Abstract
Mental health is an important aspect of human life. Muslim teenagers in the digital era currently face various challenges that can impact mental health. These challenges include cyberbullying, negative content, social pressure, identity crises, and much more. This article aims to examine the challenges and solutions in maintaining the mental health of Muslim adolescents in the digital era. There are several solutions that can be implemented to maintain mental health, including strengthening religious education, improving parent-child communication, using technology wisely, and seeking professional help.
Keywords: Mental health, Muslim teenagers
Abstrak
Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Remaja Muslim di era digital saat ini menghadapi berbagai tantangan yang dapat berdampak pada kesehatan mental. Tantangan-tantangan ini mencakup cyberbullying, konten negatif, tekanan sosial, krisis identitas, dan masih banyak lagi. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji tantangan dan solusi dalam menjaga kesehatan mental remaja Muslim di era digital. Adapun beberapa solusi yang dapat dilaksanakan untuk menjaga kesehatan mental diantaranya yaitu penguatan pendidikan keagamaa, meningkatkan komunikasi orangtua-anak, gunakan teknologi dengan bijak, danmencari bantuan profesional.
Kata Kunci: Kesehatan mental, remaja Muslim
Pendahuluan
Masa remaja adalah masa kritis dalam perkembangan manusia di mana mereka mengalami perubahan fisik, emosional, dan sosial. Karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, maka nilai-nilai agama Islam menjadi faktor penting dalam pembentukan identitas generasi muda Islam. Era digital saat ini membawa beberapa tantangan baru yang dapat berdampak pada kesehatan mental remaja Muslim.
Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Remaja Muslim di era digital saat ini menghadapi berbagai tantangan yang dapat berdampak pada kesehatan mental. Tantangan-tantangan ini mencakup cyberbullying, konten negatif, tekanan sosial, krisis identitas, dan masih banyak lagi.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, sebanyak 10, 2% remaja Muslim berusia 15-19 tahun di Indonesia mengalami depresi. Kemudian Riset Kesehatan Remaja tahun 2021 oleh Kemenkes menunjukkan bahwa 14,3% remaja berusia 15-19 tahun di Indonesia mengalami gangguan kecemasan. Kemudian dalam sebuah penelitian oleh Universitas Islam Indonesia tahun 2020 menemukan bahwa 32,5% remaja muslim di Yogyakarta mengalami stres yang berpotensi dan berakibat pada depresi. Berdasarkan data tersebut, terlihat jelas bahwa remaja musli di Indonesia banyak mengalami gangguan kesehatan mental, apalagi di era digital sekarang ini.
Oleh karena itu tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan solusi dalam mengatasi sebuah tantangan-tantangan yang menyebabkan kesehatan mental remaja Muslim di Indonesia di era digital sekarang ini.