Kemana perginya kabut saat ia melintas pergi tinggalkan bukit dan lembah?
Gunung tak berhak atasnya
Bahkan Pangrango sekalipunKapan kabut tiba?
Menutup keindahan sang Pangrango serta mistisnya
Sayang ia hanya menutupi saja
Tapi tak mampu menyeretnya
Hanya punya kekuatan sementara
Tapi mungkin Pangrango suka dengannya
Aroma busuk daun, suara burung dan serangga
Beria-ria dalam penglihatan yang tak tampak
Aku ingin seperti kabut
Bisa datang dan pergi se enaknya
Aku bisa menutupi segalanya
Dalam dingin
Dalam mistis
Dalam aroma daun busuk dan cacing tanah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H