Mohon tunggu...
Ulfia LilianaDevi
Ulfia LilianaDevi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Saya merupakan seorang mahasiswi yang mempunyai hobi membaca konten-konten yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tuntutan Rakyat Reformasi Total: Aksi Mahasiswa melalui Tragedi Trisakti

31 Maret 2023   16:05 Diperbarui: 31 Maret 2023   16:06 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada masa Orde Baru banyak beredar isu mengenai adanya krisis keuangan yang terjadi dinegara-negara anggota ASEAN. Pada saat itu juga Indonesia berada dibawah kekuasaan Presiden Soeharto sehingga adanya isu tersebut menjadi salah satu penyebab jatuhnya pemerintahan Soeharto. 

Hal tersebut juga diperkeruh karena terjadi ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah sehingga masyarakat mulai memunculkan istilah yang disebut dengan Reformasi. 

Bahkan istilah tersebut sempat berkembang dikalangan masyarakat sehingga masyarakat seakan-akan tidak percaya kepada pemerintahan yang ada serta masyarakat telah mengabaikan capaian-capaian yang berhasil dilakukan pada masa Orde Baru.

Masa Orde Baru telah usai, pada awal tahun 1998 Indonesia berada dalam ancaman ekonomi karena terdampak dari terjadinya kritis moneter yang terjadi hampir diseluruh Asia. 

Dengan adanya keadaan seperti itu lah masyarakat Indonesia secara tidak langsung mendapatkan imbasnya termasuk dalam kegiatan perekonomian. Muncul berbagai respon masyarakat terhadap keadaan Indonesia pada saat itu, khususnya yaitu para mahasiswa. 

Rakyat menuntut reformasi total pada beberapa bidang kehidupan yaitu ekonomi, politik, dan hukum. Mahasiswa berusaha menyalurkan suara masyarakat kepada pemerintah. Usaha para mahasiswa yang bisa dilakukan yaitu dengan cara melakukan demonstrasi. 

Demonstrasi dilakukan besar-besaran oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Salah satunya yaitu mahasiswa dari Universitas Trisakti.

Keadaan Indonesia dengan pemerintahan yang mulai goyah karena banyak menghadapi masalah-masalah berat dan rumit akan tetapi tetap berusaha mempertahankan kekuasaannya. 

Akan tetapi banyak cara salah yang dilakukan sehingga hal yang tidak masuk akalpun akan dilakukan terhadap orang atau rakyat yang berusaha menentang kekuasaannya pada saat itu. 

Dengan demikian tidak heran jika pada saat itu banyak terjadi aksi-aksi demonstrasi sebagai wujud pembelaan serta menuntut suatu keadilan.

Aksi demonstrasi oleh para mahasiswa Trisakti ini terjadi pada tanggal 12 Mei 1998. Dimulai dengan mendatangi Gedung Nusantara pada siang hari. Akan tetapi aksi tersebut ternyata mengalami hambatan dikarenakan adanya blokade yang dilakukan oleh polri dan para militer. 

Pada sore harinya mahasiswa-mahasiswa tersebut mulai bergerak mundur sehingga aparat keamanan justru bergerak maju. Disitulah aparat keamanan mulai menembakkan pelurunya kearah para mahasiswa. Akan tetapi sebelum itu aparat keamanan telah menyerang massa dengan tembakan dan melakukan pelemparan gas air mata. 

Setelah adanya serangan tersebut para mahasiswa akhirnya panik sehingga terpecah belah dan banyak yang berlindung di Universitas Trisakti. Akan tetapi proses penembakan tersebut berlangsung cukup lama sehingga banyak korban yang berjatuhan dan berlumuran darah langsung dilarikan kesebuah rumah sakit terdekat yaitu Rumah Sakit Sumber Waras. 

Tidak hanya penembakan saja yang dilakukan oleh aparat keamanan bahkan mereka juga melakukan pemukulan dengan pentungan serta popor senjara dan juga penendangan, penginjakan, serta pelecehan seksual terhadap para mahasiswi.

Tepat jam 8 malam telah diidentifikasi bahwa terdapat 4 mahasiswa dari Universitas Trisakti yang terbunuh dalam aksi demonstrasi tersebut. Identitas mahasiswa yang terbunuh diantaranya yaitu Henry Hartanto dari jurusan teknik mesin, Elang Mulya Lesmana dari jurusan teknik arsitektur, Hendriawan Sie dari fakultas ekonomi, dan yuga Hafidin Royan dari jurusan teknik sipil. 

Terbunuhnya mahasiswa tersebut yaitu dikarenakan tembakan-tembakan yang dilakukan didalam area kampus Universitas Trisakti oleh para aparat keamanan. Bahkan setelah adanya kepastian mahasiswa tewas tersebut para aparat keamanan sempat membantah dugaan mengenai penembakan menggunakan peluru tajam. 

Padahal sudah jelas dari adanya sebuah tindakan otopsi yang menyatakan bahwa tewasnya mahasiswa Trisakti tersebut dikarenakan oleh penggunaan peluru tajam. Tidak hanya korban tewas saja, banyak sekali korban kritis, luka berat, luka ringan, dan saling berjatuhan dalam aksi tersebut. Kerugian materi, fisik, dan juga psikis sama sekali tidak dapat dihindari sehingga keadaan pada saat itu benar-benar kacau dan rusuh.

Berniat melakukan aksi damai untuk memperjuangkan keadilan serta kesejahteraan justru sebaliknya menjadi sebuah tragedi. Adanya 4 mahasiswa yang tewas serta banyaknya korban dan juga keadaan sosial yang semakin buruk karena diperkeruh suasana tragedi sore itu menjadikan Tragedi Trisakti menjadi suatu sejarah yang tidak akan terlupakan karena pada dasarnya aksi tersebut bertujuan baik bagi keberlangsungan dan kesejahteraan rakyat Indonesia seutuhnya.  

Tidak hanya itu saja Tragedi Trisakti ini sering disinggung dalam perbincangan masyarakat dan menjadi suatu topik hangat pada masa awal reformasi dikarenakan adanya suatu pelanggaran HAM yang telah dilakukan oleh oknum keamanan negara baik itu polri maupun oknum yang lainnya yang telah tega dan kehilangan rasa kemanusiaan dikarenakan tega menembakkan peluru tajam kepada para mahasiswa yang ikut aksi damai pada saat itu. 

Hingga saat ini tragedi Trisakti sebenarnya belum sepenuhnya tuntas dikarenakan belum terpecahkan alasan serta motif para aparat keamanan tega melakukan aksi yang cukup berbahaya tersebut. Bahkan sempat tersiur kabar bahwa motif dibalik itu semua yaitu adanya kepentingan politik. 

Akan tetapi sebenarnya hingga sekarang ini belum terungkap siapa dalang dibalik tragedi tersebut sehingga masyarakat memiliki opini tersendiri bahwa mereka cenderung percaya dengan adanya pembelokan fakta bahwa tragedi tersebut terjadi karena adanya isu rasialisme. 

Selain itu hingga sekarang ini keluarga korban dalam tragedy tersebut masih terus menuntut ditegakkannya keadilan seadil mungkin. Akan tetapi pemerintah kurang memperhatikan hal tersebut sehingga kasus tersebut tidak segera usai dan akan menjadi kekecewaan tersendiri bagi masyarakat terhadap pemerintahan di Indonesia.

Keadaan Indonesia setelah adanya tragedi Trisakti ini bukannya semakin membaik akan tetapi justru sebaliknya. Keadaan diberbagai bidang kehidupan semakin buruk dan banyak terjadi perubahan yang terjadi sangat cepat. Banyak orang yang tidak terima akibat banyaknya korban dalam tragedi Trisakti sehingga banyak masyarakat yang nekat untuk melakukan perlawanan, pembakaran gedung dan juga tindakan kriminal. 

Bahkan yang lebih parah yaitu masyarakat menjadi kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah. Oleh karena itu banyak masyarakat yang menuntut agar presiden Soeharto turun jabatan dan digantikan lainnya dan masyarakat menuntut reformasi total dengan maksud agar mereka mendapatkan kehidupan yang layak dari sebelumnya.

Dengan begitu Tragedi Trisakti telah menjadi sebuah momentum yang telah merubah Indonesia. Melalui gerakan aksi damai mahasiswa tersebut juga menjadikan adanya suatu perubahan sosial yang diwujudkan melalui gerakan reformasi. Perubahan sosial yang terjadi merupakan sebuah upaya untuk memajukan serta mensejarterakan masyarakat Indonesia tanpa mengubah struktur dasar yang telah ada sebelumnya. 

Akan tetapi melalui sebuah perjuangan dan terjadinya suatu peristiwa yang menelan banyak korban menjadikan suatu sejarah tersendiri dan tidak dapat dilupakan selamanya karena tanpa adanya kejadian tersebut mungkin saja kehidupan sekarang ini tidak sebaik yang terjadi sekarang ini. Tragedi tersebut juga telah ditempatkan pada sebuah titik sejarah bagi perjalanan bangsa Indonesia untuk menjadi lebih baik. 

Oleh karena itu dengan adanya Tragedi Trisakti kita masyarakat Indoneisa dapat merakan nikmatnya kehidupan pasca Orde Baru yaitu masa Reformasi hingga masa sekarang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun