Mohon tunggu...
Ulfie Hasanie
Ulfie Hasanie Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru SD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menerapkan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) dalam Pembelajaran di SD dengan Metode STOP

9 Oktober 2024   13:00 Diperbarui: 9 Oktober 2024   13:01 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengintegrasikan metode STOP dalam pembelajaran harian dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah melalui permainan peran di mana siswa belajar menghadapi situasi sosial yang menantang. Guru dapat memberikan skenario sederhana—misalnya, dua teman yang berselisih tentang penggunaan alat peraga—dan meminta siswa untuk menerapkan STOP dalam skenario tersebut.

Selain itu, latihan harian STOP dapat menjadi bagian dari rutinitas kelas. Sebelum pelajaran dimulai, guru bisa meminta siswa untuk berbagi perasaan mereka pada hari itu dan mengingatkan mereka untuk menggunakan metode STOP jika mereka mengalami konflik atau emosi yang sulit.

Diskusi kelompok juga merupakan cara efektif untuk memperkuat pemahaman siswa tentang metode STOP. Guru bisa mengajak siswa berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka menggunakan STOP untuk menyelesaikan konflik, serta mendiskusikan bagaimana hal itu memengaruhi interaksi mereka dengan teman sekelas.

Mengapa KSE dan STOP Penting?

Pengajaran KSE dan metode STOP tidak hanya membantu siswa mengelola emosi dan konflik, tetapi juga memiliki dampak langsung pada pencapaian akademis mereka. Sebagaimana diungkapkan dalam penelitian oleh Durlak et al. (2011), siswa yang secara aktif mengembangkan kompetensi sosial emosional menunjukkan peningkatan performa akademis, memiliki hubungan sosial yang lebih baik, serta lebih mampu mengatasi tekanan sosial di sekolah.

Lingkungan kelas yang mendukung KSE cenderung menciptakan suasana belajar yang positif dan aman. Siswa merasa lebih nyaman, lebih terhubung dengan teman sebaya, dan lebih fokus pada pembelajaran. Selain itu, siswa yang memiliki keterampilan sosial emosional yang kuat lebih siap menghadapi tantangan di luar sekolah, baik dalam hubungan interpersonal maupun di lingkungan sosial yang lebih luas.

Kesimpulan

Mengajarkan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) sejak dini melalui metode STOP dapat membantu siswa sekolah dasar tidak hanya mengembangkan kemampuan akademis, tetapi juga keterampilan sosial dan emosional yang esensial. Dengan mempraktikkan STOP—berhenti, tarik napas, amati, dan lanjutkan—siswa belajar untuk mengelola emosi mereka dengan lebih baik dan berinteraksi secara lebih positif dengan orang lain. Penerapan KSE di sekolah dasar akan menciptakan generasi yang lebih tangguh, empatik, dan mampu membuat keputusan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.

koleksi pribadi
koleksi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun