Mohon tunggu...
Ulfha Nadziefha
Ulfha Nadziefha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Siapapun bisa jadi apapun✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengawasan Pergaulan pada Aspek Sikap Kesadaran Berkendara

13 Juli 2024   14:26 Diperbarui: 13 Juli 2024   14:28 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesadaran hukum berlalu lintas peserta didik di Kabupaten Lumajang relatif baik, namun masih terdapat siswa yang tidak patuh terutama di pedesaan, terlihat dari pelanggaran seperti tidak memiliki SIM, kecepatan tinggi, tidak menggunakan helm, melanggar arus lalu lintas, dan melanggar lampu merah. Faktor utama yang memengaruhi kepatuhan hukum berlalu lintas peserta didik di Kabupaten Lumajang adalah rasa takut akan sanksi. Hal ini sesuai dengan konsep kepatuhan hukum yaitu Compliance  Strategi yang diterapkan oleh petugas (Polisi Lalu Lintas) untuk meningkatkan kesadaran hukum peserta didik dalam berkendara di Kabupaten Lumajang adalah dengan cara meningkatkan pengetahuan dan kesadaran hukum peserta didik dalam berlalu lintas melalui upaya premtif, preventif dan represif secara maksimal (Sholihin, R. 2023).

Memahami konsekuensi pelanggaran lalu lintas dan hukuman yang diterapkan serta usaha meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan. Pelanggaran lalu lintas yang terkait dengan nilai-nilai kemanusiaan. Menurut hasil penelitian yang diperoleh dari pengamatan langsung, terdapat beberapa kasus yang melanggar aturan seperti tidak mematuhi rambu lalu lintas, tidak mengenakan helm, tidak menggunakan plat kendaraan, dan melanggar arah (Barus, M.N., dkk., 2024).
Menggunakan berbagai metode seperti pembiasaan, keteladanan, motivasi, nasehat, larangan, pengawasan, dan hukuman untuk mengembangkan akhlak siswa. Guru Pendidikan Agama Islam merasakan faktor pendukung berupa keberadaan mata pelajaran tersebut, pihak sekolah perlu memberikan contoh perilaku yang baik kepada siswa, kebijakan sekolah harus mendukung pembentukan akhlak siswa, serta kerjasama antara guru dan orang tua sangat diperlukan. Dalam upaya membentuk karakter siswa, sekolah harus menyediakan fasilitas yang mendukung pengembangan akhlak siswa dan memberikan penghargaan kepada siswa yang berperilaku baik agar terus termotivasi. Disamping faktor-faktor tersebut, juga terdapat halangan dalam pelaksanaan aktivitas seperti kurangnya pemantauan di sekolah, dukungan keluarga yang minim, latar belakang siswa yang tidak mendukung, dan lingkungan pergaulan masyarakat ( Ultra, P., dkk,. 2020).

Artinya: Dan dia berkata, "Naiklah kamu semua ke dalamnya (kapal) dengan (menyebut) nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang."

 

"Maha suci Allah yang memudahkan ini (kendaraan) bagi kami dan tiada kami mempersekutukan bagi-Nya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami."

Demi merampungkan ibadah maupun tugas dalam keseharian, biasanya butuh naik kendaraan. Entah kendaraan pribadi maupun angkutan massal. Sangat disarankan membaca doa agar diberikan perlindungan.Karena saat berkendara, ada saja gangguan yang melingkupi. Terkadang kita sudah hati-hari kala di kendaraan, namun gangguan justru datang dari kendaraan atau pihak lain.

Salah satu adab yang banyak orang tidak tahu adalah adab berkendara. Banyak remaja sekarang yang cenderung liar dalam berkendara padahal Islam sudah mengatur bagaimanakah seharusnya kita Ketika berkendara. Memang benar, masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Artinya mereka lagi mencari jati diri. Keberadaan mereka butuh diakui untuk itu mereka perlu dibimbing. Tetapi berkendara harus memahami aturan-aturan lali lintas agar tidak membahayakan pengendara lain lebih-lebih bagi para remaja.

Pelanggaran lalu-lintas yang sering terjadi diakibatkan oleh rendahnya pemahaman tentang tata terbib berlalu-lintas, yang membuat para siswa kurang tanggap terhadap situasi yang membahayakan dirinya sendiri maupun bagi orang lain.Kurangnya pemahaman tentang peraturan berlalu-lintas menjadikan para siswa merasa menyepelekan hal tersebut,faktanya pemahaman tentang berlalu-lintas sangat penting terutama bagi kaum milenial.Fungsi orang tua juga penting dalam mendidik anakanaknya unuk taat terhadap peraturan yang berlaku.hal ini karena orang tua sebagai bagian dari pendidik utama dan pertama bagi perkembnangan anak-anaknya (Septianto, 2023).

Perilaku menyimpang sering diibaratkan dengan peroalan,persepsi dari perilaku menyimpang memiliki arti bawasanya terdapat aturan yang patut dilakukan,perilaku yang tidak melewati aturan itu dikatakan menyimpang. Maka dari itu adab berkendara itu sangat penting, berikut adalah adab-adab berkendara antara lain :
Berdo'a saat berkendara
Hal ini sudah menjadi sesuatu yang wajib bagi kita umat muslim salam setiap aktivitas, termasuk sebelum berkendara.
Mematuhi peraturan lalu lintas dan peraturan berkendara
Perhatikan rambu lalu lintas dan patuhi. Jangan karena  terburu-buru kita mengabaikan keselamatan diri sendiri dan keselamatan orang lain. Penuhi hak jalan dan pengguna jalan. Saat lampu merah berhentilah di jalur yang disediakan, jangan menutupi jalur bagi mereka yang diperbolehkan belok kiri jalan terus. Hati-hati kita masuk dalam mengambil hak orang lain. Jangan mengejar lampu hijau di detik-detik akhir, saat lampu kuning sudah menyala. Berhenti dan menunggu itu lebih baik dan bijak.
Mengingat Allah dengan dzikir
Jangan berhenti dari mengingat Allah, baik di dalam hati, pikiran maupun lisan kita. Akan lebih baik jika kita gunakan untuk berdzikir. Agar segala yang kita kerjakan selalu dalam lindungan Allah.
Terhadap hukum lalu lintas cukup baik karena sanksi menjadi faktor utama yang mengintimidasi. Langkah-langkah kepolisian dalam memperkuat pemahaman hukum siswa melibatkan pengetahuan, kesadaran, dan nilai-nilai kemanusiaan. Guru Pendidikan Agama Islam memanfaatkan beragam teknik dalam membentuk karakter siswa, dengan bantuan sekolah dan keluarga. Keberadaan doa juga sangat penting ketika sedang naik kendaraan sebagai upaya perlindungan. Banyak remaja cenderung melanggar aturan berkendara yang telah ditetapkan dalam agama Islam. Mereka perlu diarahkan untuk memahami peraturan lalu lintas dan menghindari membahayakan diri sendiri dan orang lain. Peran orang tua dalam mengajarkan anak-anak untuk patuh pada aturan sangatlah penting. Menyimpan pikiran kepada Allah saat mengemudi juga merupakan hal yang penting untuk keselamatan dan keselamatan perjalanan.

DAFTAR PUSTAKA

Sholihin R.,(2023), Membangun Kesadaran Hukum Siswa Dalam Berkendara, Jamparing : Jurnal Akuntansi Manajemen Pariwisata Dan Pembelajaran Konseling, Vol. 1 No. 1.
Barus, M.N., dkk., (2024), Analisis Dampak Pelanggaran Lalu Lintas terhadap Keselamatan Masyarakat dan Upaya Mempromosikan Nilai-Nilai Kemanusiaan dan kesadaran berkendara, jurnal Insan Pendidikan dan Sosial Humaniora, Vol. 2, No. 2.
Ultra, P., dkk,. (2020), Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Ahlak Siswa Di SMK Madytama, Muaddib: Islamic Education Journal 3, Vol. 3, No. 2.
Ardhana, D. 2009. Panduan Aman Berlalu Lintas. Jakarta: Kawah Pustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun