Mohon tunggu...
ulfatul hasanah
ulfatul hasanah Mohon Tunggu... Perawat - Tadris ips2

Jangan takut salah karna usaha tidak akan sia-sia

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Progresivisme

14 Mei 2020   18:35 Diperbarui: 21 Juni 2021   02:09 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui Filsafat Pendidikan Progresivisme (unsplash/alex-block)

Sebuah proses kemajuan bisa menjadi dan mewujudkan sebuah perubahan dan berkembang sampai pada sebuah pembaruan. 

Baca juga : Filsafat Keindahan Kant, Hegel, Adorno

Karena dalam sebuah proses seperti itu haruslah mempunyai sebuah tujuan, karena apalah arti dalam sebuah proses tanpa adanya sebuah tujuan yang jelas.

Aliran aliran ini mempunyai dua sifat yaitu:

1. Sifat Positif dalam pendidikan guna untuk mengkonstruksi pengalaman karena dalam pengalaman harus di didik dan di tata secara kontinyu dan memberikan sikap progresif di dalamnya.

2. Sifat Negatif dalam pendidikan karena aliran ini Progresivisme sangat menentang dan tidak setuju dengan pendidikan yang bersifat absolut dan otoriter dalam segala bidang pendidikan apapun. 

Dalam pokok pembahasan Progresivisme meliputi: proses, lingkungan, dan tentunya sebuah pengalaman yang di mana pengalaman itu bukan hanya angan-angan saja melainkan pengalaman yang Real (nyata). 

Oleh karena itu aliran Progresivisme ini bukan hanya memberikan dan mendidik ilmu pengetahuan saja tetapi juga memberikan dan menumbuhkan rangsangan rangasangan keinginan untuk berfikir.

Baca juga : Filsafat Ketuhanan Dihadapkan pada Pemahaman Kebertuhanan dalam Teologi

B. Tokoh-tokoh Aliran Progresivisme

a. William Gemes ia berkeyakinan bahwa Sanya otak dan fikiran yang mempunyai fungsi Biologi dan nilai berkelanjutan hidup. Ia juga menegaskan fungsi otak dan fikiran sebagai dari mata pelajaran pokok dari satu pokok pengetahuan Alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun