Mohon tunggu...
Ulfiana Afifah
Ulfiana Afifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa dari fakultas tarbiyah dan keguruan, program studi pendidikan agama Islam di kampus yang ada di Jawa Tengah, tepatnya di Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mekanisme Pertahanan dalam Psikologi Kepribadian: Kunci Rahasia Perilaku Manusia

8 November 2023   21:56 Diperbarui: 8 November 2023   22:00 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jenis mekanisme pertahanan

Ada banyak jenis mekanisme pertahanan dan masing-masing cenderung menggunakan kombinasi yang berbeda. Beberapa contohnya meliputi: 

1. Represi, adalah cara otak kita menghilangkan perasaan atau pikiran yang terlalu sulit untuk dihadapi dari kesadaran kita. 

2. Proyeksi, ketika kita merasa tidak nyaman dengan pikiran atau perasaan tertentu, kita dapat memproyeksikannya ke orang lain, dengan asumsi mereka memiliki pikiran atau perasaan yang sama. 

3. Identifikasi, dimana seseorang mempertinggi harga dirinya dengan mempolakan dirinya serupa dengan orang lain, misalnya seperti seseorang yang mengidolakan seorang artis kemudian ia akan menirukan gaya dandan, berpakaian, perilaku , dan sebagainya sama seperti dengan artis itu.

4. Displacemet, melampiaskan emosi pada objek atau individu yang kurang berbahaya atau mengancam dibanding dengan objek atau individu semula.

5. Introyeksi, dimana seseorang meleburkan sifat-sifat positif orangg lain kedalam egonya sendiri.

6. Pembentukan reaksi, yaitu dengan mengganti perasaaan yang menimbulkan kecemasan dengan perasaan sebaliknya misalnya seperti benci diganti dengan cinta.

7. Rasionalisasi, ini terjadi ketika kita mencari alasan logis atas perasaan atau tindakan yang sebenarnya tidak masuk akal. 

8. Sublimasi, mekanisme ini melibatkan penyaluran impuls negatif menjadi aktivitas positif dan produktif. Misalnya, seseorang yang sedang marah bisa menjadi seniman yang produktif. 

9. Kompensasi, jika kita merasa tidak mampu dalam satu bidang, kita dapat mencoba memberikan kompensasi dengan menjadi sangat kompeten di bidang lain.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun