Stonehenge, struktur batu misterius di Inggris, telah lama menjadi pusat perdebatan dan keajaiban arkeologi. Terletak di Salisbury Plain, Wiltshire, Stonehenge telah memicu pertanyaan apakah ini merupakan observatorium astronomi kuno yang canggih atau tempat untuk ritus mistis.
Asal-usul dan Pembangunan
  Stonehenge terdiri dari lingkaran batu raksasa yang ditempatkan secara presisi. Meskipun asal-usulnya masih menjadi misteri, penelitian arkeologis menunjukkan bahwa pembangunan dimulai sekitar 3000 SM. Bagaimana masyarakat pra-sejarah mampu memindahkan batu raksasa ini tetap menjadi teka-teki.
Observatorium Astronomi atau Alat Ritus Kalender?
  Salah satu teori utama mengenai Stonehenge adalah bahwa itu adalah observatorium astronomi yang digunakan untuk mengamati pergerakan matahari, bulan, dan bintang. Adanya hubungan dengan peristiwa astronomi, seperti matahari terbit dan terbenam pada titik tertentu dalam setahun, mendukung gagasan ini.
  Namun, teori lain menyatakan bahwa Stonehenge berfungsi sebagai alat kalender atau tempat ritus keagamaan. Beberapa percaya bahwa struktur ini digunakan untuk merayakan peristiwa musim dan siklus pertanian, sementara yang lain menyakini adanya upacara keagamaan yang terkait dengan dewa-dewa kuno.
Keajaiban Matematis dan Presisi Teknologi Kuno
  Keajaiban lainnya dari Stonehenge adalah presisi matematisnya. Susunan batu dan lingkaran memiliki hubungan dengan siklus matahari dan bulan, menunjukkan pengetahuan matematika dan astronomi yang luar biasa pada masa itu. Pertanyaan tetap menggantung: Bagaimana masyarakat kuno dapat mencapai tingkat keahlian teknis ini tanpa teknologi modern?
Tantangan Mengungkap Misteri
  Meskipun telah banyak penelitian, Stonehenge tetap menyimpan misteri tentang tujuan sebenarnya dan bagaimana manusia pra-sejarah dapat menciptakan struktur seindah ini. Kehadirannya yang megah dan peranannya dalam menggambarkan pengetahuan astronomi dan matematika kuno menjadikannya sebuah misteri yang terus memikat dan menantang pemahaman kita akan masa lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H