Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melahirkan Tanpa Rasa Sakit

19 Februari 2016   09:07 Diperbarui: 19 Februari 2016   09:21 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan setelah 4 bulan aku mengalami pendarahan, tiba-tiba mamak bilang bahwa mamak bermimpi, pesan dimimpi itu agar janin didalam perutku jangan dipanggil abang, karena abang itu artinya didalam bahasa Palembang (meski bermarga tapi kami sudah 20 tahun dipalembang) adalah merah yang identik dengan darah. Lalu kamipun sepakat mengganti panggilannya menjadi "KANDA", dan sekaligus dijadikan nama yang berarti anak pertama. Dan ajaib percaya atau tidak sejak panggilan abang di ganti menjadi Kanda maka tak pernah lagi terjadi pendarahan.

Diusia kehamilan 32 minggu 4 hari, aku melakukan kontrol ke delapan, dokter memberitahukan bahwa aku harus kontrol per 2 minggu, bukan sebulan sekali lagi. Dan dimalam itu dokter memberikan kabar yang membuat kaget how come ? Disaat usia kehamilan 16 minggu dokter yang sama memberi selamat bahwa janin sehat dan bebas dari Down Syndrome [DS], dan malam ini kembali diinfokan bahwa ada kemungkinan anak kami DS ? Semula biasa saja karena aku percaya semua akan baik-baik saja,

namun supaya aku lebih siap maka aku memaksa agar melakukan USG 4 dimensi di dokter lainnya. Lalu aku mencaro dokter spesialis radiologi, sengaja bukan kandungan agar mendapat bahasa yang berbeda. Lalu dokter tersebut juga kaget karena bagaimana mungkin diusia 33 minggu (4 hari setelah vonis drspog) aku masih ingin mengetahui DS, dokternya marah, emang kalau DS mau dibuang? Intinya dojter support agar kami menerima takdir tuhan, dan dari pemeriksaan dengan bahasa lain alhamdulillah tak ditemukan tanda-tanda DS (jarak mata, hidung, paha dan batang leher) semuanya normal.

Mungkin Allah tak ingin aku penasaran, dan mungkin anak dirahimku juga ingin menunjukkan bahwa dia adalah anak lelaki yang sempurna, akhirnya diluar perkiraan sehari setelah USG 4 dimensi, tetiba jam 11 malam, dalam tidur aku tiba-tiba terbangun ingin pipis, spontan aku bangkit dan byaaarrr..air banyak banget, aku bangunin suami katanya itu cuman pipis, tapi aku ngotot itu adalah air ketuban, tapi ini masih 7 minggu dari HPL. WA- an dengan dokter kandungan sama dia bilang bisa jadi itu pipis, tapi naluriku bilang itu air ketuban

. Aku pel bekas air, berganti baju dan aku ajak suami ke rumah bidan sebagai langkah pertama, apa daya bidan tak terbangun akhirnya kami ke Rumah Sakit dan disana setelah diperiksa maka positif itu air ketuban. Lalu aku dimasukkan ke ruang tindakan, dan setelah dicek usia kehamilan masih 33 minggu 4 hari maka bidan atas permintaan dokter by phone disuruh menyuntikkan zat yang bisa mengantisipasi paru-paru janin kurang bulan, setelah disuntik, aku tanyakan apakah aku bisa melahirkan atau zat itu menunda kelahiran?karena dokter berharap anak itu bisa lahir 2 hari lagi, atleast 34 minggu katanya supaya organnya terutama parunya lebih sempurna, namun bidan bilang ya tetap ada kemungkinan lahiran malam ini.

Lalu aku melarang para bidan melakukan VT (Vagina Touch) itu loh proses mencolok kalau kita memeriksa ayam mau bertelur, aku baca katanya itu sakit jadi aku mewanti mereka, lalu jam sudah menunjukkan 2 lewat, atau 3 jam setelah aku tiba di RS, dan aku memanggil bidan, mbak sepertinya aku mau melahirkan, ahh mana mungkin bu, tadi aja dokter bilang (by phone) bahwa paling cepat pembukaan lengkap di jam 6 pagi karena ini anak pertama ibu. Lalu aku bilang bagaimana kalau ini memang mau lahir? Bidan bilang hanya melalui VT dia bisa tahu, dan akhirnya aku ijinkan, dan bidan kaget bahwa ini sudah pembukaan lengkap, saatnya ibu mengedan katanya.

APAAA.... giliran aku yang gak percaya, lah katanya tadi jam 6 pagi. Bidannya gemes..iya buu ayoo didorong, ini kepala dedek sudah keliatan. Ah bidan jangan becanda...ucapku..iya buu ihh buruan didorong buuu...aku tanya suamiku "lah kok bisa, katanya sakit, katanya mami harus cakar papi dulu. Lah semua teman suami juga sudah kasih pesan "lu siap-siap dicubit, dicakar, pokoknya diapain aja. Aku juga lahh ini kok kek gak disinetron pi,, mami gak ngos-ngosan,gak keringatan...bidannya makin gemess...ihhh ayooo pak, ya udah coba pi potokan, biar aku percaya. Ladala hp semua habis batre, alhasil hp jadul, dan dipotokan suami, lalu ditunjukkan..ihh benaran ya ini kepalanya kataku.

Bidan sudah gemess,,,iya buuu ayoo buuu.. lalu aku dorong dan oweek..owekk suara anakku terdengar memecahkan hening sepertiga malam...lalu aku menelpon mamak, belum aku bersuara, ternyata suara anakku sudah terdengar dan mamak juga kaget lah kok sudah lahir, kok cepat..yo wes mak..alhamdulillah aja. Mamak memang belum datang, dikarenakan HPL ku 15 April 2013, maka mamak sudah pesan tiket tanggal 3 April akan datang, karena 1 April ultah cucu pertamanya di Palembang.

Alhasil mamak besok paginya langsung berangkat dan sampainya mamak langsung kami pulang ke rumah. Kata mamak "kok kek gak habisan lahiran ko pik"? Lah ini kan ada bayinya, ya habis lahiranlah mak...dan hari kedua anakku aku yang langsung memandikannya, pokoknya alhamdulillah allah mengabulkan inginku, agar pas merepet ke anak gak sebut-sebut sakit waktu melahirkannya.

 [caption caption="Setelah Lahiran"]

[/caption]

Dan dokter hanya say sorry, dia datang jam 5 dari semula janji datang jam 6, dipercepat karena aku sudah lahiran. 2 jam aku menunggu dokter untuk proses menutup jalan lahir. Lalu aku request, dok...saya kan belum pernah dibius total, trus lahiran gak sakit, masak mau jahit saya kesakitan gak fairkan? Jadi maksud ibu mau dibius aja?total? Iya jawabku mantap, kapan lagi coba ngerasain dibius total.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun