Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yok! Bawa Anak Imunisasi Polio

8 Maret 2016   07:39 Diperbarui: 8 Maret 2016   08:03 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika muntah terjadi sebelum 10 menit segera berikan lagi vaksin polio dengan dosis sama. Jika muntah berulang, berikan lagi pada keesokan harinya.

Mana yang lebih bagus : vaksin polio yang diteteskan di mulut (polio oral) atau yang disuntikkan ?

Vaksin polio yang diteteskan dimulut adalah virus polio vaksin yang masih hidup tetapi dilemahkan, sehingga masih bisa berkembang biak di usus, dan dapat merangsang usus dan darah untuk membentuk zat kekebalan (antibodi) terhadap virus polio liar. Artinya, bila ada virus polio liar masuk ke dalam usus bayi/anak tersebut, maka virus polio liar tersebut akan diikat dan dimatikan oleh zat kekebalan tersebut yang dibentuk di usus dan di dalam darah , sehingga tidak dapat berkembang biak, tidak membahayakan bayi / anak tersebut, dan tidak dapat menyebar ke anak-anak sekitarnya.

Vaksin polio suntik, isinya virus polio mati yang disuntikan di otot lengan atau paha, sehingga tidak dapat berkembang biak di usus dan tidak menimbulkan kekebalan diusus, namun dapat menimbulkan kekebalan di dalam darah. Oleh karena itu, bila ada virus polio liar yang masuk ke dalam usus bayi/anak yang disuntik vaksin polio, maka virus polio liar masih bisa berkembang biak di ususnya (karena tidak ada kekebalan di dalam ususnya) tetapi ia tidak sakit, karena ada kekebalan di dalam darahnya. Tetapi karena virus polio liar masih bisa berkembang biak diususnya, maka bisa menyebar melalui tinja ke anak-anak lain, dan dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak-anak disekitarnya. Oleh karena itu, di negara atau wilayah yang masih ada transmisi polio liar semua bayi dan anak balita harus diberi virus polio yang diteteskan ke dalam mulut, agar ususnya mampu mematikan virus polio liar, sehingga menghentikan proses penyebaran. Bila selama 5 tahun atau lebih tidak ditemukan lagi virus polio liar, maka secara bertahap dapat menggunalkan virus polio suntik.

Virus polio suntik boleh diberikan pada pasien yang kekebalannya rendah, misalnya karena sedang mendapat pengobatan kortikosteroid dosis tinggi dalam jangka lama, mendapat obat-obat anti kanker, menderita HIV AIDS, atau didalam rumahnya ada penderita-penderita tersebut.

Sumber : Buku Pedoman Imunisasi Di Indonesia

Penulis : Soedjatmiko, Alan R. Tumbelaka

 

Nah berikut dari sisi agama ya moms

 Tanya-Jawab Ringkas Terkait Program PIN Imunisasi Polio Pemerintah :::

-Tanya (T): Tersebar foto gambar vaksin yang tertulis BERSINGGUNGAN dengan enzim babi, apa benar itu yang dipakai dalam program pemerintah PIN imunisasi polio besok?

Jawab (J): TIDAK BENAR
Foto gambar yang tersebar tidak digunakan dalam program PIN imunisasi polio pemerintah, yang dipakai adalah yang Oral (OVP) digambar adalah injeksi (IVP) dan bukan juga yang dipakai 

-(T): Bagaimana dengan bersinggungan enzim babi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun