Mohon tunggu...
Ulfa Zahwa Ailsya
Ulfa Zahwa Ailsya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurusan Psikologi, Universitas Andalas

Saya mempunyai hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Meningkatkan Kesehatan Mental pada Lansia Melalui Aktivitas Fisik

24 Juni 2024   18:16 Diperbarui: 25 Juni 2024   10:43 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah kamu, bahwa sampai saat ini masih banyak individu lansia yang mengalami permasalahan pada kesehatan mental. Dilansir dari data WHO, didapati bahwa sekitar 15% dari penduduk lanjut usia mengalami sejumlah gangguan pada kesehatan mental. Beberapa contoh permasalahan kesehatan mental paling banyak yang terjadi pada lansia berupa depresi, gangguan kecemasan, dan demensia (Pratama, Shalahuddin, & Sutini, 2023). Penelitian yang dilakukan oleh Setyarini, Niman, Parulian, dan Hendarsyah (2022) menemukan sekitar 35,8% lansia berada pada tingkat kecemasan sedang, 34.9% lansia dengan tingkat kecemasan berat, 24,5% lansia dengan tingkat stress berat, 24,5% lansia dengan tingkat sangat berat, serta 32,1% lansia dengan tingkat depresi sedang. 

WHO menyebutkan bahwa kesehatan mental dapat diartikan sebagai suatu kondisi kesejahteraan pada individu dimana individu tersebut memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup atau stres, menyadari potensi diri, bekerja secara produktif, serta berperan dalam komunitasnya. APA (American psychological Association) juga mengungkapkan definisi kesehatan mental, yaitu suatu kondisi pikiran yang ditandai dengan adanya kesejahteraan emosional,  terbebas dari gejala-gejala yang dapat mengganggu kehidupan, kemampuan beradaptasi yang baik, kemampuan membangun hubungan, serta kemampuan dalam mengatasi tekanan hidup. 

Individu yang sehat secara mental umumnya ditandai dengan individu yang menunjukkan tingkah laku yang sesuai dengan norma masyarakat, menghargai diri sendiri maupun orang lain, mampu membangun dan memiliki hubungan dengan orang lain, memiliki rasa empati dan kasih sayang pada orang lain, senantiasa memiliki pemikiran yang positif, kemampuan adaptasi yang baik, serta mampu untuk belajar dari pengalaman. Shalafina, Ibrahim, dan Hadi (2023) mengungkapkan bahwa individu dengan kesehatan mental yang baik akan cenderung memenuhi potensi diri, dapat beradaptasi dengan baik, dan dapat mengatasi tekanan kehidupan dengan baik. Lalu apa yang terjadi jika individu tersebut tidak sehat secara mental? Lansia yang memiliki permasalahan pada kesehatan mentalnya akan cenderung mengalami penurunan terkait kesehatan ataupun kualitas hidupnya. Dampak lain yang terjadi apabila lansia memiliki kesehatan mental yang buruk adalah memiliki suasana hati yang tidak baik, kemampuan kognitif yang buruk, kontrol emosional yang buruk, terkadang menunjukkan perilaku yang tidak baik, serta produktivitas menurun (Samosir, 2021).

Berdasarkan pemaparan tersebut diketahui bahwa kesehatan mental pada lansia dapat menjadi titik acuan dalam melihat apakah individu lanjut usia tersebut menjalani kehidupannya dengan baik atau tidak. Disamping itu, banyak hal yang dapat dilakukan untuk membantu dalam meningkatkan kesehatan mental pada lansia. Salah satunya yang akan dibahas kali ini berkaitan dengan aktivitas fisik. Kenapa aktivitas fisik dan Bagaimana sih peran dari aktivitas fisik sehingga dapat meningkatkan kesehatan mental?

Aktivitas fisik dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang umumnya melibatkan adanya pengeluaran energi  pada tubuh individu. Beberapa contoh aktivitas fisik, diantaranya berjalan, jogging, aktivitas rumah tangga (menyapu, memasak, mencuci), bersepeda, berkebun, dan aerobik. Terdapat banyak manfaat yang dihasilkan dari melakukan aktivitas fisik bagi individu termasuk lansia, seperti mengurangi kecemasan dan depresi, jantung menjadi lebih sehat, meningkatkan kualitas tidur, meningkatkan kualitas hidup lansia, dan lain sebagainya. Selain itu, ditemukan juga bahwa aktivitas fisik berkaitan dengan berbagai aspek kesejahteraan pada lansia, seperti psikologis, kesehatan fisik, dan hubungan sosial (Candra, Rachmawati, & Rekawati, 2024). Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas fisik dapat memberikan dampak yang positif bagi lansia. 

Perkembangan pada lansia biasanya ditandai dengan individu yang mengalami perubahan di berbagai aspek kehidupan, seperti sosial, kognitif, fisik, ekonomi, dan kesehatan. Perubahan-perubahan tersebut secara tidak langsung dapat mempengaruhi kesehatan mental individu, seperti berkurangnya interaksi dengan individu lain, pasangan meninggal, permasalahan ekonomi karena tidak lagi bekerja, permasalahan pada kesehatan, dan lain sebagainya. Kemudian, terdapat juga perubahan fisik yang menyebabkan adanya keterbatasan pada individu dalam beraktivitas. Keterbatasan tersebut ternyata dapat mempengaruhi tingkat kemandirian lansia dalam menjalani kehidupan, seperti bergantung pada orang lain (Ariaynto, Cinta & Utami, 2020). Selain itu, seiring dengan bertambahnya usia, keterbatasan tersebut juga mempengaruhi intensitas lansia dalam menjalankan aktivitas fisik. Tak jarang didapati terdapat lansia yang tidak lagi rutin dalam berolahraga, berjalan, bergerak, atau melakukan aktivitas fisik lainnya. 

Dilihat dari banyaknya manfaat yang dihasilkan dari aktivitas fisik dapat membantu dalam meningkatkan kualitas hidup, termasuk dengan kesehatan mental pada lansia. Aktivitas fisik pada dasarnya dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, membawa oksigen ke otak, serta meningkatkan pertumbuhan sel otak yang dapat membantu kognitif berfungsi lebih baik dan meningkatkan kondisi atau kesehatan mental pada individu (Mulyaningrat, Ekowati, & Swasti, 2022). Hukmiyah, Bachtiar, dan Leksonowati (2019) mengungkapkan bahwa individu yang rutin dalam melakukan aktivitas fisik dapat memberikan manfaat yang positif terhadap mental, seperti mempengaruhi mood dengan cara merangsang aktivitas hormon serotonin dan endorphin, mengurangi stress dan kecemasan, serta meningkatkan kualitas tidur. 

Meskipun begitu, terdapat perbedaan aktivitas fisik yang dilakukan oleh individu lansia dengan individu yang lebih muda. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari beratnya aktivitas dan kemampuan yang dimiliki oleh lansia tersebut. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan kemampuan tubuh dan memperhatikan pilihan aktivitas fisik yang akan dilakukan. Terdapat beberapa aktivitas fisik yang dapat dilakukan oleh lansia dalam membantu meningkatkan kesehatan mental. 

Senam Tai Chi

Mulyaningrat, Ekowati, dan Swasti (2022) mengungkapkan bahwa senam Tai Chi merupakan salah satu aktivitas fisik yang dapat membantu dalam menyeimbangkan fisik dan mental pada individu. Gerakan yang lambat, mudah, serta tidak memerlukan tempat ataupun peralatan khusus sangat cocok untuk dilakukan oleh kalangan usia manapun, khususnya lansia yang beberapa diantaranya cenderung mengalami penurunan dan keterbatasan pada aktivitas fisik. Senam Tai Chi dapat membantu dalam menurunkan aktivitas saraf simpatis dan meningkatkan aktivitas saraf parasimpatis yang secara tidak langsung dapat membantu dalam meningkatkan relaksasi pada lansia (Mulyaningrat, Ekowati, & Swasti, 2022) .

Senam Otak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun