Mohon tunggu...
Ulfa Nur Fajariya
Ulfa Nur Fajariya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hobi menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menciptakan Siswa/i SMAN 1 Terusan Nunyai yang Berinovasi dan Kreatif

21 Juni 2024   23:07 Diperbarui: 21 Juni 2024   23:58 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 SMAN 1 Terusan Nunyai Lampung Tengah telah berhasil menjadi sekolah yang kreatif, inovatif, dan berwatak kuat, demikian disampaikan oleh Kepala Sekolah mereka, Drs. Andreas Sinaga MM., saat ditemui di ruang kerjanya oleh kru wartawan Newslampungterkini.com pada Kamis (26/04/2018). Menurut Drs. Andreas Sinaga, SMAN 1 Terusan Nunyai telah meraih berbagai penghargaan prestasi dari tahun ke tahun, membuat para guru merasa bangga akan pencapaian yang terus meningkat ini, menjadikan sekolah ini sebagai pilihan utama di bidangnya masing-masing.
Dr. Andreas Sinaga berharap agar ke depannya, SMAN 1 Terusan Nunyai dapat terus mengembangkan bakat-bakat di bidang sekolah, terutama dengan pembangunan gedung serbaguna (GSG) yang baru. Gedung ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat dalam pengembangan bakat, seperti seni bela diri dan olahraga, sejalan dengan semboyan sekolah, "SMAN 1 Taruna Hebat."


Di lain kesempatan, pagi itu sekitar 1.200 siswa SMA Negeri 1 Terusan Nunyai secara serentak menulis cerita mini bertema "Guruku Inspirasiku" untuk merayakan Hari Guru Nasional. Kegiatan ini menunjukkan komitmen SMA N 1 Terusan Nunyai dalam menghargai kreativitas, dengan Kepala Sekolah sebagai penggerak utama kegiatan yang berkualitas ini.


SMAN 1 Terusan Nunyai melakukan kreativitas Liguistik Untuk Membangun  Perdamaian  Istilah "gacle" sempat viral di TikTok dalam konteks kejadian klitih di Indonesia. Klitih, awalnya dianggap sebagai aktivitas malam untuk mengatasi kepenatan tanpa konotasi negatif, namun sekarang sering dikaitkan dengan keluyuran yang tidak bermakna. Hal ini menunjukkan perubahan makna dari pengamatan sosial, di mana ruang ekspresi terbatas bagi remaja dapat menyebabkan disorientasi.
Secara bahasa, "gacle" menunjukkan spontanitas dalam celetukan, yang diadaptasi dalam bahasa gaul modern, terutama di media sosial. Meskipun sulit dipahami bagi beberapa kalangan, bahasa gaul ini bisa memperingatkan akan bahaya pergaulan negatif dan meningkatkan kesadaran akan perdamaian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun