Lisbet...ingin rasanya terbang ke tempat mu berdiam diri kini..
Lisbet..ingin rasanya aku kesana, memaksamu untuk bangun, memarahi dirimu yang sudah terbujur kaku..
Lisbet...inikan yang kau inginkan..
Lisbet..lihatlah suami mu datang berbalut kesedihan
Lisbet..lihatlah kedua anakmu tak tahu harus apa...
Lisbet...sudahkah kau senang kawan ?
Lisbet...
Â
Jiwamu sudah lama pergi bersama Dek Tasia
Boru pudanmu sudah meinggalkanmu
Dan Jiwamu mengikutinya
Sejak itu kaupun meminta bersama boru pudan
Â
Lisbet...bersedihlah
Lisbet nikmati dukamu
Itu yang aku ketikkan distatus gundahmu
Lisbet..tapi kau harus bangkit
Ada Keke dan Benaya...
Â
Seolah semua sakitmu hanya karena sedihmu
Karena itupula aku, dan teman-teman hanya bisa memberi semangat
Rasanya aku bersalah..
Lisbet haruskah aku menyuruhmu pergi ?
Â
5 bulan ya beth..hanya lima bulan
Kini kau sudah senang ?
Sudahkah kau lepas rindumu bersama Tasia ?
Tasia, mami sudah memelukmu ya nak ?
Kalian sudah bersama
Â
Kini, aku disini dengan sejuta sesal
Kini, suamimu kehilangan jiwanya
Kini, Benaya menatapmu kosong
Kini, Kini...semua bersedih lisbet
Â
Lisbet,,,,tak mungkin kau kembali
Lisbet..damailah disana
Lisbet...lepaskanlah rindumu
Lisbet..kini kau sembuh
Lisbet...
Lisbet....
Â
Maaf...
Aku terlalu sedih kawan..
Maaf...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H