Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pureit: Air Minum Langsung Glek

21 Desember 2012   07:24 Diperbarui: 4 April 2017   18:08 20248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis telah menggunakan produk Unilever Pureit sejak Februari 2012 dan saat ini penulis sedang mengandung dengan usia kehamilan 5 Bulan. Selama mengandung setaip hari penulis mengkonsumsi air sumur yang telah diendapkan didalam tedmon untuk kemudian dimasukkan kedalam Pureit dan tanpa harus menunggu lama, tanpa listrik, tanpa gas air sudah bisa langsung dikonsumsi. Selama 10 bulan ini penulis dan keluarga belum mengalami suatu keluhan apapun penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang bisa terdapat didalam air mentah, dan Germkill Life Indicator Pureit masih bagus dan belum menunjukkan harus adanya penggantian. ==================================================== Pureit merupakan salah satu produk dari unilever yang diluncurkan pada akhir tahun 2010 tepatnya 19 Oktober 2010. Dari judulnya yang berbahasa asing itu kiranya ini merupakan sebuah produk pemurni. Apa yang dimurnikan sih ?ternyata it yang dimaksud adalah air. Mengapa air ? Unilever sangat menyadari bahwa air merupakan kebutuhan esensial bagi manusia dan tak sedikit anak didunia yang meninggalkan diakibatkan berbagai penyakit yang timbul karena kurang tepatnya penanganan air untuk dikonsumsi. Dan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan air minum yang ideal juga merupakan penyebab tingginya angka kejadian berbagai penyakit seperti, diare, thypus dan disentri. Sebagai tindaklanjut pihak Unilever mencoba memberikan solusi bagi kebutuhan masyarakat Indonesia bagaimana metode pengolahan air minum yang efektif dan efisien, untuk itulah Unilever meluncurkan produk Pureit yang merupakan sebuah inovasi permurni air dengan teknologi canggih sebagai salah satu alternatif dalam menghasilkan air siap minum tanpa menggunakan gas dan listrik. Sebelum meluncurkan produk ini tentu saja pihak Unilever telah melakukan sebuah penelitian yang bekerjasama dengan Sucofindo dengan melibatkan 300 sumber titik air diwilayah Jabodetabek dan hasilnya cukup mengejutkan bahwa hampir mencapai 50% (48%) sumber air tersebut terdeteksi mengandung bakteri. Selain itu seorang pakar kesehatan lingkungan Bapak DR. R. budi Haryanto dari FKM Universitas Indonesia juga menyatakan bahwa hampir 50 persen penyakit yang diderita masyarakat indonesia disebabkan oleh air minum yang tercemar dan tentu saja diikuti pula pola hidup yang tak sehat. Pihak Unilever sendiri mengklaim bahwa produk Unilever Pureit ini telah dinyatakan dapat memenuhi kriteria ketat internasional dari Environmental Protection Agency (EPA), Amerika Serikat, untuk menghilangkan parasit, bakteri dan virus berbahaya (log 6 untuk bakteri, log 4 untuk virus, log 3 untuk parasit). Di Indonesia, kinerja Unilever Pureit telah mendapatkan pengakuan dari beberapa laboratorium terkemuka di bawah naungan UGM, ITB dan IPB dengan menggunakan standar ketat air minum dari PERMENKES No. 492/MENKES/Per/IV/2010, dimana air yang disarankan untuk diproses oleh Pureit adalah air tanah/PAM yang biasa dimasak untuk menjadi air minum (Sumber Penulis sendiri mengenal Pureit pertama kalinya adalah melalui iklan yang ada di televisi, dibintangi oleh Indy Barends dan Farhan yang memperlihatkan cara mudah untuk mengkonsumsi air minum yang sehat. Hal ini juga mengajarkan kepada seluruh masyarakat untuk bisa mulai menghemat air dan memanfaatkan air tanah sebagai sumber air minum sehingga kelestarian air dibumi akan terjaga. Kualitas air yang ada dirumah tangga saat ini kebanyakan memang seperti tak layak minum, ditambah lagi dengan banyaknya produk-produk air mineral isi ulang dengan berbagai merk dan harga. Solusi bagi kalangan menengah kebawah juga disediakan produsen melalui air isi ulang dengan harga hampir 50% kebih rendah dari air bermerk, sehingga membeli air saat ini jauh lebih mudah dilakukan dari pada harus memanfaatkan air yang tersedia di lingkungan kita. Saya sendiri yang masih hidup bersama orang tua dan adik-adik saya, seharian membutuhkan air mineral isi ulang hampir 2 galon (1 1/2), hal ini dikarenakan kami ber-6 memang termasuk keluarga yang sudah terbiasa mengkonsumsi air minum dalam jumlah yang banyak, rata-rata per orang bisa menghabiskan 10 gelas dalam sehari. Tentu saja anggaran bulanan yang dikeluarkan mamak untuk konsusmsi air minum sudah lumayan besar, ditambah kepercayaan kami terhadap kualitas air minum hanya mentok pada satu merk terkenal. Harga per galon dikota kami bisa mencapai Rp. 15.000 per galon, sedangkan untuk memasak kami bisa menggunakan air sumur yang terlebih dahulu kami masak, jadi anggaran air untuk memasak saja per bulan bisa mencapai Rp. 45.000 , artinya pengeluaran untuk membeli air bersih per bulannya adalahRp. 720.000 !! Saat melihat iklan dan membaca produk uniliver Pureit website Kompas.com (19 Oktober 2010) saya sempat membicarakannya dengan mamak bahwa hal ini akan lebih bisa membuat kami berhemat, bayangkan tak perlu gas, tak perlu listrik dan tak butuh galon untuk mendapatkan kualitas air bersih dan tentu saja sehat. Namun hati kami masih ragu, apakah benar air tersebut benar-benar aman bagi perut kami ? Yang namanya iklan pastilah dibuat sebagus mungkin sehingga kita tergiur, begitulah kesimpulan kami dan sampai akhir tahun 2011 kami masih mengeluarkan ratusan ribu rupiah hanya untuk air bersih, dan produk Unilever pureit tetap saja masih berkeliaran ditelevisi dengan bintang iklan yang sudah berganti. Penulis adalah karyawan swasta yang bekerja disebuah perkebunan kelapa sawit yang berlokasi disebuah desa disalah satu kecamatan Sumatera Selatan. Perkebunan sudah pasti terletak jauh dari keramaian, untuk mencapai keramaian dikecamatan kami membutuhkan waktu lebih kurang 30 menit dengan menggunakan kendaraan roda empat. Sebagai seorang staff agronomi maka sudah menjadi kewajiban saya untuk melakukan kerja dilokasi perkebunan, hidup dipedalaman memang sudah menjadi kebiasaan saya sehingga soal menggunakan air bersih sudah tak pernah saya pikirkan. Air yang kami gunakan untuk mandi adalah air sungai yang kami sedot menggunakan pompa. Air disedot untuk ditampung ke tedmon (wadah penampungan air) untuk kemudian disalurkan kemasing-masing barak (rumah semi permanen). Warna air sungai dikebun kami agak menguning namun dengan diberi sedikit penjernih maka air berubah warna menjadi butek. Sedangkan untuk memasak kami setiap hari membeli air bersih kekecamatan dengan harga Rp. 5.000 per 20 liter dan dalam sehari kami paling sedikit membutuhkan 4 derigen hanya untuk memperoleh air bersih, dan air ini sebenarnya hanyalah air PAM yang kami beli dari penduduk dikecamatan, belum lagi kalau dihitung ongkos dan waktu yang dihabiskan untuk mendapatkan air bersih tersebut, sudah dipastikan memang sangat tidak efisien. Dan seringkali dimalam hari kami kehabisan air bersih sehingga mau tak mau air sungailah yang kami masak untuk air minum dan untuk mengelabui mata dan lidah terkadang air kami masak bersama teh atau kopi sehingga baunya bisa tersamarkan dan warna bisa tak terlihat kalau itu air sungai : ). Pada akhir Januari 2012 Direktur Operasional kami mengajukan sebuah memo, isinya adalah permohonan pembelian 2 buah unit produk Unilever Pureit. Hal ini dilakukan dalam rangka penghematan pengeluaran biaya dapur mess kebun, dan tentu saja untuk memanfaatkan air tanah yang tersedia dilingkungan. Dari perhitungan maka memang sudah dipastikan dengan menggunakan Pureit pembelian air bersih bisa ditiadakan dan efisiensi waktu dan kendaraan operasional akan bisa dimaksimalkan. Sayapun segera memproses permohonan tersebut namun sayang saat itu di Palembang sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Selatan produk unilever Pureit belum tersedia, dan akhirnya melalui kantor pusat di Jakarta pada Februari 2012 kamipun memperoleh Pureit. Ketika menerima Pureit yang dikirim dari kantor Jakarta, saya lihat kotaknya lumayan kecil tidak seperti kotak dispenser lainnya. Sayapun tak sabar membuka kemasan, didalamnya sudah ada buku panduan langsung saja saya baca. Ada dua bagian didalam kemasan, pertama kita ambil bagian yang transparan, langsung posisikan ditempat yang kita inginkan, usahakan untuk meletakkan ditempat yang datar kemudian ambil bagian yang lainnya yang tidak transparan ada dua tumpuk yaitu bagian atas dan bagian penampungan. Buka bagian atasnya untuk mengeluarkan pompa, simpanlah pompa ini ditempat yang mudah diingat karena pompa ini akan berguna untuk membersihkan filter. Setelah itu susun kembali tumpukannya kemudian masukkan bagian atas ini tepat ke saluran masuk yang tersedia di bagian transparan. Usahakan ketika menyusun bagian-bagian Pureit tangan kita dalam keadaaan bersih dan jangan sampai menyentuh bagian dinding dalam wadah transparan, hal ini untuk menghindari bagian dalam terkontaminasi kotoran yang menempel ditangan. Setelah itu ambillah air PAM/air tanah yang biasa anda masak, ambil sekitar 9 liter lalu bukalah penutup berbentuk bulat dibagian atas, anda akan melihat serat mikro berwarna putih lalu masukkan air kedalamnya tanpa harus dimasak. Kamipun menunggu air untuk menetes kebagian transparan akan tetapi setelah kami pelototin air masih belum keluar akhirnya hampir 1 jam (45menit) barulah air menetes kebagian bawah, setelah air keluar namun tak sebanyak yang kita masukkan sepertinya ada selisih sekital 3 liter. Air 3 liter ini tersimpan dibagian penampungan, dan langkah selanjutnya adalah buanglah air yang berada diwadah transparan ini, setelah itu ulangi kembali untuk memasukkan air PAM/air sumur kebagian atas dan ternyata tak perlu menunggu terlalu lama seperti semula dan taraaa kini air siap untuk langsung dikonsumsi. Kamipun saling tatap siapa yang berani meminumnya terlebih dahulu, secara ini adalah air sungai, warnanya memang tidak banyak berubah namun dari penciuman baunya tidak ada, dan akhirnya kami sepakat untuk meminumnya secara bersamaan, keesokan harinya saling lapor bahwa kondisi perut kami aman. Sejak saat itulah kami tak melakukan lagi pembelian air bersih, kini dengan pureit kami bisa langsung memanfaatkan air tanah yang ada dan sejauh ini kami belum menemukan adanya keluhan dari karyawan tentang penyakit yang ditimbulkan oleh air yang kami konsumsi. Dan pembantu messpun tak perlu lagi capek harus memasak berliter-liter air dan tak perlu repot dengan galon-galon dispenser yang terkadang membutuhkan tenaga ekstra untuk menuangkannya kini cukup bermodal gayung dan ember untuk menuangkan air ke dalam pureit maka air minumpun langsung bisa di glek. Juli 2012 aku menikah dan dikarenakan suami berdomisili di Tangerang maka akupun meninggalkan lokasi perkebunan dan harus berkantor di Jakarta. Saat ini kami tinggal dilantai atas rumah keluarga, sehingga dua hari pertama saya cukup repot untuk naik turun tangga hanya untuk urusan menyediakan air minum. Sayapun berniat membeli pureit hanya saja karena waktu yang belum ada maka saya belum bsia memiliki pureit. Keluarga suami sempat menyarankan agar saya membeli dispenser, tapi saya sudah punya solusi sendiri untuk konsumsi air minum yang sehat dan hemat yaitu pureit. Sampailah disuatu minggu siang aku dan suami mendapat kunjungan teman kuliah, kedatangan mereka ternyata untuk meberi selamat atas pernikahan kami, layaknya tamu undangan mereka juga membawakanku sebuah kado, cukup besar kotaknya. Aku sempat berpikir itu adalah kompor gas, namun temanku bilang bukan dan kahirnya akupun membuka kado tersebut, bukan main aku terkejut karena yang diberikan mereka adalah produk Unilever Pureit, spontan saja aku mengucap syukur, alhamdulillah untung aku belum beli hehehhe. Akhirnya pureit menemani hari-hariku dan suami, dan bukan barang asing lagi bagiku karena sebelumnya aku sudah menggunakannya saat dikebun. Keluarga suamipun heran ketika hanya melihatku membawa air mentah setiap kali aku harus mengisi ulang pureit, mereka pikir aku memasak air tersebut dilantai atas, ketika mereka tahu bahwa air sumur tersebut langsung aku masukkan pureit mereka cukup kaget dan tak percaya namun setelah melihat aku dan suami sampai saat ini sehat-sehat saja maka teteh iparku pun berniat membelinya untuk dipakai diwarung jualannya. Kini teteh tak perlu repot untuk memasak air dalam jumlah banyak hanya untuk menyediakan air minum diwarung jualannya, dengan pureit otomatis keuntungan dagangnya bisa bertambah. Kini aku sedang mengandung buah cinta kami, usia kehamilanku sudah memasuki usia 5 bulan. Dan ketika pertama kali berkonsultasi Dokter Kandungan ku memberi nasehat agar aku memastikan semua yang aku konsumsi harus dalam keadaaan matang. Dan akupun menanyakan bahwa untuk konsumsi air minum aku selama ini menggunakan pureit, dan beruntung dokter kandunganku mengijinkan dengan catatan selama air yang dimasukkan kedalam pureit sudah merupakan air tampungan terlebih dahulu minimal 1×24 jam. Selama ini aku sendiri juga melakukannya seperti itu, karena dirumah kami air memang masuk kewadah penanmpungan terlebih dahulu baru disalurkan kemasing-masing kamar mandi. Sejauh ini kondisi janinku dalam keadaan sehat dan kualitas air ketuban juga dalam keadaan jernih dan cukup. Selama mengkonsumsi air yang dimurnikan oleh pureit aku dan kelaurga merasa nyaman, airnya segar dan tak berbau. Rasa air yang dihasilkan pureit menurut saya masih jauh lebih segar daripada air isi ulang. Dan menurut pengalaman saya maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama menggunakan pureit : 1. Air yang dimasukkan kedalam pureit usahakan telah diendapkan terlebih dahulu, karena pernah teman mencoba langsung memasukkan air PAM langsung dari kran dan hasilnya bau kaporitnya masih tercium, mungkin kualitas air PAM masing-masing tempat mempengaruhi keadaaan ini. 2. Ketika akan memindahkan air pureit kedalam wadah minuman pastikan wadahnya sudah bersih, dan sebaiknya air yang dikeluarkan dari pureit langsung dikonsumsi saja. 3. Usahakan tangan tidak menyentuh dinding bagian dalam wadah transparan, hal ini untuk menghindari kontaminasi bakteri yang menempel ditangan. 4. Sebulan sekali lakukan pembersihan filter karbon aktif dengan menggunakan pompa yang disediakan. 5. Mengingat pureit merupakan wadah bertumpuk yang mudah dibongkar pasang maka pastikan posisinya benar-benar aman jangan mudah dijangkau anak-anak karena dikhawatirkan bila anak menarik pureit maka wadah bisa dengan mudah menimpa anak. 6. Bila membaca petunjuk maka filter harus sudah diganti ketika mencapai 6-8 bulan namun saya sudah hampir 10bulan menggunkan indikator filter masih menunjukkan tidak ada penggantian, mungkin hal ini dipengaruhi kualitas air tanah masing-masing. Dan jangan khwatir kita lalai karena filter pureit sudah diset secara otomatis dimana ketika memang harus diganti maka air yang kita masukkan akan tidak bisa mengalir lagi kebagian transparan, ketika itu terjadi maka sudah saatnya dilakukan penggantian. 7. Sudah pasti penggunaan pureit membuat kita HEMAT, tak perlu gas untuk memasak air, tak perlu galon untuk wadah air, tak butuh listrik untuk proses sterilisasi. So tunggu apalagi?segeralah beralih menggunakan pureit, solusi air minum langsung glek, tak perlu menunggu lama untuk dapat mengkonsumsi air bersih, sehat dan nyaman dan pastinya hemat. Lepaskan dahagamu dengan pureit, buktikan ke-efisiensiannya… Bagiaman cara kerja pureit, mari kita simak (sumber : http://www.pureitwater.com/ID/)

4 Tahap Pemurnian Air

1.  Saringan Serat Mikro : menghilangkan kotoran 2. Filter Karbon Aktif : menghilangkan parasit dan pestisida yang berbahaya 3. Prosesor Pembunuh Kuman : dengan "programmed disinfection technology" menghilangkan bakteri dan virus berbahaya yang tidak terlihat 4. Penjernih : membuat air jernih dan tidak berbau dengan rasa alami
13560752202002909619
13560752202002909619
Pureit memiliki Jaminan perlindungan yaitu pureit Germkill Life Indicator, benada ini akan memberitahukan kepada anda beberapa hari sebelumnya untuk melakukan penggantian Germkill kit kemudian perlindungan kedua adalah dengan adanya mekanisme penghentian otomatis, dimana bila pemakai lupa atau lalai untuk mengganti germkill kit maka secara otomatis air tidak mengalir kebagian transparan, artinya inilah saatnya anda melakukan penggantian germkill kit sehingga anda tidak perlu khawatir mengenai air anda sudah tak steril lagi. Germkill kit diganti biasanya setelah pemakaian 6-8 bulan atau ketika telah melakukan pemurnian air sebanyak 1.500 liter atau setara dengan 80 galon, untuk menggantinya anada cukup membeli germkill kit di distributor Pureit Ini ceritaku tentang Pureit, gak percaya langsung beli pureit aja buat buktikan ya :D

Ingin tahu lebih banyak tentang Pureit? Silakan hubungi hotline khusus Pureit di (021) 500258 (pulsa lokal) atau kunjungi website www.pureitwater.com/ID. Anda juga bisa mengunjungi halaman Facebook Unilever Pureit Indonesia Official atau follow akun Twitter @pureitindonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun