Komunikasinya jauh lebih baik. Ibu juga sudah bisa bercanda lagi dengan dua cucunya yang tingkahnya ajaib-ajaib itu. Pokoknya, alhamdulillah, ya Allah. Engkaulah Maha Mengetahui Segalanya...
++++
Yang ingin saya share di sini, cuci darah bukanlah hal yang menakutkan. Jika pilihan itu hadir pada diri dan keluarga Anda, bersikaplah tenang. Riset sebanyak-banyaknya soal itu. Tanya kanan-kiri mengenai cuci darah. Sekarang ini beberapa dokter dan penderita gagal ginjal aktif menulis di milis-milis. Mereka berbagi pengalaman soal penanganan dan perawatan penyakit gagal ginjal.
Oh ya, jangan takut juga melihat alat cuci darah, yang bagi sebagian orang menyeramkan itu. Meski bukan obat yang menyembuhkan, cuci darah bisa membuat tubuh lebih segar. Ibu saya telah membuktikan itu.
Jika ada yang sedikit "merepotkan", Anda atau keluarga hanya harus benar-benar memperhatikan pola makan dan hidup. Minum air juga tidak boleh banyak. Sama pelaksanaan cuci darah yang memang lumayan bikin tidak betah; sekali cuci darah sekitar empat jam.
Tapi jalani saja dengan semangat. Ubah saja pikiran Anda dengan menjadikan cuci darah sebagai gaya hidup atau bagian dari keseharian. Sesuatu yang harus dijalani, seperti halnya kita datang ke tempat ibadah atau pergi ke tempat belajar. Ibu saya bilang, anggap saja pergi bersilaturahmi dengan mereka yang sama-sama penderita ginjal dan para perawat.
Satu lagi yang pasti, yakini juga dalam diri, bahwa cuci darah bukanlah gerbang kematian. Karena itu memang hak prerogatif Allah. Rahasia Illahi. Tidak ada yang tahu kapan waktunya. Namun satu hal yang pasti, berikhtiarlah semampunya. Sebab, DIA suka dengan makhluk yang berusaha dan berdoa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H