Lalu akupun menikah, dan memiliki anak. Sebagai working mom eh ibu pekerja, maka semua pasti setuju bahwa emak-emak yang ngantor datangnya suka telat tapi pulang paling teng GO, gitu jam kerja beres lalu lari ngabsen dan sesegera mungkin ingin langsung tiba dirumah, entah itu sekedar melepas rindu atau untuk menyelamatkan ASI perah yang didapat selama jam kantor. Dikantorku ada 3 orang ibu pekerja yang memiliki balita, 1 orang depok, slipi dan bekasi. Maka kami akan langsung berlari untuk menyetop bajai menuju stasiun, lalu berlari lagi menuju peron masing. Meski harus berdesakan, mulut ketemu ketek namun kami senang, karena kami bisa dengan cepat sampai dirumah. Thats why i told you, bahwa KJC adalah pilihan terbaik untuk kami ibu pekerja, bebas macet dan yang pasti murah. Dan saat ini jadwal antar kereta tidak lama.
Dan buat working mom keberadaan KCJ yang semakin mudah untuk disentuh lewat beberapa akun media sosial merupaka sebuah cara terbaik untuk mengupdate kejadian seoanjang hari. Terkadang sebelum jam pulang, kami mengetahui ada permasalahan kereta dari berbagai akun media sosial KCJ, atau bahkann ketika hujan aku akan memention lewat twitter menanyakan keadaan supaya perjalanan lebih lancar, bahkan komplain bisa langsung kita sampaikan dan sampai saat ini respon akun media sosial snagat membantu.
Â
HARAPANKU?
Saat ini aku masih menggunakan KCJ secara situasional, hal ini dikarenakan jarak yang lumayan jauh dari stasiun ke rumah, sehingga bagiku yang tidak mempunyai motor maka untuk pulang masih tergantung dengan beberapa angkot dan akhirnya membuat perjalanan bertambah panjang, harapanku semoga kedepannya PT. KAI membuat transportasi yang membantu penumpang untuk lebih cepat menjangkau lokasi lainnya dari dalam atau menuju stasiun, misal dibuatkan shuttle bis atau jenis kendaraan lainnya.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H