Mohon tunggu...
Ulfi Khoirunnisa
Ulfi Khoirunnisa Mohon Tunggu... -

Mahasiswi in Universitas Muhammadiyah Cirebon

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Banjir Melanda Jakarta

10 Desember 2014   21:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:35 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Air hujan kembali membanjiri daerah ibu kota Jakarta. Seperti yang kita ketahui, sekarang telah memasuki musim penghujan yang dimana hampir setiap hari hujan akan turun dengan derasnya. Hujan yang turun hampir setiap hari tersebut dapat memicu terjadinya banjir dibeberapa daerah khususnya ibu kota Jakarta yang memang hampir setiap tahun mengalaminya.

Memang, kita semua tahu hujan bukanlah satu-satunya penyebab terjadinya banjir. Banyak faktor lain yang menyebabkannya selain itu, salah satu nya adalah sampah yang menumpuk disungai yang menyebabkan aliran air sungai menjadi tersumbat. Selain itu juga adanya penebangan hutan secara liar.

Selain ketiga faktor diatas, kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah disungai dan melakukan penanaman kembali pada daerah atau hutan-hutan yang baru ditebangi juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya banjir. Tidak adanya lagi tanah resapan untuk digunakan air sebagai tempat baginya beristirahat dikala hujan turun. Tidak ada lagi lahan hijau sebagai tempat resapan air tanah. Akibatnya, ketika huja tiba tanah menjadi tergerus oleh air dan kemudian air terus meluncur tanpa adanya penghalang alami yang kemudian menyebabkan banjir. Dan masih banyak lagi penyebab-penyebab banjir yang lainnya.

Seharusnya kita semua belajar dari kejadian sebelumnya. Terutama khususnya untuk warga daerah ibu kota Jakarta yang memang setiap tahun mengalaminya. Disini saya bukan ingin meyalahkan, hanya saja dilihat dari apa yang saya lihat, salah satu faktor terbesar penyebab banjir yaitu menumpuknya sampah disungai. Lalu ulah siapa itu jika bukan ulah warga yang tinggal dibantaran sungai itu sendiri? Kalian tahu? Sampah sekecil apapun jika kalian terus-menerus membuangnya ke sungai itu lama-kelamaan akan menumpuk. Dan jika musim hujan turun, kalian tahu sendiri bukan apa dampaknya? Nah yang saya heran, kalian tahu apa dampak yang akan ditimbulkan dengan kalian melakukan itu tapi kalian masih tetap saja melakukannya. Itulah kenapa kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah disungai masuk kedalam salah satu faktor penyebab terjadinya banjir.

Sekarang bagaimana cara untuk memicu kesadaran masyarakat? Mari kita bercermin kepada yang sebelumnya, apakah tindakan kita sudah tepat atau belum. Jika memang belum, mari kita perbaiki semuanya dari hal-hal kecil terlebih dahulu, seperti misalnya tidak membuang sampah disungai. Karena jika kita tidak membenahi tidakan kita dan tetap membuang sampah disungai, ketika banjir datang siapa yang rugi? Kita sendiri. Rumah jadi terendam, berbagai penyakit mulai menghampiri, dan aktivitas keseharian pun jadi terganggu.

Oleh karena itu, bagaimana agar semua hal yang disebutkan tadi tidak terjadi? Marilah kita bersama-sama memicu kesadaran masyarakat kita bahwa membuang sampah disungai itu bukanlah tindakan yang tepat. Lalu apa yang harus kita lakukan? Yang harus kita lakukan adalah membuang sampah itu pada tempatnya. Selain itu, mari kita lakukan penanaman kembali, dan membuat tanah resapan untuk digunakan air sebagai tempat baginya beristirahat dikala hujan turun. Jika kita sudah melaksanakan hal-hal diatas, banjir pun akan segan menghampiri pemukiman kita. Dan pada akhirnya yang untung siapa? Tentu kita sendiri yang tinggal dipemukiman tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun