2. Fungsi Pengembangan
      Bimbingan konseling membantu siswa mengembangkan potensi mereka. Konselor bekerja secara sistematis untuk membantu siswa mengoptimalkan bakat dan kemampuan mereka, sehingga potensi tersebut dapat digunakan untuk masa depan yang lebih baik. Proses ini melibatkan panduan dan fasilitas yang mendukung, serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan siswa.
      3. Fungsi Preventif
      Salah satu peran penting bimbingan konseling adalah untuk melakukan tindakan preventif. Konselor membantu siswa mengidentifikasi dan mengantisipasi masalah atau permasalahan yang mungkin timbul di masa depan. Dengan memberikan pemahaman dan keterampilan yang diperlukan, bimbingan konseling dapat membantu siswa mencegah atau mengatasi masalah sebelum mereka menjadi lebih serius.
      4. Fungsi Fasilitasi
      Bimbingan konseling memberikan fasilitas dan dukungan kepada siswa untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang dalam semua aspek kehidupan mereka. Konselor berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mencapai keselarasan antara perkembangan fisik, emosional, sosial, dan akademik. Dengan bantuan konselor, siswa dapat mencapai keseimbangan yang lebih baik dalam hidup mereka.
- Asas Bimbingan Konseling
      Asas bimbingan konseling merupakan prinsip-prinsip yang menjadi dasar dalam pelaksanaan bimbingan konseling. Asas-asas ini menjadi panduan bagi konselor dalam memberikan bantuan yang terprogram dan terarah kepada peserta didik.
      Salah satu asas dalam bimbingan konseling adalah asas kekinian. Asas ini mengacu pada kebutuhan peserta didik yang selalu berkembang dalam konteks zaman yang terus berubah. Konselor perlu mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan dan kesehatan mental agar dapat memberikan bimbingan yang relevan dan efektif.
      Selain itu, asas kesukarelaan juga menjadi landasan penting dalam bimbingan konseling. Peserta didik harus memberikan izin secara sukarela untuk menerima bantuan dan dukungan dari konselor. Dalam hal ini, konselor perlu menjaga hak peserta didik untuk menentukan sendiri keputusan yang terbaik bagi dirinya.
      Asas kenormatifan juga menjadi prinsip yang harus dipegang teguh dalam bimbingan konseling. Konselor perlu mengikuti standar etika dan peraturan yang berlaku dalam praktek bimbingan konseling. Hal ini meliputi menjaga kerahasiaan informasi peserta didik serta menjaga profesionalisme dalam memberikan bantuan.
      Selain itu, asas keahlian juga menjadi aspek penting dalam bimbingan konseling. Konselor harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang memadai untuk memberikan bantuan yang efektif. Mereka perlu terus mengembangkan diri dalam bidang bimbingan konseling agar dapat memberikan pelayanan yang berkualitas.