Ditambah semangat dari mamak maka akupun mengubah acara kayama, sore hari aku masih harus menghadiri acara Nangkring Kompasiana Bareng JNE, kebetulan disana aku bertemua Mas Isjet dan langsung aku menginformasikan bahwa suamiku batal ikut acara besok, dan mas IsJet kemudian mencari pengganti langsung di acara Nangkring, adalah Mas Unggul yang ditawari dan beliau langsung menerima tawaran tersebut, akan tetapi pada akhirnya batal ikut dikarenakan sakit. Dan di beranda facebook, aku membaca status Fera bahwa dia gagal ikut bertemu Jokowi dikarenakan tidak menjawab telepon dari kompasiana, sangat disayangkan batinku, aku tahu betul Fera sangat mencintai Jokowi, dan dari sana aku berkesimpulan pihak kompasianan harus bergerak cepat memastikan para kompasianer yang bisa hadir. Bahkan saat dilift aku mendengar seorang Bapak yang baru tiba dari Surabaya juga mendapat telpon ajakan makan ke Istana, karenanya aku berpikir memang undangan ini bersifat dadakan dan tanpa kategori apapun. Andai itu aku maka disaat mepet yang ada dibenak kita adalah ajak orang-orang yang kita kenal, yang sering kita tahu tentang dirinya. Aku bukan juga Jokowi lover yang mati-matian hanya taunya bahas Jokowi saja, dan dari mas IsJet juga aku tau bahwa undangan ini murni untuk Kompasianer, dengan latar belakang apapun yang penting lu adalah kompasianer, titik.
[caption caption="Happy Me, Poto by Fera"]
Alhasil baru kali ini aku bisa setuju denga hastag #garagaraJokowi , selama ini aku bisa membelanya namun kali ini beneran gara-gara jokowi berantakan rencana acara ulang tahun anakku. Malam harinya jam 8 aku langsung membawa suami dan anak-anak ke studio poto, jadwalnya jadi kami majukan, toh ba'da ashar sudah pergantian hari dan tanggal, itu pembelaanku. Jadilah sesi poto dilakukan Jumat malam, Kayama sudah tertidur ketika giliran kami untuk poto dimulai, aku menggoyangkan badannya sambil berbisik "maafin mami ya" Kayama..kayama..matanya terbuka lalu terpejam kembali, alhasil photgrafernya nempelin boneka ke pipinya...kayama babababbabaa...eh kayama terbangun dengan senyuman, sesi poto dimulai dan kelar jam 11 malam, langsung pulang dan melanjutkan tidur. Bangun pagi hari dan menyanyikan lagu Happy Birthday To You, Kayama tampak senang, diapun lalu mengacak kue ultahnya. Bagi-bagi Goodiebag juga beres, yang belum terlaksana sampai detik ini adalah saweran untuk kayama, akhirnya jam 7.30 aku langsung menuju meeting point. Dan sudah banyak kompasianer yang berbatik disana, undangan makan siang sebagai salah satu prosedur dibagikan di meeting point. Lalu kami naik bis menuju Istana, ahh rasanya membuncah bahagia, sebentar lagi bisa melihat Pak Presiden yang dikabarkan sedang sakit. Ketika kami memasuki kawasan istana maka aku mendengar paspampers saling calling "100 undangan makan siang siap meluncur, ganti" ucap pria di pintu pemeriksaan, karenanya aku yakin memang ada 100 kompasianers. Semua alat yang digunakan untuk merekam , memoto tidak diperkenankan dibawa masuk, tapikan namanya juga mamak-mamak yang sudah punya niat mau minta tandatangan Presiden untuk hadiah ultah Kayama, maka dihati berbisik yaelaa wong di Mesjid Nabawi aja gue bisa nyembunyiin HP masak iya di Istana ga bisa wkwkkwkw...
[caption caption="He We Are"]
Kamipun duduk dimeja yang sudang dibuat melingkar, berisi 6 orang, aku semeja dengan Pak Dzul, Pak Ichsan, Pak Uci, Bu Mercy, dan 1 lagi lupa. Kami saling memperkenalkan diri, toh meski ngaku kompasianer tetap aja banyak yang tidak mengenalku kan? Dan dibelakang aku lihat sosok Presiden berjalan, beliau memasuki ruangan acara, dan spontan semua kompasianer berdiri, beliaupun berjalan sambil menyalami kami para kompasianer, sepertinya semua disalamin, dan saat aku bersalaman aku tanyakan "apa sudah sehat pak? "Ya membaik ini katanya. Beliaupun sampai dimejanya dan langsung berdiri kembali, dikarenakan memang suasana cukup hening, entah karena terkesima atau karena ada warning "jangan macem-macem ya". Pak Jokowi menyapa "siang semua,,kok pada serius banget sih ini" lalu keheningan pecah berganti tawa dan menyusul Pak Jokowi yang menuju tempat jamuan makan, sempat bercanda sambil mengambil makanan bersama kompasianer lainnya. Acara makan berlangsung nikmat, menunya juga enak, dan aku serta beberapa kompasianer bolak balik mengambil menu tambahan yang kami mau.
Acara berlanjut dengan tanya jawab atau sekedar menyapa Pak Presiden, dan sepertinya untuk kelancaran Mas IsJet sudah menyiapkan nama-nama kompasianer yang berhak bertanya langsung, semua pilihan mas IsJet menurutku sudah tepat, ada Fera mewakili salah satu dari sekian juta WNI yang berburu nasib sampai ke Luar Negeri, Pak Thamrin Dahlan penulis buku Prabowo Presidenku sebagai bukti beliau adalah kompasianer, ada kalangan muda , ibu rumah tangga, pokoknya semuanya pas menurutku. Dari acara ini pula Pak Jokowi meminta kepada pak Teten untuk bisa secara kontiniu per 3 bulan mengadakan hal serupa, menjamu makan teman-teman kompasianer lainnya sehingga tidak ada rasa iri, Pak Jokowi juga bilang supaya saya banyak tau banyak tipe penulis, dan rasanya ide Pak Thamrin Dahlan disambut dengan baik oleh Pak Presiden, akan diberikan 2 kuota bagi kompasianer atau citizen jurnalism untuk ikut didalam rombongan pesawat kenegaraan meliput kegiatan Bapak Presiden, tak tanggung-tanggung dalam waktu dekat ini Presiden akan mengajak kompasianer untuk meliput agenda kepresidena, so siap-siap ya buat kamu !.
[caption caption="Pose Dulu"]
Sampai akhirnya acara harus berakhir, semua kompasianer diperkenankan berpoto dengan Pak Presiden, per meja, lalu kami semua berpose dan sesi terakhir adalah poto bersama yang diriuhkan permintaan tandatangan beliau, mungkin aku penyebabnya hehehe .Dari awal sudah diperingatkan "jangan macem-macem", yah namanya usaha, cari kertas lipet-lipet kecil, pulpen selipin celana, pas disuruh maju buat poto, sembari jalan ngantri, keluarin kertas, pulpen dari selipan, buka tutup pulpen, aku berada diposisi paling depan otomatis aku bisa berdiri disamping beliau ,sambil mata ngadep tukang poto, aku sambil bergumam "pak..pak boleh tandatangani kertas ucapan ultah buat anakku, gara-gara bapak acara ultahnya berantakan",boleeh gumam beliau dan lalu semua jadi hebohh..ihhhh boleh minta tandatangan ya..alhasil paspampres teriak "tidak ada acara minta tandatangan", pak presiden jawab udah,,bolehhh sini..sini...kalo kemarin saya selalu tidak setuju bapak dijadikan alasan, tapi kali ini memang gara-gara jokowi acara ultah anak saya berantakan...ehh beliau tertawa.
[caption caption="Ucapan Ultah Buat Kayama"]
Setelahnya saya membaca banyak protes dari teman-teman lainnya, entah itu undangannya yang tertutuplah, yang merasa sangat mencintai Jokowi tak diundanglah atau alasan lainnya, jangankan yang tidak diundang, lah yang diundang bareng aja masih saling cap kok "yaela ngapain sih ngerepotin presiden dengan minta tanda tangan?" Well buat sebagian orang bersalaman dengan presiden bisa jadi hal biasa, meminta tandatanganpun bisa diartikan sangat biasa, tapi bagiku, ada rasa bahagia diseberang pulau sana, ada rasa bangga disana, dari mamak ku, begitu mamak tau aku mendapatkan tanda tangan jokowi untuk anakku maka mamak langsung SMS "SELAMAT YA KAYAMA ULANG TAHUN YANG PERTAMA DITANDATANGANI PRESIDEN RI, SEMOGA KELAK KAYAMA JADI PEJABAT JUGA", begitulah mamakku yang fans berat Jokowi meng-sms, ini adalah rasa haru dan bangganya. Lalu disenin pagi aku menshare poto yang dipublish di FanPage Info Seputar Presiden, disana tampak diriku tersenyum memegang kertas disaat Presiden Jokowi sedang menandatangani kertas untuk anakku. Poto itu langsung disambut rasa bangga dan bahagia dari mamak, kata adikku "waahhh ada perintah mamak untuk nyetak poto ini". Ahh rasanya lebay ? Tapi setelahnya baru kali inilah aku merasa bisa memberikan kebahagiaan buat mamak, baru kali ini aku bisa merasakan mamak benar-benar bahagia atas perbuatanku. Kalo memberi kado, kalo memberi uang rasanya tak pernah bahagia, karena aku tahu bahwa itu tak senilai dengan apa yang telah mamak berikan dan perbuat untukku. Tapi poto dan tandatangan yang buat sebagian orang tak penting itu merupakan puncak kebahagiaan mamak, alhamdulillah ya rab akhirnya aku merasa bisa membahagiakan mamak sebagaimana mamak rasakan.
[caption caption="Poto ini membuat mamak bahagia"]