Mohon tunggu...
Ulfa Ayu
Ulfa Ayu Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Graphic Designer

Penyuka kuliner yang lebih takut ketinggalan handphone daripada menjadi gemuk

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Mengamankan Mobil Saat Banjir Melanda

15 Januari 2020   16:52 Diperbarui: 17 Januari 2020   15:05 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari ini cuaca mulai cerah, tapi ternyata, musim hujan awal tahun ini belum usai. Dari artikel ini, diinfokan bahwa akhir Januari atau awal Februari barulah mencapai puncak musim hujan (Sumber). Walaupun juga diprediksi hujan yang mungkin saja turun saat ini tidak akan sehebat di awal bulan lalu.

Pelajaran penting yang dapat diambil dari bencana awal bulan Januari lalu adalah bagaimana kesiapan kita menghadapi situasi banjir yang datang dadakan. Kesiapan ini menyangkut bagaimana kita bereaksi terhadap bencana tsb., menyelamatkan keluarga dan juga harta benda kita.

Memang sih kita pasti mengalami kepanikan saat dilanda banjir, yang terpikir saat itu tentu bagaimana secepat mungkin keluar dari lokasi alias mengungsi. Biasanya kita akan langsung memuat barang-barang keperluan dasar ke dalam mobil, meminta anggota keluarga masuk mobil dan secepatnya keluar dari lokasi sebelum air naik lebih tinggi lagi.

Setelah peristiwa banjir kemarin, menyadarkan saya soal kehati-hatian saat berkendara dalam situasi banjir. Walaupun mobil sudah diasuransi, tetap saja prinsip kehati-hatian berlaku. Hal pertama yang harus diingat adalah jangan sampai air memasuki ruang mesin dan berdampak pada ECU. Kalau sampai ECU rusak, wah mahal banget biayanya. Kerusakan paling parah terjadi bila air masuk ke ruang bakar  mesin atau water hammer. Kalau sampai terjadi, itu sama saja dengan ganti mesin baru!

Thus,  jangan paksakan untuk menembus genangan air, bila sudah setengah tinggi ban. Gunakan perseneling rendah dan jalan dengan kecepatan rendah. Bila terlanjur, terjebak dalam genangan, matikan mesin, cabut kunci kontak, atau bila memungkinkan segera cabut kabel aki untuk mencegah korsleting. Kiat yang saya pelajari dari artikel milik Allianz Indonesia ini (Sumber) cukup berguna dan jadi pengetahuan untuk antisipasi banjir.

Tak kalah penting, bila sudah berasuransi, pastikan kita menyimpan kontak CS asuransi yang kita ikuti dan cek lagi cakupan polis yang kita miliki. Ini akan sangat berguna untuk menghindari masalah saat menghadapi banjir dan mengajukan klaim pastinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun