Ya..ya... body ku dulu tak begini..
Â
Tapi selain body banyak hal yang membuat seorang Wanita untuk berubah setelah menikah, bahkan ini bisa dilanjutkan pula dengan sesi berikutnya "Wanita Menikah Berubah Setelah Mempunyai Anak"Â
Â
Tulisan ini lebih merujuk pengalaman pribadiku, kalau dikaji dari sisi Agama jelaslah wanit ayang sudah menikah tentu sudah berbeda dengan lajang, terutama didalam kewajibannya, sekarang ada sosok lain yang bernama suami yang harus siap dilayani dalam semua sisi, lahir iya, bathin apalagi.
[caption caption="Everything Has Change After Married"][/caption]
Aku pribadi sebelum menikah adalah seorang anak perempuan yang cukup tomboy, malas memasak hobinya camping... kemudian aku hobi juga kumpul-kumpul berkomunitas, bahkan untuk menjaga kebugaran setiap hari aku melakukan latihan di gym yang aku suka. Dan tibalah fase kehidupan berikutnya " Aku Menikah" dan perubahan itu mulai aku rasakan. Perubahan ini bukan karena ada batasan dari suami melainkan secara alami terjadi dikarenakan jabatan baru kini aku adalah seorang "Istri" apa saja sih yang berubah ?
Â
Tidak Perawan Lagi,
Hallah hahahaha yang begini dijadikan poin number UNO, jelas donk ya setelah menikah ini adalah kesakitan yang dialami wanita meski pada akhirnya bisa dinikmati secara bersama hehhee.
Â
Tidak Bisa Masak,Â
Awalnya ini merupakan momok terbesar ketika menjadi seorang istri, apalagi dapat suami yang sudah ngimpi-ngimpi makan masakan istrinya hehhe, selama pacaran sih doi yakin aku bisa masak, lah kalo ke kos an pasti aku masakin mie instant, enak katanya memuji buatanku. Dari dulu setiap mamak memintaku untuk belajar masak aku selalu menjawab "ahh gampang itu mak, semua wanita pasti bisa masak" hanya saja aku malas. Dan benar saja entah dari keyakinan yang mana aku bisa langsung terjun ke dapur, diawal-awal memang semua bumbu masih di sms mamak, namun karena aku tahu rasa jadi meracik untuk mendapatkan yang pas bukan hal yang susah, tarraaaaa sampai sekarang aku masak sendiri, anak-anak dan suami membawa bekal hasil masakanku
Â
Tidak Bisa Mencuci Baju,
Suami tidak menuntut aku untuk mengerjakan pekerjaan ini, namun sekali lagi titel istri membuatku untuk menjelma menjadi seorang perempuan utuh, meski disudut mata hampir jatuh yang namanya air mata tapi aku berusaha tegar untuk bisa mencuci baju ku dan suami, awalnya lucu aku merasa jijik ketika harus mencuci pakaian dalam suami hahahha...tapi makin lama makin ahlilah dalam membersihkan baju kotor dan ketika kami sudah mempunyai rumah akhirnya mencuci tidak lagi manual tetapi dengan mesin, tambah gampang toh!
Â
Tidak Bisa Dandan Lagi
Sebelum menikah, pagi-pagi rutinitasku adalah : menscrup kulit wajah, mencabuti alis, dandan komplit sak-sak eyeshadow, blushon, mascara kepasang komplit. Nah setelah menikah entah kemana waktu untuk hal-hal tersebut, tetiba saja aku harus sudah buru-buru berangkat kerja, alhasil kepasang lipenstip aja udah bersyukur, touchup-touchup dikit didalam omprengan, tapi yang namanya mascara, eyeshadow dan blush on blush gak pernah pake lagi
[caption caption="Sekarang Gak Bisa Rapih lagi dandannya"]
Tidak Bisa Senam Lagi,
Hobi yang satu ini tidak lebih karena aku hobi makan, untuk menyiasati penimbunan lemak maka hanya inilah cara yang mudah, senam setiap hari , lu mau makan jam 1 malempun dijamin gak gemuk karena belum 24 jam sudah dihajar senam lagi. Sejak menikah maka ini tak bisa kulakukan lagi, pulang ke rumah suami yang jaraknyajauh dari kantor membuat aku tak bisa menyisakan waktu 1 -2 jam untuk membakar lemak.
Â
Tidak Bisa Leyeh-Leyeh,
Ketika masih gadis, sehabis sholat shubuh dilanjut mengaji kemudian leyeh-leyeh membaca buku atau online di sosial media. Sejak jadi Istri maka sehabis sholat, langsung masak, menyiapkan keperluan suami dan anak-anak. Dulu ketika hanya menjadi istri baju suami dari luaran sampai daleman aku siapkan, sepatu dibersihkan dan setelah menjadi Ibu ini tidak bisa aku lakukan karena berganti mempersiapkan perlengkapan anak-anak otomatis tak ada leyeh-leyeh dipagi hari
Â
Tidak Bisa Romantis Lagi,
Yup, mungkin ini adlaah perubahan terakhir yang aku rasakan, dulu sebelum menikah kemana-mana aku selalu ingin serasi, selalu menciptakan hal-hal yang disebut surprise minimal mengirimkan kata-kata manja. Setelah menikah menguap isi sms paling-paling " Pi belikan popok anak", "Pi jangan lupa jemput anak", Pi tolong cek jemuran kita, oh iya sekalian air habis tolong belikan.Â
[caption caption="Pas Pacaran Duduk Begini aja senangnya jingkrak-jingkrak dah hahaha"]
Dan semua berjalan seperti roda kehidupan lainnya, ini perubahan yang aku rasakan menjelang 4 tahun pernikahan, hihihi baru seumur jagung katanya yah, tapi udah banyak banget perubahannya, akan aku update lagi isinya di anniversary ke sepuluh,,,nantikan ya hehehhe
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H