Well, mau tarik nafas dulu guys!
Gregetaaan.
Dulu tahun 2014 aku seperti merasa bersyukur mendapat solusi dari Kepala Kantor Imigrasi Tangrang I, meski aku salah klik dalam memilih pembuatan paspor, uangku tak jadi melayang karena ku pikir komplainku ditanggapi dengan baik (baca disini)
Tetapi hari ini, speechless guys! ternyata tanpa sengaja aku tahu bahwa bukan solusi terpadu dari sebuah lembaga IMIGRASI melainkan adalah kerelaan pribadi sang Kepala Kanim Imigrasi Tangrang I menggunakan uang pribadinya untuk menalangi kesalahan klik aku, hiiiksss. Asli miris, saat itu komplain bukan karena tak sanggung membayar ulang Rp. 255.000 untuk permohonan baru, tetapi adalah ketidaklogisan ku terhadap sebuah SISTEM.
[caption caption="Screenshot Twitter"][/caption]The problmem is... bukan hanya KANTOR IMIGRASI yang menggunakan sistem online untuk sebuah kemudahan, kantorku juga menggunakan online sistem, tetapi begitu ada kesalahan dengan penjelasan yang akurat maka masih bisa kita perbaiki sistemnya, dan lagi aku seorang agen asuransi yang pembayaran premi sudah kami lakukan secara online diberbagai media, bahkan ketika nasabah salah klik pembayaran yangs eharusnya untuk premi lanjutan tetapi karena SISTEM tidak mendeteksi ini adalah nasabah lama maka ketika ada kesalahan pencet pembayaran menjadi premi awal, maka perusahaan kami masih bisa memfasilitasi kesalahn tersebut secara manual. Bagaimana caranya ? Ada form "Pengalihan Dana" namanya, kita bisa ajukan bahwa terjadi kesalahan pembayaran dan you know guys? kenapa perusahaan asuransi itu memfasilitasi masalah tersebut? Intinya supaya tidak merugikan NASABAH.
[caption caption="Ternyata kasusku dulu diselesaikan secara pribadi hiiikss"]
Dan disinilah aku baru mengetahui bahwa kasus ku dulu bukan terselesaiakn secara lembaga tetapi personal, akun @kanim_jaksel memberikan screenshot sebuah jawaban tertanggal Juni 2015, setahun setelah kejadianku, dan disana aku ketahui bahwa kepala kanim tangerang I pun ditegur karena memberikan solusi secara personal!
[caption caption="warning apa??"]
Dari tanggapan bahwa Indonesia hanya memberi 1 paspor untuk 1 orang, ini sudah betul, tetapi mengapa SISTEM yang katanya OTOMATIS itu tidak dibuat canggih, seperti di bank misalnya, begitu kita salah nomor rekening dan nama orang maka uang tidak terkirim, sehingga perlu konfirmasi ulang. Sedangkan sistem diimigrasi, benar sudah ada peringatan tapi hanya sebatas peringatan yang sistemnya tidak canggih, andai benar sistem imigrasi sudah otomatis maka ketika saya atau rakyatnya memaskukkan nama, memasukkan tanggal lahir yang sama persis dan lalu meng-klik permohonan baru paspor padahal sebelumnya sudha memiliki paspor, maka sudah seharusnya sistem memberi warning berupa " Anda sudah pernah memiliki paspor" atau "tidak bisa melanjutkan ke tahap berikutnya"
[caption caption="Lempar lagi ke tingkatan yang lebih tinggi"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H