Mohon tunggu...
Uli Chofifah
Uli Chofifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Produktif di Masa Pandemi Covid-19: Tafsir Surat Al-Ashr Ayat 1-3

17 Agustus 2021   10:29 Diperbarui: 17 Agustus 2021   10:38 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masa pandemi yang belum berujung mengharuskan setiap masyarakat untuk mematuhi aturan yang ditetapkan pemerintah dalam rangka meminimalisir penyebaran covid 19. 

Salah satunya adalah anjuran di rumah saja. Tentu hal ini membuat kita malas beraktivitas dan cenderung lebih sering rebahan. Padahal, dengan rebahan terus menerus bisa menjadikan kita generasi yang pemalas dan tidak produktif.

Dalam Islam, menghargai waktu sangat dianjurkan. Diantaranya dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Ashr Ayat 1-3.

 

"Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran."

Para ulama sepakat mengartikan kata 'ashr pada ayat pertama surah ini dengan waktu, hanya saja mereka berbeda pendapat --- tentang waktu yang dimaksud. 

Ada yang berpendapat bahwa ia adalah waktu atau masa di mana langkah dan gerak tertampung di dalamnya. Ada lagi yang menentukan waktu tertentu yakni waktu di mana shalat Ashar dapat di laksanakan. Pendapat ketiga ialah waktu atau masa kehadiran Nabi Muhammd saw. dalam pentas kehidupan ini.

Menurut Prof Quraish Shihab, makna al-ashr adalah waktu secara umum. Kemudian menambahi bahwa Waktu adalah modal utama manusia, apabila tidak diisi dengan kegiatan yang positif, maka ia akan berlalu begitu saja. Ia akan hilang dan ketika itu jangankan keuntungan diperoleh, modal pun telah hilang. 

Sayyidina 'Ali ra. pernah berkata: "Rezeki yang tidak diperoleh hari ini masih dapat diharapkan lebih dari itu diperoleh esok, tetapi waktu yang berlalu hari ini tidak mungkin dapat diharapkan kembali esok."

Terkait ayat kedua, Prof Quriash menjelaskan bahwa kerugian seakan-akan menjadi satu tempat atau wadah dan manusia berada serta diliputi oleh wadah tersebut. Jika demikian waktu harus dimanfaatkan. Apabila tidak diisi maka kita merugi, bahkan kalau pun diisi tetapi dengan hal-hal yang negatif maka manusia pun diliputi oleh kerugian. 

Di sinilah terlihat kaitan antara ayat pertama dan kedua dan dari sini pula ditemukan sekian banyak hadits Nabi saw. yang memperingatkan manusia agar mempergunakan waktu dan mengatumya sebaik mungkin. "Dua nikmat yang sering dilupakan (disia-siakan) banyak manusia, kesehatan dan waktu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun