Bullying adalah masalah serius yang memengaruhi banyak sekolah di seluruh dunia. Di Indonesia, hampir setengah dari siswa melaporkan mengalami bullying dalam berbagai bentuk, baik fisik, verbal, maupun siber. Untuk mengatasi masalah ini, pendekatan yang komprehensif dan inklusif sangat diperlukan. Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan di sekolah saya adalah penerapan pembelajaran sosial emosional (PSE) dengan membiasakan afirmasi positif sebelum memulai pembelajaran.
Pembelajaran Sosial Emosional: Landasan untuk Mencegah Bullying
Pembelajaran sosial emosional membantu siswa memahami dan mengelola emosi mereka sendiri, serta membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Melalui PSE, siswa diajarkan keterampilan empati, komunikasi, dan penyelesaian konflik---keterampilan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif. Menurut Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL), implementasi PSE di sekolah dapat mengurangi insiden bullying secara signifikan dan meningkatkan ikatan sosial di antara siswa.
Afirmasi Positif: Langkah Harian yang Berdampak
Sebagai bagian dari PSE, sekolah saya menerapkan pembiasaan afirmasi positif serta pembiasaan karakter setiap hari sebelum pembelajaran dimulai. Setiap pagi, seluruh siswa dari kelas 1 hingga 6 berkumpul dan bersama-sama mengucapkan afirmasi positif. Kami mengucapkan kalimat seperti "Saya berharga" dan "Saya menghargai teman-teman saya," serta menyanyikan lagu anti-bullying dan mengucapkan kalimat motivasi dalam bentuk yel-yel semangat. Kegiatan ini dipimpin oleh seluruh guru di sekolah secara bersama-sama, dengan adanya jadwal penanggung jawab kegiatan setiap harinya. Kegiatan ini tidak hanya memberikan semangat kepada siswa, tetapi juga membangun rasa percaya diri, kebersamaan sebagai satu keluarga, dan saling menghargai melalui kegiatan pembiasaan yang mendorong pembangunan karakter Profil Pelajar Pancasila.
Dampak Afirmasi Positif
Praktik ini memiliki dampak yang sangat positif dalam menciptakan budaya sekolah yang mendukung. Berikut adalah beberapa hasil yang telah terlihat:
Membangkitkan Energi Positif. Â Kegiatan ini menciptakan atmosfer yang menyenangkan dan penuh semangat, sehingga siswa merasa lebih bersemangat untuk memulai hari mereka. Energi positif ini dapat meningkatkan motivasi belajar.
Membangun Kebersamaan. Melalui yel-yel dan kata-kata motivasi yang dinamis, siswa dapat merasakan kebersamaan dan solidaritas. Ini menguatkan rasa persatuan di antara mereka, yang penting dalam mencegah bullying.
Menanamkan Keyakinan. Kalimat motivasi dan yel-yel yang berisi kata-kata positif membantu siswa membangun keyakinan diri. Misalnya, yel-yel yang menyatakan "Kita bisa!" atau "Kita hebat!" memberikan dorongan moral yang kuat.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!