, dan berujung kepada retardasi mental atau keterbelakangan mental.
Dr. dr Aman Pulungan mengatakan bahwa penyakit hipotiroid kongenital merupakan sebuah penyakit yang diderita oleh bayi sejak lahir dimana terjadinya gangguan pada kelenjar tiroid yang menyebabkan menurunnya fungsi hormon tiroid
Karenanya ingatkan istri anda, saudari, atau siapa saja yang usai melahirkan untuk segera melakukan SHK, apa itu SHK ? SHK (Skrining Hipotiroid Kongenital) adalah sebuah test yang dilakukan pada bayi baru lahir maksimal 72 jam setelah dilahirkan. Apabila ditemukan ketidaknormalan pada hormon tiroid maka bayi akan segera ditindaklanjuti dengan sulih hormon, sehingga kadar hormon tiroidnya bisa dinormalkan kembali sehingga tumbuh kembang berjalan sesuai potensinya.
SHK adalah upaya untuk mendeteksi dini dan intervensi dini untuk mencegah timbulnya penyakit gangguan akibat tiroid.
Gejala Klinis hipotiroid pad anak sulit sekali diketahui sejak bayi baru lahir, gejala fisik biasanya muncul pada usia setahun lebih dan hanya berkisar 5% yang dapat didiagnosis. Bayi dengan kelainan ini tetap tampak normal saat lahir dan baru bisa dideteksi setelah berusia beberapa minggu.
Tenaga medis pun bisa jadi tidak mengenali langsung kelainan Hipotiroid padabayi , namun ada beberapa cirikhas yang bisa kita curigai sebagai kelainan tiroid pada anak seperti :
- Ubun-ubun besar dan sutura melebar
- Hernia umbilikalis (perut yang membesar dengan pusar menonjol keluar)
- Ukuran lidah lebih besar-Prolonged jaundice (kuning yang berkepanjangan, lebih dari tujuh hari)
- Konstipasi
- Hipotonia (tonus/tegangan otot lemah)
- Gangguan minum dan mengisap
- Sering tersedak
- Tidur berlebihan-Kulit kering dan teraba dingin
- Refleks lambat
“Ganguan tiroid pada bayi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya, baik fisik maupun mental. Bayi atau anak yang kekurangan hormon tiroid dapat mengalami hambatan pertumbuhan seperti perkembangan kemampuan motorik dan mental yang tidak seimbang, tubuh cebol, lidah besar, kesulitan bicara, hingga keterbelakangan mental”
Skrining hipotiroid kongenital dilakukan dengan:
- Mengambil sampel darah kapiler dari permukaan lateral kaki bayi atau bagian medial tumit, pada hari ke 0 sampai 3 setelah lahir.
- Darah kapiler diteteskan ke kertas saring khusus.
- Kertas saring tersebut dikirim ke laboratorium yang memiliki fasilitas pemeriksaan Thyroid-Stimulating Hormone(TSH) saat ini di RS Cipto dan RS Hasan Sadikin Bandung, kenapa hanya di kedua RS ini ? Ini tak lain merupakan kebijakan sentralisasi sehingga bisa terpantau oleh pusat dan ditindak lanjut tim khusus.
Sementara sebagian besar negara di dunia, skrining pada bayi baru lahir sudah dilakukan secara rutin. Di Amerika dan Eropa mulai tahun 1974, Hongkong sejak 1978, dan Inggris sejak 1982. Sementara untuk negara-negara ASEAN, Singapura sudah memulai sejak 1982, Malaysia sejak 1991, disusul Thailand dan Philipina pada tahun 1992 dan 1996.
Suksesnya pengobatan Hipotiroid Kongenital terletak pada deteksi dini dan pengobatan dini, pada anak usia 0 - 3 bulan.
GANGGUAN TIROID MENYEBABKAN PEREMPUAN SUSAH HAMIL ?
Tahun ini Kementerian Kesehatan melakukan kampanye Pekan Kesadaran Tiroid Internasional 2016 berjudul 'Tangkap Kupu-Kupu: Kenali Gejala Gangguan Tiroid pada Anak-anak. dengan pengenalan karakter dua, Kupu-Kupu Tiroid.: Hipo dan Hiper, yuk lebih waspada dan kenali gejala tiroid yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H