Menyapu dan Mengepel
Ini termasuk pekerjaan yang bisa dilakukan siapa saja, untuk hal ini aku juga memberikan contoh, menyapu dimulai dari kamar-kamar tidur terlebih dahulu, dapur dan lalu ruang tamu, maklumlah pintu masuk hanya ada satu. Pun begitu ketika mengepel tampak sepele tetap saja pria harus diajari triknya supaya hasil pel-an tidak becek. Suami manut-manut tanda memahami.
Dan dalam pelaksanaanya tentu tidak persis seperti apa yang aku inginkan. Tetapi saking sudah sibuknya maka tidak ada waktu untuk merepet hehehe, semua harus kita terima karena pekerjaan mudah bagi perempuan belum tentu mudah bagi pria. Dan rumah akan aku bersihkan ketika weekend, bisa dipastikan banyak sampah dan debu yang nyelip diberbagai sudut yang tak dilihat oleh mata pria, ah tapi ini sudah lebih baik daripada aku kehabisan tenaga setiap hari ya kan?
Menyetrika
Aku menyetrika hanya setiap weekend, karenanya aku harus mempunyai stock baju yang banyak hahahaha. Urusan menyetrika sebenarnya bagiku juga cukup sulit. Menghasilkan setrikaan yang licin perlu kepiawaian, untuk itu jatah suami hanya menyetrika bagian yang kecil-kecil saja, seperti kaos dalam, celana dalam, baju harian anak-anak dan saputangan. Yang lain adalah jatah istrinya ini. Terkadang suami maujuga sih membantu untuk menyetrika yang gede-gede tapi lamaaaaaa...merepetlah akunya karena bakalan mahal bayar listrik heheheh
Mencuci Piring
Nah pekerjaan ini adalah jenis pekerjan yang paling disukai suami. Pernah aku tanya alasannya kenapa? Asik aja mi main air terus busanya banyaak..banyaaaaakkk . Mendengar jawabannya baru aku paham inilah alasan kenapa sabun pencuci piring kami sering kali habis. Alhasil sejak saat itu aku tak mengijinkan suamiku mencuci piring lagi, tekor toke beli sabun nya hehhehe. Tapi ada kalanyakan aku kesiangan sehingga masih ninggalin piring kotor, kadang sampai rumah sudah dibantu suami mencucikannya dengan laporan "mi sudah papi cuci, suer pakai sabunnya cuman 5 tetes" hehehhee
Membersihkan Tempat Tidur
Sewaktu belum memiliki anak prinsipku adalah meninggalkan rumah dengan keadaan tempat tidur yang sudah rapih. Namun setelah memiliki anak, rasanya egois hanya demi tempat tidur yang rapih aku harus mengungsikan anak-anak keruang tamu. Jadilah setelah ada anak-anak maka tempat tidur tak dipaksa rapih lagi , dan suami tak pernah bisa merapihkannya, lalu hanya aku bekali sapu lidi, sing penting digeprak dan disapuin begini, sambil aku memberikan contoh hehehe
Well mom's yuk berbagi tugas dengan suami, kita memang bisa melakukan semuanya tetapi ketika saling berbagi tugas maka akan lebih ringan meski spek tak sesuai harapan kita. Dan pembagian tugas ini bisa menambahkan rasa cinta pada suami, pas mau kesel jadi keingat tadi udah dibantuin beberes rumah. Kalo aku tanya "pi keberatan gak sih dengan bagi tugasnya?" Ya jawabannya gak, gak tau deh didalam hatinya hihihi selama kuping ga mendengar anggap saja memang suamiku ikhlas... terima kasih ya pi..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H