“Ngapain Hel?”
“Mau nanya sekaligus nyari biodata Dosen itu hihi”.
Namun Vero hanya memandang Rahel dan terdiam.
Kelaspun berakhir, pada saat awal tampaknya banyak mahasiswi yang jatuh hati pada pria tampan tadi, namun ketika pria itu mulai menunjukkan sikap pertamanya yang datar dan spertinya sombong. Dengan begitu Rahel merasa bahwa saingannya mulai berkurang. Ini adalah pertama kalinya Rahel menaruh perhatian yang dalam kepada seorang adam (eaakk).
Satu bulan pertama Rahel tidak pernah absen di kelas Statistika dan selalu setia mengerjakan tugas bahkan yang berat sekalipun. Itulah caranya untuk mendapat perhatian sang dosen yang tampan dan berkharisma. Jika ada diskusi kelas dia selalu banyak bertanya dan jika Dosen itu bertanya, Rahel selalu berusaha menjawab dengan benar, ya meskipun kadang kebanyak salah dan lari dari pertanyaan. Tapi tampaknya Dosen itu tetap saja datar dan tidak menaruh perhatian pada Rahel. Dosen itu mengganggap semua mahasiswanya sama dan tidak ada yang spesial, tidak ada yang pintar dan tidak ada yang bodoh.
“Vero, temani gue dong ke Gramed”
“Tapi gue masih ada kuliah lagi Hel ntar jam tiga sore”
“Udah lu gak usah kuliah Ro”
“Enak aja, ini gue ngulang mata kuliah lu suruh gak usah kuliah. Engga ah ntar gue dapat c lagi, sayang 3 SKS. Gue udah kebanyakan nilai c, kayaknya hampir setengah lusin”
“Gaya lu mbaah, itu IPK lu udah 3.5 sekiaaan. Ciih jijik gue”
“Iya...iya ntar gue nyusul lu deh jam empat lewat ya, mudah-mudahan”
“Oke gue tunggu lu aja di KFC dekat Gramed”
“Siap Komandan....”
"Telat gue bantai lo huahaha"
"............................."
To be continued